Libur panjang menyebabkan kepadatan dan potensi pusat penularan Covid-19 di kawasan Puncak. Dari hasil tes cepat, sementara terdeteksi 50 wisatawan terkonfirmasi reaktif.
Oleh
AGUIDO ADRI
·5 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Kepadatan arus kendaraan ke arah Puncak di akses Jalan Raya Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020).
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor di Jawa Barat memasifkan tes cepat di sejumlah obyek wisata dan hiburan serta mengawasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Dari hasil tes cepat, 50 wisatawan di Puncak, Bogor, terkonfirmasi reaktif.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, seusai apel siaga bersama TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Perhubungan Kota Bogor pada Kamis (29/10/2020) pagi, petugas langsung bergerak mengawasi secara ketat penerapan protokol kesehatan di sejumlah obyek wisata, hiburan, dan rumah makan agar aturan 50 persen kapasitas pengunjung dipatuhi.
”Tidak boleh melebihi 50 persen kapasitas. Jika ada lebih 50 persen, petugas akan memberikan teguran dan apabila masih tidak diindahkan, akan diberi tindak tegas. Sesuai aturan, kami masih PSBMK yang diperpanjang hingga 10 November. Jadi, pembatasan unit usaha masih berlaku hingga 10 November mendatang. Status Kota Bogor zona oranye, kami pertahankan, bahkan kami turunkan ke zona kuning,” kata Bima, Kamis (29/10/2020).
Agar tidak kembali ke zona merah, kata Bima, pihaknya juga akan menggelar tes cepat sehubungan dengan masa libur panjang pekan ini. Pemkot Bogor menyiapkan 3.000 kit untuk tes cepat Covid-19 di sejumlah obyek hiburan, tempat wisata, dan sarana transportasi.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat ditemui di kediamannya, Sabtu (22/8/2020).
”Tidak hanya untuk wisatawan, saya minta semua ASN yang mau ke luar kota untuk lapor kepada atasannya. Dan apabila ada kepala dinas yang mau ke luar kota juga, lapor ke saya. Pulang dari luar kota diwajibkan untuk tes usap semua. Setelah tes usap, mereka wajib isolasi mandiri, tidak diizinkan masuk kantor. Kami juga perkuat pengawasan dengan mengerahkan aparatur wilayah camat dan lurah,” tutur Bima.
Ia melanjutkan, sebagai antisipasi penularan Covid-19, warga diharapkan untuk tetap di rumah saja. Selain mewaspadai penularan, warga juga perlu memperhatikan cuaca di kawasan wisata, terutama di Puncak, karena diprediksi akan diguyur hujan hingga 1 November. Dari laporan yang diterima Bima, terkait potensi hujan, perlu diwaspadai akan terjadi bencana alam hidrometeorologis.
Sementara itu, Pemkab Bogor juga mengelar tes cepat dengan menyediakan 3.000 kit tes cepat Covid-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Pemkab Bogor menyiapkan 1.000 kit pada Kamis ini untuk menyaring pengunjung yang berwisata di kawasan Puncak.
Sebanyak 1.000 alat tes cepat itu, kata Dedi, tersebar di Simpang Gadog sebanyak 400 kit, sebanyak 200 kit di Kecamatan Megamendung, dan 300 kit di Telaga Warna Puncak. Sementara 2.000 kit disiapkan untuk pemeriksaan pada Jumat besok.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Petugas medis melakukan tes usap bagi warga yang memiliki hasil reaktif saat razia tes cepat Covid-19 di halaman Masjid Harakatul Jannah, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020).
”Jika hasil tes cepat reaktif, kami siapkan untuk wisatawan langsung tes usap dan putar balik pulang kembali ke rumah masing-masing. Jika positif hasil tes usap, wajib isolasi,” kata Dedi.
Sementara itu, Ketua Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Asep Agus Ridho mengatakan, pihaknya siap membantu mengawasi penerapan protokol kesehatan oleh wisatawan. Bagi wisatawan yang datang ke Puncak, Bogor, dan kedapatan tidak mengenakan masker, mereka akan langsung diminta untuk tes cepat. Sesuai arahan, wisatawan yang reaktif akan menjalani tes usap dan diminta pulang.
”Hari ini sudah jalan tes cepat dari Dinas Kesehatan. Selain di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kecamatan Megamendung, dan di Telaga Warna Puncak, tes juga dilakukan di sejumlah obyek wisata,” katanya.
Agus melanjutkan, berdasarkan laporan aparatur Kecamatan Cisarua, hingga sekitar pukul 14.00, dari 918 tes cepat, sebanyak 50 wisatawan menunjukkan hasil reaktif.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Pelaksanaan razia tes cepat Covid-19 di halaman Masjid Harakatul Jannah, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020).
Agus menuturkan, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 pada libur panjang pekan ini, bersama TNI dan Polri, mereka akan menegakkan hukum dan kedisiplinan masyarakat. Selain di kawasan Puncak, petugas dan anggota Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor juga tersebar di obyek wisata di 40 kecamatan untuk memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan.
Arus kendaraan
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Andryanto mengatakan, agar tidak terjadi kepadatan dan kemacetan parah, wisatawan dari Kota Bogor atau Jakarta yang ingin menuju kawasan Puncak bisa keluar dari Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Kedung Halang menuju Jalan Pandawa-Jalan Pandu Raya hingga melintasi jalur Ring Road Regional (R3) di Kelurahan Katulampa. Dari R3, pengendara bisa melintasi arah Jalan Binamarga atau keluar dari Katulampa menuju Parung Kuda arah Balai Binarum. Kedua jalur ini menuju ke arah Jalan Pajajaran.
Selain itu, Jalan Raya Tajur hingga Simpang Ciawi juga bisa menjadi alternatif pengendara. Lalu, jika menuju Sukabumi, pengendara bisa melewati jalur Batu Tulis-Rancamaya hingga keluar di Jalan Raya Bogor-Sukabumi. Jalur alternatif lain adalah jalur Pamoyanan hingga keluar di jalur Cigombong.
”Wisatawan disarankan untuk memilih jalur alternatif itu. Jadi, tidak semua lewat jalur utama untuk menghindari kepadatan kendaraan,” kata Andryanto.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Kendaraan ke arah Puncak di akses Jalan Raya Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terlihat padat, Kamis (29/10/2020).
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Fitra Juanda mengatakan, volume kendaraan mulai meningkat mencapai 20 persen dibandingkan Rabu kemarin. Dari hasil pantauan terakhir, lanjut Fitra, antrean kendaraan mencapai 2 km dari Tol Ciawi Km 46 hingga Simpang Gadog Km 48.
”Sejak pagi pukul 08.00, kami berlakukan one way (satu arah) dari Jakarta menuju Puncak. Jika dalam pemantauan arus kendaraan sudah normal kembali, tidak ada one way. Ini situasional, tidak tergantung jam,” tutur Fitra.
Ia menyebutkan, kenaikan jumlah kendaraan akan mencapai puncaknya pada Jumat dan Sabtu nanti. Sementara arus balik terjadi pada Minggu.