Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Cenderung Fluktuatif
Tren kasus Covod-19 di Kota Bekasi pada November 2020 fluktuatif. Pemerintah daerah akan terus meningkatkan kemampuan tes Covid-19. Berbagai aktivitas juga bisa kembali dimulai, termasuk belajar-mengajar tatap muka.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, sepanjang November 2020 cenderung fluktuatif. Angka kesembuhan Covid-19 di daerah mencapai 93 persen dengan presentasi angka kematian 2 persen.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bekasi, akumulasi kasus Covid-19 di daerah itu hingga Senin (9/11/2020) mencapai 7.325 kasus. Dari jumlah itu, 6.789 kasus dinyatakan sembuh, 393 kasus dirawat atau isolasi mandiri, dan 143 kasus meninggal.
”Angka kematian sekarang 2 persen, menurun. Total konfirmasi 7.325 kasus. Ini bukan ukuran tidak berhasil. Harusnya semakin banyak ditemukan, semakin berhasil atau semakin masif,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (9/11/2020), di Bekasi.
Rahmat menambahkan, dari 2,4 juta populasi penduduk di Kota Bekasi, warganya yang terpapar Covid-19 hanya 0,03 persen. Dari 0,03 persen warga yang positif Covid-19, sebanyak 93 persen kasus dinyatakan sembuh.
Berangkat dari data itu, kata Rahmat, berbagai aktivitas di Kota Bekasi yang dihentikan sudah bisa kembali dimulai, termasuk kegiatan belajar-mengajar tatap muka di sekolah. Pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 di Kota Bekasi dinilai kurang efektif.
Pemerintah Kota Bekasi juga terus memperkuat ketersediaan fasilitas layanan kesehatan, baik itu alat tes cepat, tes usap, dan ruang perawatan atau isolasi. Meski tak menyebut jumlah ketersedian alat tes usap, Rahmat memastikan stok alat tes usap di Kota Bekasi mencukupi hingga Desember 2020.
”(Terkait tempat isolasi), kami lihat sekarang ada penurunan. Kemarin, Green Hotel kami tutup karena okupansinya rendah. Di stadion juga masih bisa dikendalikan, rumah sakit masih ada (tempat tidur perawatan pasien),” kata Rahmat.
Fluktuatif
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menambahkan, di Kota Bekasi peningkatan kasus pada November 2020 cenderung fluktuatif atau berbeda dibandingkan pada Oktober 2020. Pada Oktober, kasus di daerah itu meningkat tajam.
”Sekarang masih naik turun. Kalau di Oktober itu, kasus lagi tinggi-tingginya,” ucap Tanti.
Ia menambahkan, meski kasus fluktuatif, kebijakan tes masif dengan alat tes usap di daerah itu terus berjalan. Untuk memudahkan warga dalam mendapat layanan tes Covid-19, sebanyak 43 puskesmas di daerah itu disiapkan untuk melayani warga yang ingin menjalani tes Covid-19, baik itu tes cepat maupun tes usap.
Salah satu program tes yang sedang berjalan saat ini ialah tes masif dengan jumlah 10.000 alat tes usap sejak Oktober 2020. Warga yang sudah mendapat kesempatan tes mencapai 8.144 orang.
”Dari 8.144 orang yang menjalani tes, kami menemukan 819 kasus. Masih ada 1.000-an alat tes, kami targetkan selesai dalam waktu dua hari ke depan,” kata Tanti.