Dana PEN Cair, Tiga Jembatan Layang Tuntas Akhir 2020
Bina Marga DKI Jakarta memastikan pekerjaan enam proyek tahun jamak bisa diselesaikan dengan dana PEN pada 2020 dan 2021. Tiga proyek jembatan layang dan satu terowongan ditargetkan tuntas akhir 2020.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan empat proyek pekerjaan tahun jamak akan tuntas tahun 2020 dan dua proyek bisa dituntaskan pada 2021 dengan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sementara sejumlah pekerjaan lainnya dinolkan akibat adanya refocusing anggaran APBD 2020 untuk penanganan Covid-19.
Hari Nugroho, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Rabu (4/11/2020), menjelaskan, tahun ini sesuai penetapan di APBD murni 2020, Dinas Bina Marga mendapat alokasi anggaran Rp 4,3 triliun. Namun, seiring pandemi Covid-19, dilakukan refocusing anggaran sehingga anggaran di Dinas Bina Marga tersisa Rp 1,3 triliun.
Pada saat yang sama, dinas tengah menuntaskan pekerjaan pembangunan tiga jembatan layang atau flyover, yaitu di Lenteng Agung, Tanjung Barat, dan Cakung, serta satu pekerjaan terowongan atau underpass di Senen.
Hari menjelaskan, karena refocusing, keempat proyek multiyears atau tahun jamak itu sempat terganggu. Namun, pinjaman dari pemerintah pusat melalui program PEN, Dinas Bina Marga akan mendapat alokasi Rp 835 miliar yang dicairkan pada 2020 dan 2021 sehingga bisa dipakai untuk menyelesaikan enam proyek itu.
Saat ini, pekerjaan keempat proyek jembatan layang (flyover) dan terowongan (underpass) sudah 95 persen sehingga bisa dituntaskan dalam dua bulan terakhir di 2020 dengan dana Rp 760 miliar lebih yang akan cair tahun ini. Dua jembatan lainnya, yaitu Jembatan Pesakih dan Pasar Minggu, diharapkan bisa diselesaikan di 2021 dengan sisa dana PEN untuk Bina Marga sebesar Rp 67 miliar.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, dalam pembahasan APBD Perubahan 2020 dengan pemerintah provinsi, ia mendapat kepastian dana PEN akan dipakai untuk mengerjakan proyek yang telah ditetapkan, tetapiterhenti karena pandemi Covid-19. Adapun sifat proyek yang dikerjakan adalah tahun jamak.
Hari melanjutkan, karena refocusing anggaran terhadap APBD 2020, sejumlah program yang sudah dijadwalkan bisa dikerjakan pada 2020 menjadi nol, di antaranya pekerjaan pembangunan skywalk, revitalisasi trotoar, juga pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO). Anggaran Dinas Bina Marga yang ada digunakan di antaranya untuk operasional dinas dan pemeliharaan seperti penambalan jalan.
Revitalisasi JPO
Meski begitu, Hari melanjutkan, pada awal Desember 2020, Dinas Bina Marga bisa mulai melakukan revitalisasi satu jembatan di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Hotel Le Meridien. ”Besaran anggaran belum bisa disebut, tetapi dana yang dipakai adalah dana koefisien lantai bangunan atau KLB,” katanya.
Jembatan yang ada saat ini strukturnya sudah goyang. Pekerjaan revitalisasi akan membuat jembatan itu nantinya bisa dilalui orang dan sepeda. ”Ini nanti ada jalur putaran untuk sepeda, lalu ada anjungannya. Ini sedang dibuat konsep. Desember awal mulai revitalisasi,” kata Hari.
Pekerjaan revitalisasi jembatan penyeberangan ini adalah pekerjaan tahap kedua. Sebelumnya, pekerjaan revitalisasi jembatan penyeberangan tahap satu meliputi jembatan penyeberangan Bundaran Senayan, GBK, dan Polda. Ketiganya sudah selesai dan sudah berfungsi.