Sungai Ciliwung Harus Jadi Program Strategis Nasional Presiden
Saat berperahu menelusuri Ciliwung, Bima Arya menobatkan sukarelawan pelestari lingkungan Ciliwung sebagai pahlawan kekinian. Penelusuran mulai kemarin dari Bogor dan dilanjutkan lagi hari ini sampai Manggarai, Jakarta.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
Memperingati Hari Pahlawan dan Hari Sungai Ciliwung pada Rabu (11/11/2020), Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Satuan Tugas Naturalisasi Sungai Ciliwung serta relawan dari Komunitas Peduli Ciliwung menyusur sungai.
Sungai Ciliwung harus menjadi perhatian Presiden Joko Widodo sebagai program strategis nasional seperti Sungai Citarum. Pada kesempatan tersebut, Bima menobatkan para sukarelawan sebagai pahlawan kekinian.
Perjalanan susur Sungai Ciliwung hari pertama, Selasa (10/11/2020), sekitar pukul 10.00 dimulai dari Sukaresmi, Kota Bogor, menuju Depok. Mengunakan perahu karet, Wali Kota Bogor beserta rombongan menemukan sejumlah titik tumpukan sampah, pembuangan sampah akhir (TPA) yang dikelola oleh warga. Setiap melintas titik sampah tersebut, aroma tak sedap mengganggu indera penciuman.
Apresiasi besar kepada seluruh sukarelawan Sungai Ciliwung dari Bogor dan Depok yang selama ini tanpa lelah, berkorban, dan berdedikasi untuk menjaga lingkungan Ciliwung. (Bima Arya).
Tidak hanya itu saja, dijumpai pula sejumlah bangunan yang masuk ke sepadan sungai. Ada juga sejumlah limbah dari pabrik rumahan yang diduga pabrik tahu. Bahkan, ditemukan pula aktivitas warga yang sedang mengali pasir untuk dijual ke sejumlah pabrik atau perusahaan.
Di sela susur sungai, Bima mengatakan, temuan-temuan tersebut akan dicatat dan menjadi evaluasi bersama. Tidak hanya dari Pemerintah Kota Bogor, tetapi juga untuk Pemerintah Kabupaten Bogor hingga pelibatan langsung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bahkan Pemerintah Pusat dengan intervensi langsung oleh Presiden. Keterlibatan semua pihak sangat penting agar permasalahan sampah terutama banjir bisa berkurang.
”Ini bukan hanya soal Ciliwung, ini juga soal sungai seluruh indonesia yang seharusnya menjadi perhatian kita semua. Kita ingin menjadikan sungai sebagai perkarangan depan rumah, sungai yang bersih dan sungai yang asri. Itu pesan kita yang ingin disampaikan dalam susur sungai ini. Selain itu, yang penting juga, pemulihan Sungai Ciliwung harus menjadi program strategis nasional seperti Citarum. Jadi, diharapkan jadi perhatian presiden juga,” kata Bima.
Dalam kesempatan yang sama, Bima memberikan apresiasi besar kepada seluruh sukarelawan Sungai Ciliwung dari Bogor dan Depok yang selama ini tanpa lelah, berkorban, dan berdedikasi untuk menjaga lingkungan Sungai Ciliwung. Para sukarelawan itu terus memberikan edukasi kepada warga dan rutin membersihkan sungai dari sampah.
Bima menilai, para sukarelawan Sungai Ciliwung dan sukarelawan sungai lainnya merupakan pahlawan kekinian dalam menjaga dan terus berjuang untuk sungai yang bersih dan asri sehingga memberikan dampak besar untuk semua orang.
”Hari ini hari pahlawan, pesan kita bahwa hari ini kita perlu pahlawan-pahlawan kekinian yang lebih peduli sama lingkungan, siapa itu? Mereka, komunitas dam temen-teman dari Ciliwung Depok, Ciliwung bogor, Satgas Ciliwung, itu pahlawan masa kini,” lanjut Bima.
Ady Saiman (43), Koordinator bidang edukasi dan kampanye Satgas Ciliwung sekaligus sukarelawan Komunitas Peduli Ciliwung, Ady Saiman (43), menuturkan, sejak terbentuknya Satgas Ciliwung dua tahun lalu, gerakan edukasi dan bersih-bersih sungai semakin gencar dan rutin.
”Di Kota Bogor saja sejak kami melakukan program naturalisasi dengan bersih-bersih ada 87 titik tumpukan sampah. Sekarang kita lihat bersama tidak ada tumpukan sampah lagi. Namun, memang masih ada sampah kita liat karena sampah kiriman dan sejumlah warga masih buang sampah sembarangan,” kata Ady.
Ady berharap gerakan bersih-bersih sungai disertai edukasi bisa lebih gencar lagi oleh pemerintah lainnya. Menurut dia, dukungan pemerintah begitu penting karena mereka memiliki sumber daya pendukung dan pengaruh dari aturan atau kebijakan serta implementasinya.
”Saat ini kita menunggu kebijakan denda bagi siapa saja yang mencemari lingkungan sungai. Wacananya tahun depan akan sudah diterapkan. Kita rutin setiap hari susur sungai, jadi bakal ketahuan siapa yang buang sampah sembarangan,” lanjut Ady.