Masih adanya temuan kasus baru Covid-19 di Kota Bekasi menyebabkan warga enggan berkunjung ke bioskop. Sejak bioskop dibuka pada akhir Oktober 2020, jumlah penonton bioskop masih di bawah 25 persen.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Akumulasi kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga Kamis (26/11/2020) mencapai 9.386 kasus. Meski demikian, tingkat keterisian pasien Covid-19 semua rumah sakit di daerah itu masih di batas aman atau 58,64 persen. Kasus baru Covid-19 yang masih meningkat berdampak pada rendahnya antusiasme warga untuk berkunjung ke bioskop.
Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, Kamis, akumulasi kasus Covid-19 di daerah itu 9.386 kasus. Dari jumlah itu, 543 kasus masih dalam perawatan, 8.680 kasus sembuh, dan 163 kasus meninggal dunia.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, di Kota Bekasi, penambahan kasus baru Covid-19 masih terus terjadi. Angka reproduksi (Ro) Covid-19 di daerah itu juga masih cukup tinggi, yaitu berada di angka 1,2.
”Warga yang terinfeksi masih didominasi usia produktif, yakni 17-58 tahun. Cuma Kota Bekasi selalu melakukan tes masif. Jadi, kami memang aktif mencari dengan tujuan melokalisasi kasus di wilayah,” kata Dezy, Kamis, di Bekasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Oktavia menambahkan, kasus yang masih terus bertambah belum berdampak signifikan pada melonjaknya daya tampung pasien di sejumlah rumah sakit di daerah itu. Hingga Kamis, keterisian pasien Covid-19 di daerah itu mencapai 58,64 persen atau 702 pasien dari total 1.197 tempat tidur yang tersedia.
Peningkatan kasus Covid-19 yang masih terus terjadi di daerah itu rupanya berdampak pada antusiasme masyarakat untuk menonton film di bioskop di Kota Bekasi. Sejak bioskop di buka pada 28 Oktober 2020, jumlah penonton bioskop masih sangat rendah.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bekasi Tedi Hafni mengatakan, di Kota Bekasi, dari 10 bioskop di daerah itu, sudah 8 bioskop yang dibuka. Namun, antusiasme penonton untuk berkunjung ke bioskop masih di bawah 25 persen.
”Dilihat dari jumlah penonton, rata-rata masih rendah sekali. Masyarakat masih enggan ke bioskop dan film yang diputar juga masih film-film lama,” ucapnya.
Rendahnya penonton yang berkunjung ke bioskop, kata Tedi, memudahkan pengelola bioskop dalam menerapkan protokol kesehatan. Sejauh ini, Dinas Pariwisata Kota Bekasi belum mendapat laporan adanya pelanggaran protokol kesehatan di bioskop.
Tes di tempat hiburan
Tedi menambahkan, dinas pariwisata juga terus berupaya menekan laju penularan Covid-19 di tempat hiburan malam dengan mengadakan tes usap tenggorokan ke para karyawan yang bekerja di tempat hiburan. Tes bagi karyawan tempat hiburan akan dipusatkan di setiap kecamatan tempat hiburan itu berada.
”Kami rencana untuk memulai tes usap pada minggu depan. Nanti tesnya terpusat di kecamatan,” ucapnya.
Adapun tempat hiburan yang menjadi fokus untuk tes usap berada di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Jatisampurna. Tes usap di beberapa kecamatan itu jadi prioritas karena di tiga kecamatan itu kasus koronanya paling tinggi.
Program tes usap di tempat hiburan malam merupakan bagian dari program Satuan Tugas Covid-19 pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat. Program tes itu sebagai upaya pemerintah memberi jaminan kesehatan bagi warga di tempat hiburan dan tempat wisata di wilayah Kota Bekasi.