24 Orang Kontak Erat Gubernur-Wagub DKI Terkonfirmasi Positif
Dinkes DKI menyebut melacak 437 orang yang berkontak erat dengan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta begitu mereka terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 437 orang tersebut, sementara ditemukan 24 orang positif korona.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
HUMAS PEMPROV DKI JAKARTA
Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Widyastuti, berkerudung dan berseragam ASN, Senin (23/3/2020).
JAKARTA, KOMPAS - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan sudah melakukan pelacakan kontak kepada 437 orang yang ada di lingkungan kegiatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Pelacakan ini dilakukan setelah Anies dan Ahmad Riza terkonfirmasi positif Covif-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Rabu (03/12/2020) menjelaskan, seperti yang diberitakan secara resmi oleh Pemprov DKI, Gubernur DKI Anies Baswedan telah menjalani tes usap PCR pada Senin (30/11/2020), sedangkan Wagub DKI Ahmad Riza menjalani tes usap PCR pada Jumat (27/11/2020).
"Hingga Selasa (01/12/2020), kami di Dinkes DKI Jakarta dan jajaran telah mencatat 158 orang telah dilakukan tes usap dari kontak erat Gubernur dan 279 orang telah dilakukan tes usap dari kontak erat Wakil Gubernur sehingga total pelacakan kontak kasus sejauh ini adalah 437 orang," kata Widyastuti.
Dari hasil tes itu, baik gubernur ataupun wakil gubernur terkonfirmasi positif Covid-19. Dinkes, disebutkan Widyastuti, langsung melakukan pelacakan kontak. Sesuai definisi dari Kemenkes, Widyastuti menerangkan, kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19.
"Jadi pelacakan kontak yang kami lakukan bukan menyatakan siapa yang tertular dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi siapa saja yang tertular bersama Gubernur dan Wakil Gubernur. Data kasus konfirmasi positif hasil contact tracing bukan menentukan penularnya dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi menentukan kluster kasus yang bersamaan terjadi selama masa inkubasi Covid-19," kata Widyastuti.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Senin (22/6/2020).
Hasil dari pelacakan terhadap 158 kontak erat Gubernur pada Selasa (01/12/2020), 5 orang dinyatakan positif, 111 orang lainnya negatif dan 42 orang masih menunggu hasil. Sedangkan dari 279 pelacakan kontak erat Wakil Gubernur selama periode 28 November-1 Desember, hasilnya 19 orang positif, 185 orang negatif, dan 75 orang lainnya masih menunggu hasil. Total sementara kontak erat yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 24 orang. Mereka yang terkonfirmasi positif kemudian menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan sesuai dengan derajat gejala yang dialaminya.
Selama ini, baik Gubernur DKI ataupun Wagub DKI telah rutin melakukan tes usap PCR minimal 1-2 minggu sekali, sehingga relatif bisa terdiagnosis secara dini untuk mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat. Dengan begitu, lanjut Widyastuti, pelacakan kontak menjadi lebih cepat dilakukan setelah dikonfirmasi positif.
Ia juga mengapresiasi peran serta masyarakat yang aktif melapor langsung ke puskesmas untuk dilakukan tes usap PCR bila berstatus kontak erat dengan gubernur maupun wagub.
Sementara, melihat data harian kasus Covid-19 di Jakarta, sampai saat ini, tepatnya satu bulan lebih dari libur panjang di akhir Oktober 2020, angka kasus harian masih stabil di angka 1.000-an kasus per hari. Penambahan kasus aktif per Kamis ini naik 156 kasus.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
Dwi Oktavia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 14.647 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.700 orang dites PCR per Kamis ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.153 positif dan 10.547 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 158.333. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 87.604," jelas Dwi Oktavia.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 156 kasus. Sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 10.368 orang yang masih dirawat atau isolasi. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 140.238 kasus.
Tim medis mengambil sampel usap pada insan media yang mengikuti tes usap polymerase chain reaction (PCR) gratis yang digelar Pertamina bersama Dewan Pers di Hall Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2020).
Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 127.136 dengan tingkat kesembuhan 90,7 persen, dan total 2.734 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,9 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,1 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,3 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Dengan angka kasus yang masih 1.000-a kasus positif per hari, Dinkes DKI mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan melaksanakan 3M (mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak).