Tantangan Meramaikan Pameran Virtual
Pandemi memunculkan berbagai inovasi, salah satunya pameran secara virtual. Namun, minimnya sosialisasi serta perbedaan pengalaman melihat dan memegang langsung produk memengaruhi daya tarik kunjungan ke pameran virtual.

A Penampakan visual salah satu stan peserta pameran waralaba dan lisensi virtual, International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference (IFRA) Virtual Expo, September 2020.
Pandemi yang diikuti dengan kebijakan pembatasan sosial cukup memengaruhi aktivitas jual-beli produk di pameran. Sebelum pandemi, hampir setiap bulan diadakan pameran produk/jasa, seperti kerajinan, kuliner, elektronik, otomotif, komputer, serta pameran rumah dan pendidikan, di sejumlah kota besar. Pemeran merupakan ajang pemasaran barang/jasa yang efektif untuk mengenalkan produk, menjaring pembeli, dan berpotensi menghasilkan transaksi bisnis yang besar.
Pameran virtual dipilih untuk menggantikan pameran produk tatap muka di masa pandemi untuk menghindari paparan virus. Beberapa pameran virtual telah diselenggarakan selama tujuh bulan pandemi ini, di antaranya Pameran The 18th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA). Selain itu, ada juga IndoBuildTech Expo hingga pameran virtual UMKM yang diselenggarakan Pertamina, Bank Indonesia, dan pemerintah daerah.