Masyarakat Didorong Berbelanja di Tempat Usaha yang Disiplin Mencegah Covid-19
Para pembeli kini lebih berminat berbelanja di toko-toko yang dilayani oleh orang bermasker. Mereka juga kerap menanyakan tempat cuci tangan dan sabun sebelum dan sesudah berbelanja di toko.
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Upaya memutus penyebaran Covid-19 bisa berjalan efektif saat semua pihak disiplin menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat yang berbelanja ke sentra tekstil di Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, pun didorong hanya ke tempat usaha yang disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun terus meningkatkan sosialisasi tersebut untuk meningkatkan kedisiplinan warga, terutama di pasar tradisional dan kompleks pertokoan di sentra tekstil Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren. Sikap pembeli tersebut diharapkan bisa mendorong para pelaku usaha lebih tertib menerapkan protokol kesehatan sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19 di tempat umum seperti pasar.
Camat Pondok Aren Makum Sagita di Pondok Aren memimpin operasi yustisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Tangsel di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangsel, Banten, Rabu (14/10/2020) siang. Operasi yang juga dihadiri Wakil Kepala Kepolisian Sektor Pondok Aren Ajun Komisaris Supriyono, Kepala Seksi Ketenteraman dan Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja Pondok Aren Triwiyono, dan Lurah Jurangmangu Timur Kamaluddin, petugas TNI, Polri, dan Satpol PP fokus merazia warga yang tidak memakai masker.
”Semakin disiplin warga memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, risiko mereka terpapar Covid-19 pun semakin rendah. Kami terus mendorong warga agar berbelanja di tempat-tempat usaha yang disiplin menjalankan protokol kesehatan sehingga pada akhirnya kita semua tertib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan tidak berkerumun,” ujar Makum.
Kecamatan Pondok Aren rutin menggelar operasi yustisi PSBB Kota Tangsel sebagai bagian dari sosialisasi meningkatkan kesadaran warga menjalankan protokol kesehatan. Dalam operasi yustisi di Kelurahan Jurangmangu Timur, petugas menjaring 22 orang yang tidak disiplin memakai masker, termasuk dua pengemudi mobil yang melepas maskernya saat berkendara.
Mereka yang terjaring razia menjalani sanksi disiplin, seperti membacakan Pancasila atau menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”, dan sanksi fisik, misalnya push up. Setelah menjalani sanksi tersebut, mereka akan didata dan diberi surat peringatan sekaligus diberikan masker gratis.
Makum menjelaskan, pihaknya bersama para lurah, ketua rukun warga (RW), dan ketua rukun tetangga (RT) juga mengintensifkan sosialisasi disiplin menjalankan protokol kesehatan secara langsung kepada warga. Bahkan, kegiatan tersebut juga menyasar pusat-pusat aktivitas ekonomi yang dikunjungi pembeli dari luar Tangsel, seperti sentra tekstil di Kelurahan Jurangmangu Timur.
Sentra tekstil Jurangmangu Timur, atau yang lebih dikenal Cipadu, bagian dari tempat perdagangan bahan tekstil terbesar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten. Para pengusaha konfeksi dan fashion banyak berbelanja bahan tekstil di kawasan ini karena harga yang bersaing dan produk yang beragam.
Riki Dewantana, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tekstil, mengaku, para pembeli kini lebih berminat berbelanja di toko-toko yang dilayani orang bermasker. Mereka juga kerap menanyakan tempat cuci tangan dan sabun sebelum dan sesudah berbelanja di toko.
”Jadi, kami sediakan semuanya agar pembeli pun lebih nyaman berbelanja di sini,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kamaluddin meminta para ketua RW dan RT di Kelurahan Jurangmangu Timur terus mengingatkan warga agar memahami dan menjalankan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
”Kedisiplinan kita bersama menjalankan protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Kamaluddin.
Kedisiplinan kita bersama menjalankan protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. (Kamaluddin)
Ketua RW 004 Adi W mengakui, kesadaran warga menjalankan disiplin protokol kesehatan membutuhkan sosialisasi terus-menerus. Untuk itu, Adi mengajak para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda juga berperan aktif dalam menyosialisasikan pentingnya semua warga menjalankan protokol kesehatan.
”Kita pun harus menunjukkan kedisiplinan kolektif dalam menjalankan protokol kesehatan. Kesadaran dan kebersamaan kita semua sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Adi.