Paling lambat pekan depan, berkas perkara Prada MI yang mengedarkan kabar bohong sehingga memicu aksi anarkistis puluhan oknum TNI ke Polsek Ciracas dan Pasar Rebo, Agustus lalu, dilimpahkan ke Oditur Militer Jakarta.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berkas perkara tersangka Prada MI yang mengedarkan informasi bohong sehingga memicu aksi anarkistis puluhan oknum TNI ke markas Polsek Ciracas dan Pasar Rebo di Jakarta Timur, akhir Agustus lalu, hampir selesai. Berkas itu akan segera dilimpahkan ke Oditur Militer Jakarta untuk disidangkan.
”Penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka Prada MI saat ini sudah dalam tahap pemberkasan. Paling lambat awal minggu depan, berkas sudah dilimpahkan kepada Oditur Militer Jakarta,” kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD Letnan Jenderal Dodik Widjanarko, dalam jumpa pers di Markas Pusat Polisi Militer TNI AD Jakarta, Rabu (23/9/20).
Aksi anarkistis yang dilakukan sejumlah oknum TNI tersebut bermula dari kecelakaan tunggal yang dialami Prada MI yang mengendarai sepeda motor.
Akan tetapi, MI menyiarkan kabar bohong lewat pesan Whatsapp bahwa ia dikeroyok. Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa MI tidak ingin dihukum karena saat kecelakaan ia dalam kondisi mabuk dan tidak memiliki SIM C.
Dodik mengatakan, Polisi Militer (POM) TNI AD telah memeriksa 95 prajurit yang berasal dari 39 satuan. Dari semua yang diperiksa tersebut, telah ditetapkan 58 tersangka dari TNI AD yang berasal dari 26 satuan.
Hingga saat ini, pemeriksaan masih berjalan dan POM TNI AD terbuka terhadap informasi dari publik.
Sementara itu, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayor Jenderal Eddy Rate Muis mengatakan, selain dari TNI AD juga ada tujuh orang oknum TNI AL dan seorang oknum TNI AU yang menjadi tersangka.
”Total tersangka ada 66 orang,” kata Eddy.
Ia mengatakan, Pusat Polisi Militer dan Polisi Militer TNI AD masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan. Berbagai alat bukti telah dikumpulkan mulai dari rekaman foto dan video untuk bisa mengungkap tersangka-tersangka baru.
Salah satu yang masih dicari adalah pelaku yang menggunakan senjata airsoft gun. Dodik mengatakan, sudah ada bukti dalam bentuk video tentang pelaku perusakan yang membawa airsoft gun. Akan tetapi, identitas orang tersebut belum diketahui.
”Dia itu tentara atau bukan tentara, masih kita selidiki,” kata Dodik.