Penambahan Tempat Tidur Belum Bisa Dilakukan Segera
Kebutuhan tempat tidur pasien Covid-19 di Tangerang Selatan makin mendesak. Namun, upaya penambahan kapasitas tempat tidur paling cepat baru terealisasi di 2021.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Imbauan untuk mencegah penularan Covid-19 tertera pada spanduk yang terpasang di kawasan permukiman di Pinang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (30/9/2020).
TANGERANG SELATAN, KOMPAS – Penambahan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Tangerang Selatan, Banten, kian tidak terbendung. Di sisi lain, kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit sudah sangat terbatas. Penambahan kapasitas tempat tidur belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Sejauh ini terdapat 20 tempat tidur di ruang intensive care unit (ICU) dan 400 tempat tidur di ruang high care unit (HCU) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Tingkat keterisian seluruh tempat tidur tersebut kini sudah di atas 80 persen. Sedangkan belum ada tanda-tanda jumlah pasien Covid-19 yang dirawat mengalami penurunan.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Tangsel per Selasa (1/12/2020), terdapat penambahan 15 pasien dirawat sehingga totalnya menjadi 346 pasien. Tren peningkatan jumlah pasien dirawat tersebut telah terjadi sejak 19 November 2020 dan belum menunjukkan penurunan hingga kini.
Rencana pengoperasian Gedung 1 RSU Tangsel secara penuh untuk perawatan pasien khusus Covid-19 baru dapat terealisasi di 2021. (Umi Kulsum)
Penambahan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat setiap harinya membuat rumah sakit swasta kewalahan menangani lonjakan pasien. Salah satunya dialami RS Eka Hospital di BSD, Tangsel.
Head Marketing Corporate and Public Relation Eka Hospital Erwin Suyanto menyampaikan, pihaknya harus memindahkan screening di luar instalasi gawat darurat (IGD) karena kapasitas ruang perawatan khusus Covid-19 sedang penuh.
“Oleh karena itu, saat ini kami tidak menerima pasien positif Covid-19 sampai adanya ketersediaan ruangan isolasi bertekanan negatif,” kata Erwin melalui keterangan tertulis.
Kompas/Heru Sri Kumoro
Mural dukungan untuk tim medis dalam merawat pasien Covid-19 menghiasi dinding bangunan di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (26/9/2020).
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyampaikan, penambahan kapasitas tempat tidur tengah diupayakan oleh pemerintah. Sejumlah langkah disiapkan, antara lain memfokuskan Gedung 1 Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
“Itu sedang dalam proses. Kami targetkan secepatnya bisa terealisasi,” kata Airin ditemui di kantornya.
Upaya lainnya adalah menjalin kerja sama dengan rumah sakit swasta untuk bersedia menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Selain itu bersiap menjalankan opsi penggunaan hotel sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala.
Airin mengatakan, saat ini sudah ada satu rumah sakit swasta yang menyatakan bersedia menjadi rumah sakit rujukan untuk merawat pasien Covid-19. Namun, Airin belum bersedia mengungkapkan nama rumah sakit swasta yang dimaksud dan berapa ketersediaan tempat tidur yang ada di sana.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Pengendara melintas di depan Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan, Selasa (1/12/2020)
Sementara itu, rencana pengoperasian Gedung 1 RSU Tangsel secara penuh untuk perawatan pasien khusus Covid-19 belum dapat terealisasi dalam waktu dekat. Direktur RSU Tangsel Umi Kulsum mengatakan, rencana tersebut paling cepat bisa direalisasikan pada 2021. Saat ini, RSU Tangsel masih dalam masa transisi memindahkan layanan pasien penyakit selain Covid-19 ke Gedung 2 dan 3. Selain itu, perlu waktu untuk pengadaan peralatan medis.
“Kalau sudah terealisasi, nanti tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang tadinya 18 akan bertambah dua kali lipat menjadi 36,” kata Umi ketika ditemui di RSU Tangsel.
Epidemiolog Universitas Padjadjaran, Panji Fortuna Hadisoemarto, mengatakan, perlu langkah segera untuk menghindari ambruknya layanan kesehatan yang bisa berdampak pada pasien Covid-19 dan pasien lain yang butuh layanan segera. ”Untuk jangka pendek harus menambah kapasitas tempat perawatan dan ruang isolasi pasien Covid-19. Selain itu, ada pemindahan pasien bergejala ringan ke tempat isolasi darurat guna memberi tempat RS bagi pasien yang kritis,” katanya (Kompas, 30/11/2020).
Kompas/Hendra A Setyawan
Mural dukungan untuk tenaga medis yang bekerja di garda terdepan penanganan pandemi Covid-19 digambar warga di Kinayungan, Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan, (19/11/2020).
Panji mengingatkan, penambahan tempat perawatan di RS tak pernah cukup kalau penambahan kasus tidak berkurang. ”Kalau mobilitas penduduk seperti saat ini, kasus akan melonjak dan itu tak bisa dikejar penambahan layanan kesehatan. Dampaknya, risiko kematian meningkat,” ujarnya.
Selain dampak libur panjang, mobilitas menjelang pemilihan kepala daerah berkontribusi pada penyebaran Covid-19. ”Kondisi RS hampir kolaps seharusnya diketahui warga agar lebih hati-hati,” ucapnya.