Karena diprediksi ada peningkatan penumpang, mulai Sabtu (29/8/2020) ”headway” atau jarak kedatangan antarkereta khususnya di akhir pekan dan hari libur berubah, yaitu dari 20 menit sekali jadi setiap 10 menit sekali.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta menyatakan, mulai Sabtu (29/8/2020) terjadi perubahan jarak kedatangan antarkereta atau headway khusus di akhir pekan. Perubahan dilakukan karena ada potensi peningkatan jumlah pengguna MRT Jakarta saat akhir pekan.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi, Selasa (25/8/2020), menjelaskan, dengan pertimbangan potensi peningkatan jumlah pengguna MRT Jakarta dan sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan layanan MRT Jakarta pada akhir pekan dan hari libur, MRT Jakarta melakukan perubahan terkait jarak keberangkatan antarkereta atau headway.
”Perubahan itu akan efektif diberlakukan mulai Sabtu, 29 Agustus 2020, headway kereta berubah menjadi 10 menit sekali di akhir pekan dan libur nasional,” ucap Effendi.
Sebelumnya, meski sama-sama masih di PSBB transisi, mulai 3 Agustus 2002, headway kereta MRT di akhir pekan dan hari libur diatur setiap 20 menit sekali.
”Karena mempertimbangkan potensi jumlah pengguna MRT Jakarta di akhir pekan yang dapat meningkat, kami lakukan perubahan pola operasi di akhir pekan dan hari libur, yaitu jarak keberangkatan antarkereta menjadi 10 menit sepanjang hari,” tutur Effendi.
”Sementara untuk jam operasional MRT Jakarta di akhir pekan dan hari libur tidak berubah, yaitu tetap mulai pukul 06.00-20.00,” kata Effendi.
Dengan perubahan headway tersebut, lanjut Effendi, terjadi penambahan rangkaian kereta atau trainset yang dioperasikan, yaitu dari empat trainset di akhir pekan lalu menjadi tujuh trainset mulai akhir pekan ini. Dengan demikian, total keseluruhan perjalanan sejumlah 157 trip per hari.
Adapun untuk hari-hari kerja atau weekdays, headway masih sama, yaitu setiap 5 menit saat jam sibuk pagi dan sore hari. Di luar jam sibuk, 10 menit sekali.
Meski frekuensi kereta makin rapat, PT MRT Jakarta (Perseroda) tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan MRT Jakarta, seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak antarpengguna, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara, baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun.
”Untuk mengetahui lebih detail mengenai kebijakan jadwal operasional MRT Jakarta, masyarakat dapat akses melalui akun media sosial MRT Jakarta,” imbuh Effendi.
Rekayasa lalu lintas
Sebagai bagian dari pekerjaan fase 2A MRT Jakarta, mulai 26 Agustus-9 September 2020, Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan MH Thamrin.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan, akan ada pekerjaan tes pit atau pekerjaan penyelidikan tanah dengan membuat lubang. Pekerjaan ini biasa terjadi pada tahap awal sebelum sebuah konstruksi dikerjakan.
Untuk keperluan itu, tes pit akan dilakukan di jalur lambat Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan kantor Kementerian ESDM. Dengan demikian, jalur lambat sisi selatan Jalan Medan Merdeka Selatan akan ditutup.
Kendaraan yang melaju dari arah timur atau setelah dari arah Tugu Tani diarahkan mengambil jalur cepat. ”Kami minta para pengendara mematuhi rambu-rambu,” kata Syafrin.
Untuk pekerjaan konstruksi paket kontrak (CP) 201 yang merupakan paket awal dari konstruksi fase 2A ini dikerjakan oleh perusahaan gabungan, yaitu antara Shimizu-Adhi Karya Joint Venture. CP 201 akan terbentang dari Bundaran HI menuju Harmoni dengan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monumen Nasional.