Kawasan Pesepeda Dibuka Lagi untuk Memecah Keramaian Warga
Saat kawasan khusus pesepeda ditiadakan (KKP), jumlah warga yang beraktivitas pada 16 Agustus dan 23 Agustus di kawasan Sudirman-Thamrin meningkat sekitar 114 persen dibanding sebelum KKP ditutup.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keinginan warga berolahraga di luar ruang tetap tidak terbendung setiap akhir pekan. Menghindari kerumunan warga yang terpusat di kawasan Sudirman-Thamrin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan mengaktifkan lagi kawasan khusus pesepeda di 10 ruas jalan raya.
”Karena ini memang kebutuhan. Setelah sekian lama berdiam diri di rumah, kemudian pada saat ini di tengah PSBB (pembatasan sosial berskala besar) transisi, warga perlu ruang publik untuk menjaga kebugarannya. Nah, ini yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” tutur Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Minggu (6/9/2020), di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Sebelumnya, Pemprov DKI menetapkan 32 kawasan khusus pesepeda (KKP) di lima kota administrasi DKI sejak 28 Juni sebagai pengganti tempat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau CFD Sudirman-Thamrin. Namun, karena banyak pelanggaran warga selama beraktivitas di KKP, Pemprov DKI menutup KKP per Minggu (16/8/2020).
Meski demikian, selama penutupan KKP, ruas Sudirman-Thamrin masih bisa dimanfaatkan untuk berolahraga khususnya bersepeda karena terdapat jalur sepeda sementara (pop up bike lane) di sana yang pada hari Minggu pagi berlaku pukul 06.00-09.00. Karena itu, menurut Syafrin, jumlah warga yang beraktivitas pada 16 Agustus dan 23 Agustus di kawasan Sudirman-Thamrin menjadi naik sekitar 114 persen dibandingkan sebelum KKP ditutup.
Pemprov pun memutuskan mengadakan KKP lagi secara bertahap per 30 Agustus, dimulai dengan 10 lokasi terlebih dulu. ”Berdasarkan evaluasi kami pada minggu lalu (30/8/2020), memang di kawasan ini (Sudirman-Thamrin) terjadi penurunan walaupun angkanya belum tinggi,” ujar Syafrin.
Pemprov DKI melihat hasil itu sebagai bukti efektivitas pembukaan kembali KKP dalam menekan peningkatan jumlah warga yang beraktivitas di Sudirman-Thamrin hari Minggu pagi. Namun, pemprov berkomitmen untuk menegakkan kepatuhan protokol kesehatan warga di sana.
Total 1.236 personel gabungan Pemprov DKI, TNI, dan Polri yang mengawasi kepatuhan warga mengenakan masker dan menjaga jarak selama berolahraga di 10 KKP serta di jalur sepeda sementara. Rinciannya, 246 orang dari unsur TNI dan Polri, 669 orang dari Dishub, serta 321 anggota satuan polisi pamong praja.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menambahkan, pihaknya mendukung dengan juga menempatkan satu unit kendaraan antihuru-hara armoured water cannon (AWC) di Bundaran HI. Kendaraan yang biasa digunakan untuk menyemprotkan air ke peserta unjuk rasa saat berakhir ricuh itu dimodifikasi menjadi tempat mencuci tangan.
Selain itu, dua mobil AWC dikerahkan untuk menyemprotkan disinfektan di kawasan Blok M, sepanjang jalan protokol Jalan Sudirman, Bundaran HI, Kota Tua, dan jalur sampai Polda Metro Jaya.
Dalam pantauan Minggu pagi, pesepeda meramaikan sisi kiri kedua ruas jalan Sudirman-Thamrin, baik yang mengarah ke utara maupun selatan. Namun, semakin mendekati batas waktu pemberlakuan jalur sepeda sementara, jumlah pesepeda berangsur menurun. Sebagian besar warga terlihat mengenakan masker.
Meski demikian, petugas satpol PP tetap awas terhadap pelanggar. Salah satu yang terjaring adalah pejalan kaki bernama Bela (12). Remaja putri ini ditawari membayar denda Rp 250.000 atau menjalankan sanksi sosial membersihkan jalan. Ia memilih menyapu jalan sekitar 2 menit.
”Pengap tadi,” tutur Bela saat ditanya alasannya melepas masker ketika berjalan kaki bersama teman-temannya. Sebenarnya, teman-temannya juga kucing-kucingan melepas masker agar bisa bernapas lega saat berjalan. Ada yang langsung memakai lagi saat melihat petugas, ada juga yang pura-pura minum dengan menempelkan botol minum ke mulut. Hanya Bela yang lengah dan ketahuan.
Sementara itu, seorang pesepeda, Rifan (28), menyatakan, ia senantiasa menjaga diri agar jauh dari kerumunan warga selama berolahraga. Bersepeda jadi pilihan untuk mendapat manfaat kesehatan dari kegiatan yang mengasyikkan.
Rifan bersepeda dari Larangan di Kota Tangerang bersama kakak iparnya. Karyawan di salah satu mal tersebut berniat untuk kembali ke kawasan Sudirman-Thamrin lagi hari Minggu depan.