Malam Nanti, Hampir Setengah Juta Kendaraan Diperkirakan Balik ke Arah Jakarta
Dalam periode libur panjang tahun baru Islam, 460.792 kendaraan meninggalkan Jakarta selama tiga hari, yaitu pada H-1 hingga H+1 tahun baru Islam (19-21/8/2020). Sebagian besar bakal kembali ke Jakarta hari ini.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Hari ini, Minggu (23/8/2020) sore hingga malam menjelang Senin (24/8/2020) diperkirakan menjadi puncak arus balik ke arah Jakarta, baik bagi pelancong yang meninggalkan Jakarta pada masa libur panjang Tahun Baru Islam 1442 H maupun libur Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-75 RI. Rekayasa lalu lintas disiapkan guna mengantisipasi hal itu, terutama untuk kelancaran arus lalu lintas dari arah timur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
”Diperkirakan Minggu sore mulai ada peningkatan arus sampai puncaknya menjelang Senin,” ucap Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi pada Sabtu (22/8/2020). Namun, ia memastikan pihaknya bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat dan Korps Lalu Lintas Polri sudah menyiapkan berbagai skenario.
Skenario itu antara lain pengaturan lalu lintas sewaktu kondisi arus kendaraan masih normal hingga saat kepadatan meningkat. Sambodo mengatakan, jika kepadatan naik, sistem lawan arus (contraflow) disiapkan. Dengan sistem ini, satu lajur pada ruas jalan tol dengan arah arus lalu lintas yang berlawanan digunakan untuk tambahan lajur yang searah.
Jika setelah diterapkan peningkatan kepadatan masih terjadi, ruas jalan yang diberlakukan lawan arus akan diperpanjang. Setelah itu, jika volume kendaraan naik lagi, polisi menyiapkan sistem satu arah (one way), yakni semua lajur pada ruas jalan yang semula berlawanan dijadikan sama arahnya.
Sebagai contoh, pada ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, jika kepadatan timbul akibat arus balik pelancong dari arah timur ke arah Jakarta, satu lajur dengan jarak tertentu pada tol arah Cikampek akan digunakan untuk kendaraan ke arah Jakarta dalam sistem lawan arus. Jika sampai menggunakan sistem satu arah, semua lajur jalan arah Cikampek dengan jarak tertentu akan digunakan untuk menampung limpahan kendaraan yang mengarah ke Ibu Kota.
Sambodo menambahkan, peningkatan kelancaran arus lalu lintas saat kendaraan padat bisa didukung dengan buka tutup situasional area-area peristirahatan yang menyebabkan antrean kendaraan hingga berujung pada kemacetan. Selain itu, ia berharap PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan petugas tambahan di gerbang tol (GT) untuk membawa alat pembaca kartu pembayaran nirkabel. Hal ini dilakukan agar mereka bisa melayani pembayaran lebih dari satu pengemudi dalam satu antrean pada waktu yang sama sehingga antrean di GT tidak panjang.
Sambodo mengatakan, perkiraan puncak arus balik mengacu pada data dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk terkait volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Dwimawan Heru, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, menyampaikan, dalam periode libur panjang tahun baru Islam, 460.792 kendaraan meninggalkan Jakarta selama tiga hari, yaitu pada H-1 hingga H+1 tahun baru Islam (19-21/8/2020).
”Total volume lalin (lalu lintas) yang meninggalkan Jakarta ini naik 27,3 persen jika dibandingkan lalin normal,” ujar Dwimawan melalui keterangan tertulis. Persentase iu dihitung dari akumulasi arus lalu lintas dari sejumlah GT barrier/utama, yaitu GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), serta GT Cikampek dan GT Kalihurip Utama (arah timur).
Antisipasi arus balik hari Minggu ini krusial mengingat sebagian pelancong yang meninggalkan Jakarta pada periode libur panjang jelang HUT RI (14-16/8/2020) baru akan kembali pada Minggu (23/8/2020) bersamaan dengan arus balik pelancong yang memanfaatkan libur panjang tahun baru Islam.
Data dari Jasa Marga menyampaikan, dalam periode libur panjang tahun baru Islam, 460.792 kendaraan meninggalkan Jakarta selama tiga hari, yaitu pada H-1 hingga H+1 tahun baru Islam (19-21/8/2020).
Dwimawan sebelumnya memaparkan, ada 498.845 kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada kurun 14-16 Agustus. Pada hari-H hingga H+1 HUT RI (17-18/8/2020), baru 293.209 kendaraan yang kembali ke Jakarta atau hanya 58,8 persen dibandingkan yang keluar tanggal 14-16 Agustus.
Menurut Sambodo, skenario rekayasa lalu lintas dititikberatkan pada arus kendaraan dari arah timur, yakni di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Selama ini, arus balik libur panjang dari arah barat dan selatan ke arah Jakarta tidak menimbulkan masalah lalu lintas yang signifikan.
Kondisi itu juga tecermin dari komposisi jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada periode libur jelang HUT RI dan libur tahun baru Islam. Selama 14-16 Agustus, 246.478 kendaraan atau 49,41 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Jakarta pergi ke arah timur, sedangkan 26,70 persen menuju arah barat dan 23,89 persen ke selatan.
Pada 19-21 Agustus, 224.496 kendaraan meninggalkan Ibu Kota ke arah timur. Persentasenya 48,61 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Adapun yang pergi ke arah barat sebanyak 27,16 persen dan yang ke selatan 24,24 persen.
Secara keseluruhan, pada periode libur panjang tahun baru Islam ini, Ditlantas Polda Metro Jaya mengerahkan total 749 personel untuk pengamanan. Menurut Sambodo, mereka bersiaga hingga Minggu malam.
Mereka disebar ke 26 lokasi pos pengamanan, baik di jalan tol, jalan arteri, maupun di stasiun, terminal, pelabuhan, dan bandara. Ada juga petugas yang berjaga di tempat-tempat wisata, yaitu di Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, Monas, dan kawasan Kota Tua.
Jalur Puncak
Berdasarkan pemantauan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, arus lalu lintas di Jalur Puncak yang menjadi salah satu magnet wisatawan selama libur panjang tahun baru Islam ini relatif terkendali pada Sabtu (22/8/2020). Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Asep Agus Ridhallah, jumlah wisatawan di kawasan Puncak pada Jumat dan Sabtu tidak sepadat hari Kamis.
Pengunjung yang terus mengalir pada masa libur panjang dikhawatirkan berimbas pada sulitnya menjaga jarak fisik sehingga memperbesar risiko penularan Covid-19. Karena itu, Agus menurunkan personel untuk mengecek protokol kesehatan di tempat-tempat wisata di Puncak. Ia belum mendapatkan laporan dari pengawasan hari Sabtu, tetapi pada Kamis, 33 orang dikenai sanksi, terutama karena tidak memakai masker.
Selain itu, terdapat anggota Satpol PP yang ditugaskan membantu kepolisian di jalan raya untuk mengatur lalu lintas. ”Total bisa mencapai 80 orang yang turun di wilayah Puncak,” ujar Agus.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Fitra Zuanda menyebutkan, 360 petugas gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan BPDB Kabupaten Bogor dikerahkan untuk pengamanan libur Tahun Baru Islam 1442 Hijriah dan libur akhir pekan. Petugas gabungan itu tersebar di beberapa lokasi, seperti Pos Polisi Gadog, Pasir Muncang, Megamendung, Pasir Angin, Jatiwangi, Cisarua, Taman Safari, Ciburial, Gunung Mas, dan Masjid Atta’awun (Kompas, 21/8/2020).
Pada Sabtu, polisi memberlakukan sistem satu arah dari arah Jakarta ke arah Cianjur sekitar pukul 07.30-11.30. Setelah lalu lintas kembali normal sejenak untuk dua arah, pukul 12.30 sistem satu arah kembali berlaku, tetapi kali ini untuk ke arah bawah, dari Cianjur ke Jakarta. Jalur Puncak kembali bisa dilewati untuk dua arah sekitar pukul 16.30.