Calon Penumpang KA Diimbau Tes Cepat H-1 Sebelum Perjalanan
Libur panjang pekan ini membuat minat masyarakat melakukan perjalanan tinggi. Di tengah wabah dan ada kenaikan jumlah penumpang, penumpang harus menjalani tes cepat pada H-1 keberangkatan.
Oleh
Helena F Nababan
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Libur panjang yang berlangsung pekan ini membuat antrean penumpang yang akan melakukan tes cepat meningkat dua kali lipat karena penumpang yang hendak berangkat juga bertambah. PT KAI menghimbau penumpang yang ingin melakukan tes cepat di stasiun melakukannya di satu hari sebelum keberangkatan.
Joni Martinus, VP Public Relations PT KAI, Senin (26/10/2020) menjelaskan, imbauan itu diberikan supaya calon penumpang bisa menghindari kepadatan antrean layanan tes cepat dan potensi ketinggalan kereta. Dari data PT KAI, lanjut Martinus, menjelang libur panjang akhir pekan ini, terjadi peningkatan jumlah peserta tes cepat di stasiun dari hari normal 2.500 per hari menjadi 5.000 peserta per hari.
Itu berkaitan dengan jumlah tiket KA yang terjual untuk periode 27 Oktober sampai dengan 1 November 2020 sudah 83.000 tiket terjual atau 37 persen dari total tiket yang disediakan. Adapun tanggal favorit keberangkatan adalah 27 dan 28 Oktober, serta 1 November.
Bagi PT KAI dan bagi penumpang, tes cepat menjadi salah satu syarat yang mesti dipenuhi dalam masa pandemi Covid-19, untuk memastikan penumpang dalam kondisi sehat untuk melakukan perjalanan. Penyediaan layanan tes cepat di stasiun bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait syarat perjalanan masyarakat di masa adaptasi kebiasaan baru, serta memudahkan pelanggan sehingga tidak perlu mencari tempat tes cepat di luar.
Layanan tes cepat itu disediakan PT KAI di 30 stasiun. Fasilitas ini diantaranya ada di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang, Tegal, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Ketapang, Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuk Linggau.
Melihat jumlah peserta tes cepat yang meningkat, Joni menyarankan pelanggan untuk melakukan tes cepat selambatnya H-1 tanggal keberangkatan.
“Karena jika dilakukan pada hari keberangkatan, pelanggan akan terburu-buru karena diharuskan mengantre terlebih dahulu. Bahkan, dikhawatirkan pelanggan dapat terlambat dan tertinggal oleh kereta yang sudah dipesan. Dengan mempersiapkan kelengkapan berkas dari jauh-jauh hari, maka pelanggan dapat lebih tenang dan nyaman pada saat hari keberangkatan," ujar Joni.
Eva Chairunisa, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta menjelaskan, peningkatan jumlah penumpang yang berangkat dari Daop I Jakarta itu bisa dilihat dari data pemesanan tiket per tanggal 24 Oktober 2020. Data menunjukkan angka tertinggi untuk keberangkatan antara tanggal 27 Oktober 2020 dengan volume sementara sekitar 7.270 orang hingga Rabu 28 Oktober 2020 dengan volume sementara sekitar 7.679 penumpang.
“Data tersebut masih dapat berubah karena masih terdapat pemesanan tiket secara online,” jelas Eva.
Jumlah rata-rata penumpang per hari pada pekan libur panjang tersebut, jelas Eva, bertambah dua kali lipat lebih jika dibandingkan akhir pekan minggu lalu. Pada Jumat, 16 Oktober 2020 tercatat jumlah penumpang 2.876 orang dengan total KA yang dioperasikan sebanyak 18 KA.
Untuk pekan ini, untuk mengakomodir kebutuhan pengguna jasa KA yang mengalami peningkatan, akan ada 27 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) per hari yang akan berangkat dari area Daop 1 Jakarta dengan berangkatan awal dari Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Jakartakota.
Senada dengan Joni, bertambahnya penumpang KA itu juga berdampak pada padatnya antrean tes cepat di stasiun Gambir dan stasiun Pasar Senen. Tercatat pada 25 Oktober 2020 peserta rapid test di stasiun Pasar Senen sebanyak 1.281 orang dan di stasiun Gambir 1.280 orang.
Pada 24 Oktober 2020, layanan tes cepat di Stasiun Pasar Senen dilakukan terhadap 1.153 orang dan dan di stasiun Gambir terhadap 1.114 orang. Pada 23 Oktober 2020 di stasiun Pasar Senen rapid tes dilakukan terhadap 900 orang dan di stasiun Gambir tes cepat dilakukan terhadap 607 orang.
Dari Stasiun Gambir, jumlah peserta tes cepat pada Senin siang pukul 12.30 terpantau ramai. Sekitar 100-an kursi yang disiapkan bagi peserta untuk menunggu antrean tes hampir penuh. Nomor antrean sudah menyentuh angka 400.
Bagi calon penumpang yang kedapatan reaktif saat tes cepat tidak diperkenankan melakukan perjalanan KA dan tiket akan dilakukan pengembalian bea 100 persen di luar bea pesan. (Eva Chairunnisa)
Kuntarto, Kepala Stasiun Gambir di lokasi menjelaskan, untuk bisa mengikuti tes cepat, penumpang yang sudah memiliki tiket. Sebelum berangkat, penumpang mesti memastikan kondisi kesehatannya dengan menjalani tes cepat di stasiun. Dengan menunjukkan kode batang tiket, nomor telepon genggam, dan nama, penumpang bisa mengikuti tes cepat dengan biaya Rp 85.000. Hasilnya bisa keluar hari itu juga sehingga bisa menentukan seorang calon penumpang bisa berangkat atau tidak. Adapun hasil tes cepat itu berlaku untuk 14 hari.
Eva menambahkan, untuk menghindari keterlambatan atau tertinggal KA, penumpang dihimbau agar melakukan tes cepat H-1 sebelum jadwal keberangkatan bagi calon penumpang yang ingin memanfaatkan layanan tes cepat di stasiun. Calon penumpang diharapkan dapat mengatur waktu keberangkatannya dan menyiapkan rentang waktu yang cukup jika tetap akan melakukan rapid tes pada hari yang sama dengan hari keberangkatan.
“Tidak disarankan datang 3 jam sebelum keberangkatan untuk menghindari resiko tertinggal KA mengingat antrian tes cepat di stasiun cukup padat,” kata dia.
Selain itu, tes cepat bagi calon penumpang KA tidak harus dilakukan di stasiun namun dapat juga dilakukan di klinik-klinik terdekat yang menyediakan fasilitas tes cepat. Di area Daop 1 Jakarta layanan tes bagi calon penumpang dilayani di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen dengan jam operasional pukul 07.00 - 19.00 serta biaya sebesar Rp85.000. Calon penumpang KA yang ingin melakukan tes di stasiun harus memiliki kode pemesanan tiket kereta api jarak jauh yang telah terbayar lunas.
“Bagi calon penumpang yang kedapatan reaktif saat tes cepat tidak diperkenankan melakukan perjalanan KA dan tiket akan dilakukan pengembalian bea 100 persen di luar bea pesan serta disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut,” kata dia.