Hingga Rabu Ini, 16 Pegawai Giant Margo City Kota Depok Positif Covid-19
Giant Margo City, Depok, Jawa Barat, menjadi kluster pusat perbelanjaan setelah 16 pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Terhitung pada Rabu (16/8/2020), sebanyak 16 karyawan Giant Margo City, Kota Depok, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19.
DEPOK, KOMPAS — Kota Depok di Jawa Barat mencatat kasus positif Covid-19 tertinggi dalam kurun waktu lima hari terakhir. Salah satu penyumbang kasus positif terbanyak adalah mal Margo City. Sebanyak 16 pegawai Giant Margo City terkonfirmasi positif. Mulai Rabu (19/8/2020) hingga Selasa (25/8/2020), pusat perbelanjaan tersebut ditutup.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan, sejak temuan satu pegawai Giant Margo City terkonfirmasi positif Covid-19 pada 5 Agustus 2020, tim gugus tugas sudah memeriksa 75 pegawai.
Selanjutnya, dari hasil pelacakan, ada 30 orang yang kontak erat dengan pegawai positif tersebut dan 15 orang di antaranya terkonfirmasi positif setelah dilakukan tes usap. Sementara itu, 45 pegawai diketahui tidak melakukan kontak erat, tetapi tetap menjalani tes cepat. Hasilnya, 30 orang nonreaktif, sedangkan 15 lainnya reaktif sehingga dilanjutkan dengan tes usap. Saat ini, 15 orang yang reaktif masih menunggu hasil tes usap.
”Jumlah kasus positif di Giant Margo City cukup besar, dari 30 orang yang kontak erat, 15 orang terkonfirmasi positif sehingga total ada 16 kasus. Jadi, bisa dikatakan ini kluster Giant Margo City. Oleh karena itu, mal Margo City ditutup sementara mulai hari ini, Rabu, sampai Selasa pekan depan. Penutupan mal inisiatif mereka,” kata Dadang, Rabu (19/8/2020).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga melewati spanduk yang menginformasikan pencegahan Covid-19 di Jalan Petak Asem Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (17/8/2020).
Dadang melanjutkan, pihak Giant Margo City telah meminta pihak gugus tugas Kota Depok untuk membantu memitigasi penularan Covid-19 agar tidak semakin meluas melalui penyemprotan disinfektan dan penutupan sementara.
Marketing Communication Manager Margo City Reza Ardiananda mengatakan, selama penutupan seminggu, sebagai upaya mitigasi agar penularan Covid-19 tidak meluas, pihaknya akan menyemprotkan disinfektan secara menyeluruh pada area mal, toko, kantor manajemen, dan seluruh area publik.
”Selama Margo City tidak beroperasi, akan dilakukan deep cleaning dan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh. Di samping itu, kami juga akan melakukan tes cepat bagi semua karyawan dan staf tenant serta terus berkoordinasi dan proaktif dengan tim gugus tugas Kota Depok,” kata Reza.
Terkait satu pegawai positif di mal Margo City, ia menambahkan, pada 26 Juli 2020, satu karyawan Giant tidak lolos pemeriksaan pengecekan suhu tubuh. Terhitung sejak hari itu, karyawan tersebut tidak diizinkan bekerja atau masuk ke area mal Margo City dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri sebagai bagian dari protokol pencegahan Covid-19.
Kompas/AGUS SUSANTO
Mural yang berisi ajakan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2020).
”Karyawan yang bersangkutan berinisiatif melakukan tes usap dan hasilnya terindikasi positif Covid-19 pada 5 Agustus silam,” kata Reza.
Setelah mengetahui ada kasus positif, lanjutnya, pihaknya menutup sementara Giant serta melakukan pembersihan, dekontaminasi, dan disinfeksi menyeluruh pada area toko, kantor, dan gudang.
Kasus terkonfirmasi positif dari kluster Giant Margo City masuk dalam cacatan jumlah kasus positif tertinggi dalam kurun waktu lima hari terakhir sejak pembatasan sosial berskala besar proporsional dimulai 5 Juli lalu.
Pada Sabtu (15/8/2020), jumlah kasus positif sebanyak 47 pasien; Minggu (16/8/2020), kasus positif sebanyak 49 pasien; Senin (17/8/2020), kasus positif sebanyak 46 pasien; Selasa (18/8/2020), kasus positif sebanyak 49 pasien; dan Rabu (19/8/2020), jumlahnya mencapai 48 pasien.
Depok diminta lebih serius
Pada 13 Agustus lalu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, dalam upaya penanganan dan penanggulangan Covid-19, mereka akan terus berusaha melakukan tes kesehatan secara masif. Sementara terkait pemakaian masker, ia menilai, kesadaran masyarakat untuk disiplin di masa pandemi masih kurang. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Depok akan bekerja keras memaksimalkan gerakan pembagian masker dan sosialisasi protokol kesehatan.
”Ini yang lebih penting, jangan sampai dibagi, kami beri, tetapi tidak dipakai. Ini yang terjadi,” ujar Idris.
DOKUMENTASI KEMENDAGRI
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan arahan kepada semua kepala daerah di Indonesia dalam rapat koordinasi dan sosialisasi protokol kesehatan untuk perubahan perilaku baru pada masa pandemi Covid-19 melalui telekonferensi di Kemendagri, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Pada hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat berkunjung ke Depok meminta Pemkot Depok lebih masif melakukan tes kesehatan. Menurut Tito, Pemkot Depok juga harus memperhatikan angka kematian di Depok karena data kematian tidak bisa ditutupi. Sementara tingkat kepositifan (positivity rate) tergantung pada jumlah tes dibandingkan jumlah populasi.
”Pak Wali (Idris) bilang positivity rate-nya sekian, ada kemajuan jadi zona oranye, nanti dulu. Sampelnya 6.578 (orang), jumlah penduduk di Depok hampir 2 juta (jiwa). (Sebanyak) 6.578 per 2 juta ketemu 0,03 persen. Artinya, yang diperiksa rendah sekali. Itu belum menggambarkan populasi,” kata Tito
Oleh karena itu, lanjutnya, melihat kondisi dari sampel populasi tidak cukup hanya melakukan passive testing. Sebab, tes ini hanya memeriksa orang yang sudah ada gejala, kemudian dilakukan tes usap.
Orang-orang yang mendapat layanan passive testing, ujar Tito, hanya mengambarkan puncak gunung es karena sudah ada gejala. Oleh karena itu, Pemkot Depok perlu proaktif melakukan tes berupa tes secara lacak lebih masif.
Orang-orang yang mendapat layanan passive testing hanya menggambarkan puncak gunung es karena sudah ada gejala.
”Jika dari hasil tes proaktif mencapai angka 5 persen, bisa menggambarkan secara keseluruhan keadaan angka positif atau tidak di Kota Depok. Jika 0,03 rendah sekali di Kota Depok. Saran saya, Pemkot Depok memasifkan tes kesehatan untuk mengetahui peta sebaran. Jangan tunggu orang sakit datang ke rumah sakit baru diambil sampel,” katanya.