Selasa Kemarin, Sudah 147.000 Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Secara keseluruhan, volume kendaraan naik 26,4 persen dibanding lalu lintas normal. Biasanya, pada Selasa, 117.000-an kendaraan meninggalkan Jakarta.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada Selasa (27/10/2020) atau sehari sebelum rangkaian libur panjang Maulid Nabi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendata 147.000-an kendaraan meninggalkan Jakarta dengan memanfaatkan jalan tol. Jumlah tersebut lebih tinggi 26,4 persen dibanding lalu lintas dalam kondisi normal sejak tatanan kehidupan baru dikampanyekan pemerintah pusat.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan hari Kamis, 29 Oktober 2020, tetapi pemerintah menetapkan hari Rabu (28/10/2020) dan Jumat (30/10/2020) sebagai cuti bersama sehingga masyarakat bisa menikmati libur berturut-turut sejak Rabu hingga Minggu, 1 November. Banyak di antara mereka yang memanfaatkannya untuk mudik dengan kendaraan pribadi.
Arus mudik, antara lain, terpantau dari peningkatan volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta Selasa kemarin via ruas-ruas tol yang dikelola Jasa Marga. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, angka 147.000-an kendaraan didapat dari perhitungan arus lalu lintas pada sejumlah gerbang tol (GT) barrier/utama, yakni GT Cikupa untuk arah barat, GT Ciawi (arah selatan), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah timur).
Secara keseluruhan, volume naik 26,4 persen dibanding lalu lintas normal. Biasanya, pada Selasa, 117.000-an kendaraan meninggalkan Jakarta.
”Distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta mayoritas menuju arah timur, sebanyak 49,48 persen,” ucap Heru, Rabu siang. Sebanyak 28,38 persen kendaraan menuju barat dan 22,14 persen ke selatan.
Rinciannya, total kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke arah timur pada Selasa adalah 73.201 unit, naik 51,6 persen dibanding lalu lintas normal. Jumlah yang ke arah barat sebanyak 41.984 unit, lebih tinggi 4,9 persen dibanding normal. Adapun volume kendaraan yang ke arah selatan 32.763 unit, naik 14,1 persen dari lalu lintas normal.
Makin padatnya volume kendaraan ke arah timur pada Rabu ini membuat petugas Jasa Marga atas diskresi kepolisian mulai menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas pada Tol Jakarta-Cikampek. Widiyatmiko Nursejati, General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, mengatakan, Jasa Marga sejak pukul 08.45 memberlakukan sistem lawan arus (contraflow) untuk tol arah Cikampek, mulai Km 47 hingga Km 61.
”Ini diharapkan dapat mencairkan kepadatan yang terjadi di Km 48 yang merupakan titik pertemuan dua arus lalu lintas menuju Cikampek, antara kendaraan yang melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek Layang dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek,” ujar Widiyatmiko. Selain itu, Jasa Marga untuk sementara menutup akses ke area istirahat Km 50 arah Cikampek.
Pemerhati masalah transportasi Budiyanto mendorong agar para petugas yang terlibat menjaga kelancaran arus sedini mungkin mengomunikasikan rekayasa-rekayasa lalu lintas kepada pengguna jalan sebelum diterapkan. Regional Traffic Management Center (RTMC) Kepolisian Daerah Metro Jaya, sebagai pusat komando, kendali, komunikasi, dan pusat informasi, diharapkan berperan aktif menyampaikan informasi tersebut secara waktu nyata (real time) agar pengguna jalan bisa memilih jalan alternatif sebelum telanjur terjebak.
Namun, selain kelancaran lalu lintas, pencegahan penularan Covid-19 juga mesti diantisipasi. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, pada Agustus, ada dua hari libur yang memicu libur panjang, yaitu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI (17 Agustus) dan Tahun Baru Islam (20-23 Agustus). Setelah itu, angka kasus aktif meningkat tajam di Jakarta pada akhir Agustus-awal September.
Sebagai gambaran, pada 17 Agustus, ada tambahan 552 kasus positif Covid-19 di DKI. Kasus harian berangsur-angsur naik dan lantas melonjak pada 30 Agustus, dengan adanya 1.094 tambahan kasus positif. Pada 6 September, ada tambahan 1.176 kasus positif. Pola ini dikhawatirkan terulang sekitar 10-14 hari setelah libur panjang Maulid Nabi.
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Letnan Kolonel Laut drg M Arifin menuturkan, pihaknya akan memantau situasi satu-dua pekan pascalibur panjang Maulid Nabi. Ia mengantisipasi lonjakan pasien positif Covid-19 yang dirujuk ke Wisma Atlet, baik ke RSDC di Menara 6 dan 7 maupun Flat Isolasi Mandiri Kemayoran di Menara 4 dan 5. Namun, ia memastikan seluruh sumber daya di Wisma Atlet siap.
Sejauh ini, pelonggaran kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI lewat penerapan PSBB transisi lagi sejak 12 Oktober belum menimbulkan lonjakan pasien yang masuk Wisma Atlet, seperti pernah dikhawatirkan Arifin. Menurut dia, pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan kemungkinan sudah lebih baik.
Berdasarkan data hingga pukul 06.00 pada Rabu, okupansi Menara 4 dan 5 Wisma Atlet 30,42 persen, masih tersisa lebih dari 2.000 tempat tidur. Di Menara 6 dan 7, keterisian sebesar 44,89 persen, tersisa 1.500-an tempat tidur. Menara 4 dan 5 digunakan untuk isolasi pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan, sedangkan Menara 6 dan 7 untuk pasien bergejala ringan hingga sedang.