Menandai hampir dua tahun beroperasi, MRT Jakarta meluncurkan buku digital Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita. Buku itu menyoroti mulai gagasan hingga beroperasinya MRT serta asa terhadap transportasi publik Jakarta nanti
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Menjelang dua tahun beroperasi komersial, MRT Jakarta meluncurkan buku digital tentang transportasi umum berbasis rel massed rapid transit berjudul Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita. Buku tersebut banyak mengungkap tentang masa-masa awal gagasan MRT hingga pembangunan dan operasi.
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta dalam peluncuran buku digital secara virtual, Selasa (10/11/2020) menyatakan, buku tersebut merupakan buku pertama yang mencoba memotret sejarah perjalanan kereta di kota Jakarta, cikal bakal lahirnya jalur rel sampai dengan MRT Jakarta.
“Di dalam konteks pengembangan kota, tentu sangat jauh dari lengkap tapi ini adalah awal upaya kita untuk membukukan gagasan dan hasil karyanya anak bangsa lewat MRT Jakarta,” kata William.
MRT Jakarta yang keretanya diberi nama Ratangga, lanjut William, adalah karya banyak orang. Dimulai dari gagasan rencana, persiapan, pelaksanaan hingga pengoperasian ada puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang yang terlibat. Pembangunan MRT juga melalui masa enam kepala pemerintahan RI dan 9 gubernur DKI Jakarta.
Di dalam transpotasi umum kita menemukan kesetaraan, kebersamaan, kita menemukan perasaan interaksi yang di tempat-tempat lain lain belum tentu kita temukan nuansa seperti itu. (Anies Baswedan)
MRT Jakarta mulai digagas pada 1985, pada masa pemerintahan Suharto, pada saat itu BJ Habibi sebagai Menristek dan Gubernur DKI Jakarta pada masa itu adalah Suprapto, dan yang terlibat adalah Adhiyogo Atmidarminto dan Suryadi Sudirja. Kemudian MRT Jakarta dipersiapkan pada masa Gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo, lalu dikerjakan pada masa Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, berlanjut di masa Djarot Saiful HIdayat dan Sumarsono, lalu dituntasakan serta dioperasikan dan dikembangkan pada masa gubernur Anies Baswedan.
Menurut William, MRT Jakarta adalah sebuah inisiatif yang digagas mulai 1985 sampai dengan diresmikannya oleh Jokowi pada 24 Maret 2019. Total 34 tahun sebuah proses yang panjang. “Ini tentunya belum selesai. Baru dimulai. Bahkan sekarang sedang diintensifikasi dengan pengembangan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dengan konsep Jaklingko,” katanya.
Seperti pesan gubernur dalam sejumlah kesempatan, lanjut William, yaitu agar semua yang terlibat didokumentasikan, semua sejarahnya didokumentasikan, meski membutuhkan waktu yang agak panjang, MRT Jakarta sebisa mungkin mencoba mengumpulkan berbgai bukti dan dokumentasi. “Yang kemudian bisa dibukukan seperti yang pertama kita dapat luncurkan,” kata William.
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta dalam peluncuran buku digital itu mengungkapkan, MRT Jakarta adalah sebuah proyek besar, proyek panjang yang nantinya akan menjadi salah satu fitur permanen di Jakarta. Jadi dimulai dengan 16 km pertama, 13 stasiun pertama, itu akan menjadi catatan puluhan mungkin ratusan tahun ke depan di usia kota ini.
“Jadi semua yang kita bangun dicatat dengan baik supaya kita memberikan kesempatan untuk generasi masa depan mengambil hikmah dari yang kita kerjakan sekarang,” kata Anies.
Anies juga mengajak semua untuk melihat alat tranportasi umum lebih dari sekedar alat secara fisik. Alat pemindah badan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tranportasi umum adalah rekayasa sosial untuk meningkatkan interaksi antarwarga.
“Di dalam transpotasi umum kita menemukan kesetaraan, kebersamaan, kita menemukan perasaan interaksi yang di tempat-tempat lain lain belum tentu kita temukan nuansa seperti itu,” kata Anies.
Anies juga mengatakan, ke depan dengan membangun sistem angkutan umum di Jakarta dalam sistem Jaklingko, diharapkan akan membentuk ekosistem yang sehat. “Penumpang masuk dengan rasa tenang, sopir masuk dengan rasa tenang. Sopir tidak perlu ngetem dan mengejar setoran,” kata dia.
Muhammad Husnil selaku penyunting buku menambahkan, sebagai sebuah dokumentasi, buku Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita mengungkap juga sejarah perkembangan transportasi kota Jakarta. Ke depan, dengan pembangunan MRT yang berlanjut, akan ada seri-seri buku berikutnya dari MRT Jakarta.