Limbah Masker Bekas di DKI Jakarta Capai 860 Kilogram
Ratusan kilogram masker bekas tercampur sampah rumah tangga sejak April 2020.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selama pandemi Covid-19, periode April-Oktober 2020, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menangani 860 kilogram masker bekas limbah rumah tangga. Penanganan khusus diterapkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, Jumat (13/11/2020), mengatakan, masker-masker terbuang bersama dengan sampah rumah tangga. ”Karena masker ini termasuk limbah infeksius, Dinas LH DKI bekerja sama dengan pihak pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) untuk pemusnahannya dengan cara diinsinerasi,” kata Andono.
Data Dinas LH DKI, sampah masker itu ditangani di lima lokasi pengangkutan, yaitu di TPS 3R Dakota Kemayoran, Jakarta Pusat; Dipo Ancol, Jalan Ancol VIII, Jakarta Utara; TPS Limbah B3 Asrama Dinas Lingkungan Hidup, Bambu Larangan, Jakarta Barat; TPS Limbah B3, Pesanggrahan, Jakarta Selatan; dan Dipo PLN Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari lima titik pengangkutan itu, total sampah masker yang ditangani 859,71 kilogram.
Andono menjelaskan, dalam menangani masker bekas, petugas kebersihan melakukan pemilahan dan pengumpulan limbah infeksius dari rumah tangga. Petugas yang melakukan penanganan sampah masker bekas sekali pakai ini didukung dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Teguh P Nugroho, Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, memastikan limbah medis berupa masker sekali pakai harus menjadi perhatian khusus. Utamanya, bagaimana cara menangani dan mengelola.
”Kami segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup karena kebiasaan membuang sampah biasa terbawa ke sampah medis,” ucap Teguh.
Sementara itu, terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta, angka kasus korona per Jumat (13/11/2020) ada penambahan 821 kasus. Kasus negatif dari tes PCR ada 7.133 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan tes PCR terhadap 9.820 spesimen dari 7.954 orang yang dites PCR pada Jumat ini. ”Hasilnya, 821 positif dan 7.133 negatif. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 131.960. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 62.095,” terang Dwi.
Untuk jumlah kasus aktif di Jakarta naik 61 kasus sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 6.632 orang yang masih dirawat atau diisolasi. Adapun jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini 116.207 kasus.
Dari jumlah total kasus tersebut, total yang dinyatakan telah sembuh 107.147 orang dengan tingkat kesembuhan 92,2 persen dan total 2.428 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,1 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif, sepekan terakhir, di Jakarta sebesar 8,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total 8,3 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.