logo Kompas.id
MetropolitanBuah Simalakama Pembelajaran...
Iklan

Buah Simalakama Pembelajaran Tatap Muka

Ketidakefektifan pembelajaran jarak jauh jadi alasan utama publik ingin sekolah tatap muka lagi. Namun, publik juga ragu sekolah bisa dibuka mengingat kasus positif masih tinggi dan disiplin protokol kesehatan rendah.

Oleh
MB. DEWI PANCAWATI (LITBANG KOMPAS)
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_5mZTxEpUUPtv2fuikxix7ki1sI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F0b7e23ff-34af-454e-8d25-63e307ff8990_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Murid-murid SDIT Nurul Amal, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, Kamis (12/11/2020), yang digelar lagi sejak Agustus 2020. Pembelajaran secara daring tetap ada bagi siswa yang tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka.

Dunia pendidikan menghadapi pilihan yang sulit. Di satu sisi krisis pembelajaran akan terjadi jika pembelajaran jarak jauh dengan berbagai kendalanya semakin lama dijalankan. Namun, di sisi lain, kesehatan dan keselamatan anak didik, pendidik, dan tenaga kependidikan terancam jika kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka diberlakukan kembali.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri, pertengahan November lalu, menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. SKB empat menteri tersebut menimbulkan respons beragam dan masih menjadi polemik di masyarakat.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000