Di Kota Bogor hingga Rabu siang, kontak erat dengan pasien positif yang terlacak 23 orang sehingga total ada 2.923 kontak erat. Warga yang menjalani karantina bertambah 11 orang sehingga total sebanyak 390 orang.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor menggencarkan tes usap bagi warganya dan khususnya kepada 47 aparatur sipil negara yang melakukan perjalanan ke luar kota. Rangkaian tes usap akan terus dilakukan untuk memetakan pelacakan sehingga penularan Covid-19 tidak meluas ke lingkungan keluarga dan perkantoran.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, rangkaian tes terus dilakukan untuk memetakan penyebaran Covid-19 sehingga tim satuan tugas penanganan Covid-19 dan dinas kesehatan segera melacak kontak erat. Selain itu, rangkaian tes masif yang dilakukan tidak hanya terkait pergerakan warga kota saat berlibur dan bepergian ke luar kota, tetapi juga dalam kasus harian yang masih terus terjadi penambahan kasus.
”Fokus kami segera melacak kontak erat dengan kasus positif agar langsung tertangani. Selain itu, libur kemarin ada 47 ASN yang cuti dan ke luar kota. Para ASN harus menjalani tes usap dan isolasi mandiri, tidak boleh beraktivitas di luar rumah. Kita tentu tidak ingin kasus di kluster keluarga dan perkantoran terus bertambah,” kata Bima, Rabu (4/11/2020).
Warga Kota Bogor yang berlibur ke luar kota pada akhir pekan lalu terus melapor ke RW dan kelurahan agar pihaknya bisa mendeteksi lebih cepat. (Bima Arya)
Bima melanjutkan, dari rangkaian tes yang sudah dilakukan, hingga Rabu siang, kontak erat yang terlacak sebanyak 23 sehingga total ada 2.923 kontak erat. Sementara warga yang menjalani karantina bertambah 11 orang sehingga total ada 390 orang. Untuk kasus suspek bertambah 9 orang menjadi total 3.033 kasus.
”Secara keseluruhan jika melihat data, kasus terkonfirmasi masih terus bertambah. Hari ini (Rabu) ada 39 terkonfirmasi, totalnya 2.215 positif. Pasien bertambah 16 orang, totalnya saat ini 360. Untuk kasus meninggal tetap masih 73 kasus. Yang sembuh terus meningkat, ada 23 pasien sembuh dan total pasien sembuh 1.782 orang,” kata Bima.
Bima mengimbau, warga Kota Bogor yang berlibur ke luar kota pada akhir pekan lalu melapor ke RW dan kelurahan agar pihaknya bisa mendeteksi lebih cepat.
”Kuncinya kesadaran protokol kesehatan. Selain dari pemerintah, kesadaran warga untuk menjalani tes juga sangat penting. Sekali lagi kita sama-sama melakukan pencegahan agar lingkungan keluarga dan perkantoran tidak semakin tinggi,” kata Bima.
Di Kota Depok, Pejabat Sementara Wali Kota Dedi Supendi juga mengimbau warga kota itu yang kembali dari perjalanan ke luar kota saat libur akhir panjang menjalani tes cepat dan tes usap. Warga bisa melapor ke pengurus RW dan keluarga setempat untuk kemudian didata dan menjalani tes cepat.
”Selain warga yang melapor, pihak RW dan kelurahan juga harus mendata warga yang kemarin keluar kota. Warga diimbau untuk ikut tes cepat dan jika reaktif harus menjalani tes usap. Warga yang reaktif dan positif juga dipantau oleh pengurus RW setempat. Sementara satgas Puskesmas melacak kontak erat dari kasus positif,” kata Dedi.
Berdasarkan pembaruan data pada Selasa (3/11/2020), kasus konfirmasi positif di Kota Depok bertambah 54 pasien. Adapun kasus sembuh bertambah 106 sehingga total sebanyak 6.130 kasus. Sementara kasus kematian sebanyak 204 orang.