Sopir Truk Lalai, Lima Tewas dalam Kecelakaan di Cisarua
Lima orang tewas dalam kecelakaan di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Polisi menyebut sopir truk yang diduga memicu kecelakaan tidak memiliki SIM.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
DOKUMENTASI POLRES BOGOR
Polisi dari Satuan Lalu Lintas Polres Bogor melakukan olah tempat kejadian kecelakaan truk di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020). Lima orang tewas dalam insiden ini.
BOGOR, KOMPAS — Lima orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam kecelakaan yang melibatkan lima kendaraan bermotor di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020). Penyebab kecelakaan, menurut penyelidikan polisi, akibat sopir truk yang tidak memiliki surat izin mengemudi, dinilai lalai ketika menyetir truk.
Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu, Cisarua. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Fitra Zuanda menjelaskan, kecelakaan melibatkan 3 sepeda motor, 1 truk, dan 1 mikrobus.
Kecelakaan bermula saat truk pengangkut batu yang dikendarai EH (29), warga Cianjur, Jawa Barat, melaju melintasi jalan turunan panjang dari arah Puncak menuju Bogor. Sesampainya di Jalan Raya Puncak, Kampung Sampay, truk kehilangan kendali dan bergerak ke lajur kanan. Pada saat bersamaan, di lajur kanan melaju tiga sepeda motor dan satu mikrobus.
”Truk menabrak kendaraan di lajur kanan. Lima orang meninggal dan tujuh orang luka-luka. Sopir truk juga tewas akibat kecelakaan itu,” kata Fitra ketika dihubungi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kondisi jalan raya tidak licin atau bermasalah saat kecelakaan terjadi. Kondisi truk pun masih layak jalan. Oleh karena itu, polisi menyimpulkan kecelakaan diakibatkan oleh sopir truk yang lalai.
Selain sopir truk, korban tewas pengendara dan penumpang sepeda motor. Mereka di antaranya SA (19), NSA (19), C (18), dan DWY (21), yang merupakan warga Tangerang, Banten. Mereka wisatawan yang hendak melewatkan waktu bersantai di kawasan Puncak, Bogor.
Kompas
Ilustrasi. Truk tronton pengangkut alat berat penyebab kecelakaan fatal di Jalan Raya Puncak, Bogor, Rabu (11/3) pukul 21.30. Kecelakaan beruntun yang melibatkan 10 kendaraan itu mengakibatkan 2 orang tewas dan 7 orang terluka.
Satu lagi korban meninggal berinisial N (17), adalah warga setempat yang tengah berkendara di lokasi kecelakaan lalu lintas. Korban sudah dibawa ke keluarga masing-masing.
Sementara sopir mikrobus, G (40), yang membawa tiga penumpang, HP (38), RA (38), dan NB (32) asal Depok, Jawa Barat, mengalami luka-luka dan sudah mendapat perawatan.
Fitra menerangkan, dari hasil olah tempat kejadian, kondisi jalan raya tidak licin atau bermasalah saat kecelakaan terjadi. Kondisi truk pun masih layak jalan. Oleh sebab itu, polisi menyimpulkan kecelakaan diakibatkan oleh sopir truk yang lalai. Hasil pemeriksaan polisi juga menunjukkan sopir truk tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
”Jadi, kami simpulkan (kecelakaan) ini karena kelalaian pengemudi. Dia tidak lihai mengemudikan kendaraannya,” katanya.
Menurut Fitra, polisi sudah memanggil pemilik truk tempat EH bekerja. Mereka akan dimintai keterangan sehubungan dengan insiden tersebut. Polisi, kata Fitra, akan menetapkan EH sebagai tersangka.
Secara terpisah, Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy belum menerima laporan terkait jumlah kerugian materiil akibat kecelakaan tersebut. Polisi hingga saat ini masih melakukan pengembangan penyelidikan. Menurut Roland, kecelakaan yang menyebabkan korban tewas cenderung jarang terjadi di Cisarua.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy
Selain itu, ia mengimbau pengendara di kawasan Puncak agar disiplin mematuhi rambu-rambu lalu lintas. ”Sudah banyak terpasang rambu-rambu. Mohon kepada pengendara agar tertib terhadap aturan lalu lintas,” katanya.
Insiden kecelakaan di Jalan Raya Puncak sebelumnya terjadi pada 1 Mei 2019. Saat itu sebuah bus terguling di Jalan Raya Puncak, tepatnya di tanjakan Selarong, Desa Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 12.00.
Bus itu membawa rombongan anak sekolah dari Banten. Bus diduga tidak kuat menanjak sehingga bergerak mundur dan terguling hingga posisi ban sebelah kanan berada di atas. Lima orang mengalami luka ringan akibat kejadian ini (Kompas, 2/5/2020).