Tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran telah melampau 55 persen. Kenaikan kasus positif korona juga dialami Tangerang Selatan dan Kota Bogor. Semua pihak diminta berupaya cegah penularan.
Oleh
JOG/IGA/GIO/DNE/HLN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyebaran virus SARS-CoV-2 kian mengkhawatirkan, seperti tecermin dari terus meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif yang dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada Rabu (18/11/2020) ini, tingkat hunian di Menara 5, 6, dan 7 sudah melampaui 55 persen.
”Jadi, harus menjadi kewaspadaan kita bersama. Jangan diremehkan, memang peningkatan ini nyata adanya,” kata Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Letnan Kolonel Laut dokter gigi M Arifin, saat dihubungi kemarin.
Cara mewaspadai penularan Covid-19 terbaik saat ini adalah menerapkan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan.
Arifin menyebutkan, tingkat keterisian Menara 5 berdasarkan data Rabu pagi sudah mencapai 59,36 persen, dengan jumlah pasien di sana 880 orang. Namun, dari pengamatannya, Unit Gawat Darurat (UGD) Wisma Atlet juga terus ramai oleh pasien baru sehingga ia yakin okupansi Menara 5 sudah 60 persen.
Sementara itu, tingkat hunian Menara 6 sudah 65 persen dan Menara 7 sebesar 56 persen. Pada Rabu pagi ada 1.718 pasien yang tinggal di kedua menara sehingga kapasitas total Menara 6 dan 7 terisi 59,69 persen.
Kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 juga terjadi di Kota Tangerang Selatan, Banten dan Kota Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Banten, Rabu, Tangerang Selatan mencatatkan penambahan kasus tertinggi di Tangerang Raya.
Pada 26 Oktober ada tambahan 73 kasus dalam satu hari di Tangsel. Kemudian, pada 11-17 November, kasus positif Covd-19 menjadi 286 kasus. Penambahan kasus baru bisa terdeteksi dua pekan setelah libur panjang karena masa inkubasi virus di dalam tubuh mencapai hingga 14 hari.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni mengakui ada penambahan kasus Covid-19 setelah libur panjang akhir Oktober. Namun, penambahan jumlah kasus itu, menurut Deden, tidak begitu signifikan. Kasus-kasus baru yang muncul didominasi dari kluster keluarga dan sisanya menyebar salah satunya di kluster perkantoran pemerintahan.
Di Kota Bogor, Wali Kota sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bima Arya mengatakan, kemarin angka positif kembali meningkat mencapai 41 kasus. ”Sekali lagi kita belum aman, masih terjadi lonjakan kasus. Kita bersama jalani ketat dan disiplin protokol kesehatan,” katanya.
Total yang terkonfirmasi positif di kota ini mencapai 2.781 kasus. Pasien sakit bertambah 20 orang, total 538 kasus, dan pasien meninggal bertambah dua orang, total 85 kasus.
Sementara di Kabupaten Bogor, Bupati Ade Yasin dipastikan positif Covid-19 setelah menjalani tes usap pada Senin (16/11/2020). Ade mengalami gejala Covid-19 ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong. Kini, puluhan orang, terutama aparatur sipil negara, yang kontak erat dengan Ade Yasin dijadwalkan menjalani tes usap.
Dalam keterangan tertulisnya itu, Ade meminta warganya untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat sehingga terhindar dari Covid-19.
Transjakarta mulai pulih
Di tengah kewaspadaan lonjakan kasus akan terus terjadi, sejumlah sektor, seperti layanan angkutan umum di DKI, mulai pulih dan usaha pariwisata mulai dibuka bertahap.
Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Prasetia Budi, kemarin, menjelaskan, mulai pekan ini 12 rute bus non-bus rapid transit (BRT) atau yang tidak memiliki jalur khusus dibuka dan melayani warga kembali setelah sebelumnya tak beroperasi. Dengan pengoperasian kembali 12 rute non-BRT terintegrasi ini, berarti kini ada 138 rute yang telah melayani penumpang kembali.
Selain bus Transjakarta, tim gabungan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta juga tengah meninjau sejumlah hotel dan gedung yang diusulkan untuk bisa dipergunakan sebagai tempat resepsi. Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparekraf DKI Jakarta Bambang Ismadi mengatakan, ada 26 gedung yang sudah mengajukan izin kegiatan terkait resepsi.
Suryono Herlambang, peneliti senior di Center for Metropolitan Studies, lembaga kajian perkotaan dan real estat Universitas Tarumanagara Jakarta, mengatakan, dalam dua bulan terakhir ada penurunan dalam kasus di Ibu Kota.
Data Centropolis untuk 6 November mencatat ada 7.905 kasus positif. Pada 12 November menurun menjadi 6.571 kasus. Adapun tanggal 17 November naik lagi menjadi 7.116 kasus. Sejauh ini, mayoritas kelurahan adalah zona merah dengan rata-rata kasus positif di bawah 100.
”Masalahnya, pada bulan ini tiba-tiba ada keramaian sehingga kita semua harus waspada kalau ada peningkatan kasus,” katanya.
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan, hanya ada dua cara untuk mencegah penularan Covid-19, yaitu dengan pengawasan pergerakan manusia dan kontaknya serta melakukan tes usap guna memastikan keberadaan virus pada individu.