Pemudik Dua Gelombang Libur Panjang Diimbau Hindari Waktu Kembali Bersamaan
Sebagian pemudik yang meninggalkan Jakarta dalam periode libur panjang HUT RI belum kembali, sedangkan pada periode libur panjang Tahun Baru Islam, ada tambahan pemudik lagi yang keluar Ibu Kota.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian pemudik yang meninggalkan Jakarta pada libur panjang Hari Ulang Tahun Ke-75 RI akhir pekan lalu diperkirakan belum kembali hingga masuk masa libur panjang akhir pekan ini, seiring libur Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Kamis (20/8/2020). Para pemudik dari kedua periode libur panjang ini pun diimbau menghindari pulang dalam waktu bersamaan, terutama pada hari Minggu (23/8/2020).
Kerentanan penumpukan jumlah kendaraan dalam arus balik ke Jakarta tecermin dari data PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Jumlah pemudik dari periode libur panjang HUT RI yang kembali ke Jakarta belum menyamai jumlah yang meninggalkan Jakarta sebelumnya. Sementara pada periode libur panjang Tahun Baru Islam 1442 H, ada ratusan ribu kendaraan lagi yang keluar Ibu Kota.
”Kami mohon kerja sama pengguna jalan untuk tidak kembali ke Jakarta dalam waktu yang bersamaan di hari tersebut (Minggu),” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis pada Kamis.
Jasa Marga mencatat, selama 14-16 Agustus 2020 atau H-3 sampai H-1 HUT RI, ada 498.845 kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Pada Hari H hingga H+1 HUT RI (17-18/8/2020), baru 293.209 kendaraan kembali ke Jakarta, atau hanya 58,8 persen dibandingkan dengan yang keluar tanggal 14-16 Agustus.
Data itu merupakan kumulatif arus lalu lintas dari beberapa gerbang tol (GT) barrier/utama, yaitu GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), serta GT Cikampek dan GT Kalihurip Utama (arah timur). ”Masih ada 41,2 persen yang belum kembali ke arah Jakarta,” ujar Dwimawan.
Sementara itu, berdasarkan akumulasi volume dari GT-GT yang sama pada Rabu (19/8/2020) atau H-1 Tahun Baru Islam 1442 H, terdapat 162.938 kendaraan meninggalkan Jakarta. Jumlah ini lebih tinggi 39,2 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal.
Mayoritas kendaraan meninggalkan Jakarta ke arah timur, dengan jumlah 78.114 kendaraan atau 47,94 persen, dan volume tercatat naik 61,8 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal. Adapun yang ke arah barat sebanyak 47.748 kendaraan (29,30 persen) dan volume naik sebesar 19,3 persen dari lalu lintas normal, sedangkan yang ke arah selatan melalui GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi sebanyak 37.076 kendaraan (22,75 persen), volume naik sebesar 29,1 persen dari lalu lintas normal.
Arus mudik ke arah timur mulai Rabu terus meningkatkan kepadatan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Pada Kamis pagi ini, Jasa Marga sampai harus memberlakukan sistem lawan arus (contra flow).
Widiyatmiko Nursejati, General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, menuturkan, Jasa Marga atas diskresi kepolisian mulai pukul 09.00 memberlakukan sistem lawan arus ke arah Cikampek, mulai Km 47 hingga Km 53.
Rupanya, rekayasa itu pun belum cukup mengingat volume kendaraan terus naik. Karena itu, satu jam kemudian, ruas jalan dengan pemberlakuan sistem lawan arus diperpanjang hingga Km 61. ”Diberlakukannya contra flow ini diharapkan dapat mencairkan kepadatan yang terjadi di titik pertemuan Japek Elevated (tol layang) dan Jalan Tol Japek di Km 48,” ujar Widiyatmiko.
Sistem lawan arus memang salah satu rekayasa lalu lintas yang disiapkan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk diterapkan jika dibutuhkan, terutama di ruas Jalan Tol Japek selama libur panjang. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan, jika perpanjangan jarak dalam pemberlakuan sistem lawan arus belum kunjung mengurai kepadatan, pihaknya menyiapkan sistem satu arah (one way).
Pada saat lawan arus, hanya satu lajur di ruas jalan tol dengan arah arus lalu lintas berlawanan yang digunakan untuk tambahan lajur yang searah. Sementara itu, pada sistem satu arah, seluruh lajur di ruas jalan yang berlawanan dijadikan sama arahnya.
Sambodo menambahkan, penutupan sementara sejumlah area peristirahatan di jalan tol juga bisa ditempuh untuk menekan kemacetan. Langkah itu sudah diambil Jasa Marga di Tol Japek untuk menjaga kelancaran saat arus mudik libur panjang Tahun Baru Islam 1442 H.
Widiyatmiko menyampaikan, pihaknya melakukan buka tutup situasional di tempat istirahat Km 50 dan 57 hari Kamis ini.