Demonstrasi Tolak RUU Cipta Kerja Berlanjut di Tangerang Raya, 59 Orang Ditangkap
Demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja berlanjut di wilayah Tangerang Raya, Banten, Kamis (8/10/2020) siang. Sebanyak 59 peserta aksi diamankan polisi saat hendak menuju Jakarta.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Mahasiswa Universitas Pamulang menaiki kendaraan bersiap menuju Jakarta, Kamis (8/10/2020). Mereka berniat ikut dalam aksi menolak RUU Cipta Kerja di Istana Negara, Jakarta.
TANGERANG, KOMPAS — Demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja berlanjut di wilayah Tangerang Raya, Banten, Kamis (8/10/2020) siang. Sebanyak 59 peserta aksi diamankan polisi saat hendak menuju Jakarta.
”Kami amankan di perbatasan antara Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan. Sebanyak 6 orang di antaranya menggunakan seragam SMA,” kata Kepala Polres Tangerang Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi melalui pesan singkat.
Di antara peserta aksi yang diamankan, ada yang membawa ketapel. Selain itu, polisi juga menemukan ada peserta aksi yang membawa tembakau diduga jenis gorila.
Sebelumnya, kata Ade, aparat Polresta Tangerang juga mengamankan 35 orang karena diduga terlibat dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di area sekitar Pemerintah Kabupaten Tangerang.
KOMPAS/Dokumentasi Humas Polresta Tangerang
Kepala Polresta Tangerang Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengawasi peserta aksi unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja yang diamankan, Kamis (8/10/2020). Sebanyak 59 orang diamankan polisi, beberapa di antaranya kedapatan membawa ketapel.
Ade menerangkan, 35 orang yang diamankan itu mengikuti aksi unjuk rasa menentang RUU Ciptaker di kawasan Tertib Lalu Lintas Jalan Baru Pemkab Tangerang di Tigaraksa, Rabu (7/10/2020). Aksi unjuk rasa itu berakhir ricuh setelah peserta unjuk rasa membakar ban dan terlibat bentrok dengan polisi.
Dari 35 orang yang diamankan, 9 orang di antaranya merupakan mahasiswa peserta aksi. Penanggung jawab aksi serta mahasiswa yang diduga membakar ban dan diduga melakukan provokasi turut diamankan. Selain itu, ada 8 orang lainnya yang diduga akan menyusup ke barisan massa aksi juga ditahan polisi.
”Ada 17 pelajar yang juga kami amankan karena berupaya ikut-ikutan peserta aksi pada saat terjadi kericuhan,” kata Ade.
Ade menjelaskan, penyidik masih terus menggali keterangan terutama dari 8 orang yang diduga penyusup dan kepada 17 pelajar yang berasal dari wilayah Jayanti, Kresek, dan Serang.
Sementara itu, 120 buruh yang mengikuti aksi damai di kawasan Cikupa Mas dan Pemkab Tangerang sudah menjalani tes cepat. Hasilnya, 14 buruh dinyatakan reaktif.
Ada 17 pelajar yang juga kami amankan karena berupaya ikut-ikutan peserta aksi pada saat terjadi kericuhan.
Selanjutnya, 14 buruh yang reaktif diminta untuk melakukan isolasi sebelum menjalani tes usap. Manajemen perusahaan tempat buruh tersebut bekerja sudah memberi kebijakan bagi mereka untuk bekerja dari rumah.
Dalam setiap aksi unjuk rasa, Ade mengingatkan agar buruh melaksanakan protokol kesehatan. Ade mengimbau agar buruh dan masyarakat umum benar-benar mempertimbangkan aspek protokol kesehatan sebelum beraktivitas.
”Kami menemukan ada peserta aksi damai yang melanggar protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak,” ujarnya.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Suasana di Jalan Ir H Juanda, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, ramai lancar, Kamis (8/10/2020) siang. Belum ada pergerakan mahasiswa dari Tangerang Selatan menuju Jakarta yang terpantau
Mahasiswa Tangsel bergerak
Di Kota Tangerang Selatan, ratusan mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) mulai bergerak menuju Jakarta, Kamis (8/10/2020) siang. Mereka berniat turut serta dalam aksi demonstrasi menentang RUU Cipta Kerja di Istana Negara, Jakarta.
Iring-iringan massa berkumpul terlebih dulu di area kampus Universitas Pamulang di Jalan Viktor, Tangerang Selatan, Banten. Pukul 11.00, massa mulai menaiki kendaraan roda dua, mobil bak terbuka, dan truk.
”Rencananya mau ke Istana. Berangkatnya terpisah. Ada yang baik sepeda motor sendiri dan yang menyewa kendaraan roda empat,” ujar Ilham (22), salah seorang Mahasiswa Unpam yang ikut dalam rombongan.
Mereka berniat menekan Presiden Joko Widodo agar tak menandatangani RUU Ciptaker yang telah disetujui untuk disahkan oleh pemerintah dan DPR.
Di wilayah perbatasan antara Tangerang Selatan dan Jakarta, situasi arus lalu lintas relatif lancar. Tidak terlihat ada kepadatan kendaraan, terutama di depan kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Wakil Kepala Polsek Ciputat Timur Ajun Komisaris Anna Tangke Tasik mengatakan, tidak ada penyekatan bagi mahasiswa yang hendak menuju Jakarta asalkan mereka berangkat tanpa menimbulkan kerumunan. Namun, bila ditemukan ada kerumunan mahasiswa, polisi akan membubarkannya.