Ridwan Kamil Minta Penambahan Tempat Tidur Rumah Sakit di Bodebek
Tingkat okupansi rumah sakit di Bodebek rata-rata di atas 70 persen. Angka ini melebihi standar WHO sebesar 60 persen. Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta kepala daerah Bodebek segera menambah kapasitas tempat tidur.
Oleh
AGUIDO ADRI
·5 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Hari kedua berkantor di Kota Depok, Rabu (7/10/2020), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepala daerah di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi menambah tempat tidur rumah sakit karena tingkat keterisiannya kini rata-rata di atas 70 persen. Selain itu, Ridwan Kamil juga meminta pemerintah daerah di Bodebek lebih gencar menelusuri dan melacak kontak erat dengan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Bodebek rata-rata di atas 70 persen. Angka ini melebihi standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 60 persen. Oleh karena itu, dalam rapat bersama kepala daerah Bodebek, Kamil meminta penambahan jumlah ruang isolasi dan tempat tidur.
”Rumah sakit di Bodebek sudah melebihi batas WHO untuk ruang isolasi. Saya instruksikan semua rumah sakit di Bodebek tolong menyumbang lagi lantai-lantai perawatan. Strateginya itu, kita menjaga agar jangan lewat 60 persen. Saat ini, tingkat keterisian rumah sakit di Bodebek masih rata-rata di atas 70 persen. Di Depok kita tambah 40 tempat tidur di ruang ICU RSUD Kota Depok dan RS Universitas Indonesia,” kata Kamil.
Kamil melanjutkan, setiap kepala daerah juga melacak kontak erat kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Khusus Kota Depok, ia meminta 24 kontak erat per kasus konfirmasi positif atau 90 persen dari kontak erat harus ditemukan dalam dua hari. Kepada kepala daerah Bodebek, Kamil meminta penelusuran dan pelacakan kontak erat harus menjadi perhatian karena tren kluster keluarga yang terus meningkat.
”Di Bodebek tren kluster keluarga lagi tinggi-tingginya. Kluster keluarga ini datang dari kantor. Warga Bodebek banyak yang bekerja di Jakarta, tetapi kami masih teliti kluster kantornya dari warga Bodebek yang berkantor ke Jakarta atau dari kantor daerah masing-masing,” tutur Kamil.
Selain itu, kata Kamil, untuk kasus positif bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG), ia meminta segera dipindahkan ke gedung-gedung yang sudah disediakan, di antaranta Gedung BNN Lido, Bogor, serta Stadion Patriot dan The Green Hotel, Kota Bekasi. Kepada pejabat Pemkot Depok, Kamil meminta segera menyediakan ruang atau gedung fasilitas perawat pasien Covid-19 OTG.
Tes meningkat
Salah satu perubahan yang terasa sejak Kamil berkantor di Depok adalah peningkatan jumlah tes usap dengan metode reaksi rantai berpolimerase (PCR). Berdasarkan data terakhir pada 6 Oktober, Dinas Kesehatan Depok melakukan tes usap terhadap 21.816 orang. Angka ini meningkat dari data terakhir yang dikeluarkan Pemkot Depok pada 15 September 2020, tes usap PCR masih jauh dari standar WHO, yaitu baru 14.500 orang.
”Tes usap PCR di Depok ada peningkatan, saat ini sudah standar WHO. Kita terus kejar dalam satu minggu ada 2.400 tes,” lanjut Kamil.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, pihaknya akan terus mengejar target 2.400 tes usap per minggu seperti yang diinstruksikan Gubernur Ridwan Kamil. Selain itu, gubernur juga meminta peningkatan pelacakan kontak erat. Oleh karena itu, Pemkot Depok menambah anggota tim surveilans demi menekan penyebaran Covid-19.
”Kami menambah tenaga surveilans di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan. Di tingkat kota ada 2, kecamatan 11, dan kelurahan 63. Tenaga surveilans tersebut akan membantu Tim Surveilans Kota Depok dan seluruh puskesmas Kota Depok dalam rangka percepatan upaya tracing Covid-19 di masyarakat. Satu orang per kelurahan yang bertugas di puskesmas,” kata Novarita.
Novarita mengatakan, tim surveilans bertugas mendata dan mendeteksi secara cepat dan dini dengan tes yang tepat. Selanjutnya, sesudah menemukan kasus, surveilans berikutnya menelusuri dan mendeteksi kontak, melakukan analisis kontak, dan mengarahkan untuk isolasi.
Tim surveilans juga memonitor angka kematian lengkap dengan variabelnya, di antaranya umur, ada tidaknya penyakit lain, lokasi meninggal, dan kajian klinis mendalam sebab kematian.
”Saat bertugas, tim surveilans juga akan memonitor dan menentukan kebijakan tentang dampak Covid-19 pada sistem layanan kesehatan,” kata Novarita.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, dari rapat bersama Ridwan Kamil, disusul rapat bersama camat dan lurah Kota Bogor, kluster keluarga masih menjadi perhatian yang harus segera diatasi agar tidak semakin menyebar.
Bima mengatakan, berdasarkan rekap data satu minggu terakhir pada 5 Oktober, tercatat penambahan 179 kasus atau meningkat 15 persen dari minggu sebelumnya. Dari 179 kasus, 118 kasus merupakan kluster keluarga. 118 kasus kluster keluarga tersebut berasal dari kluster perkantoran sebesar 32 persen.
Selain itu, kata Bima, pihaknya juga akan mendalami sampel di kluster perkantoran untuk bisa lebih memetakan tempat rawan penularan. ”Pola di kluster perkantoran ini seperti apa, lalu pemetaan kluster kantor dari luar Kota Bogor atau dari dalam. Itu yang kami dalami,” lanjut Bima.
Bima meminta camat dan lurah mengawasi wilayah perkantoran, bukan hanya rumah makan. Tim Merpati dan Tim Elang bersama TNI-Polri juga bergeser ke sektor perkantoran.
Dari evaluasi kerja, kata Bima, tim Deteksi Aktif (Detektif) Covid-19 Kota Bogor harus lebih rapi dalam pemantauan dan pelacakan atau protap untuk tes usap. Jangan sampai ada ODP atau OTG yang lolos dari pemantauan. Bima menargetkan tim detektif mendapatkan minimal 20 kontak erat dengan kasus terkonfirmasi positif.
Bima melanjutkan, pihaknya juga sudah menambah jumlah tempat tidur di Rumah Sakit PMI Kota Bogor sebanyak 19 tempat tidur.
”Insya Allah, dalam beberapa hari ke depan bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan meningkat. Saat ini total ada 364 tempat tidur. Okupansi tempat tidur rumah sakit sekitar 75 persen. Untuk tingkat pemulihan, yang menjadi atensi khusus adalah pada pasien komorbid, kesembuhan, dan obat-obatan,” lanjut Bima.