Silaturahmi ”Ngopi” Bareng TNI Bersama Tokoh Agama di Ibu Kota
TNI berkomitmen bersama polisi dan satpol PP menjaga ketertiban umum agar protokol kesehatan dipatuhi untuk menekan angka kasus positif Covid-19.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panglima Komando Daerah Militer Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman ngopi bareng bersama sejumlah tokoh agama dan masyarakat. Ngopi bareng di Markas Komando Daerah Militer Jayakarta, Cililitan, Jakarta Timur, sebagai ajang silahturahmi menjalin komunikasi sosial agar penanganan pandemi Covid-19 lebih maksimal.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, ngopi bareng bersama tokoh lintas agama dan masyarakat sebagai jalinan hubungan yang baik dan harmonis dengan segenap komponen bangsa. Pertemuan itu sebagai komunikasi sosial mewujudkan pemahaman dan menjaga keutuhan kemajuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
”Ini sebagai komunikasi sosial yang melibatkan komponen agama bahwa kita tetap berpegang teguh pada NKRI. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa yang harus kita junjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada perbedaan karena Bhinneka Tunggal Ika yang menyatukan kita sehingga kita tidak merasa paling benar dan bagus sendiri,” kata Dudung, Rabu (25/11/2020).
Komunikasi sosial antarkomponen bangsa, lanjut Dudung, perlu terus dipupuk agar ikatan silahturahmi terus terpelihara sehingga membantu kesulitan rakyat, khususnya dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Komunikasi sosial juga menyatukan komponen bangsa untuk bersama menciptakan ketertiban umum.
”Saya sudah berkomitmen bersama polisi dan satpol PP. Kita negara hukum ada aturannya tidak bisa melakukan segala cara sesuai dengan kehendaknya. Selain itu, selama ini TNI dalam penanganan Covid-19, selain bansos ke beberapa daerah hingga bergabung dalam operasi yustitusi. Namun, yang lebih penting lagi kita bersama patuh protokol kesehatan, jangan sampai terjadi kluster-kluster baru,” kata Dudung yang juga Komandan Satuan Tugas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Dudung melanjutkan, silahturahmi juga terjalin dengan Front Pembela Islam (FPI) beberapa hari lalu. Pertemuan tersebut juga untuk mengenal satu sama lain. Dalam silahturahmi tersebut, Dudung menyampaikan komitmen untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. ”Mereka bukan musuh kita. Silahturahmi penting untuk menjalin komunikasi,” lanjutnya.
Terkait penurunan spanduk dan baliho FPI oleh prajurit TNI beberapa waktu lalu, Dudung kembali menegaskan, pihaknya bersama satpol PP dan polisi sudah berkoordinasi. Bahkan, sejak dua bulan yang lalu untuk bersama-sama menurunkan baliho dan spanduk yang tidak memiliki izin atau melanggar aturan.
Sementara itu, Kepala Satpol Pamong Praja DKI Jakarta Arifin mengatakan, pemasangan spanduk, baliho, umbul-umbul, dan lainnya di fasilitas umum dan ruang publik sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
”Dalam Pasal 52 disebutkan, setiap orang atau badan dilarang memasang bendera, spanduk, umbuk-umbul, atau baliho di tempat fasilitas umum. Oleh karena itu, semua yang melanggar tentu kami tertibkan. Kita bersinergi berkolaborasi bersama TNI dan polisi, khususnya berkenaan dengan pemasangan spanduk dan lainnya di fasilitas umum,” kata Arifin di Kodam Jaya
Arifin melanjutkan, tidak hanya terkait baliho, pihaknya bersama TNI dan polisi juga terus berkolaborasi untuk ketertiban secara umum sebagai upaya pencegahan agar kerumunan massa tidak ada.