Kelompok Diduga Gangster Berulah, Dua Remaja Matraman Tewas
Kelompok diduga gangster berulah di Jakarta Timur. Kelompok yang datang dengan sepeda motor itu tiba-tiba agresif dan menyerang lima remaja dengan senjata tajam.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua remaja tewas diserang kelompok terdiri dari 15 orang, di Jalan Pramuka Barat, Matraman, Jakarta Timur. Mereka diserang belasan pelaku yang datang dengan sepeda motor dan membawa senjata tajam saat kedua remaja itu tengah duduk mengobrol bersama teman-temannya di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Kepolisian Sektor Matraman Komisaris Tedjo Asmoro, saat dihubungi, pada Selasa (18/8/2020) dari Jakarta, membenarkan adanya kejadian tersebut. Kasus itu sudah ditangani Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur. ”Kejadiannya subuh. Kasusnya ditangani Polres Jakarta Timur,” ujarnya.
Ia menambahkan, dua remaja yang jadi korban itu bernama Aditya Lestianto (12) dan Yaris Riadi (17). Mereka merupakan warga sekitar yang saat diserang sedang duduk bersama tiga temannya. Para penyerang yang beraksi secara berkelompok dan bersenjata ini spontan disebut publik sebagai gangster.
Aditya tewas akibat terkena bacokan di perut kiri bawah, dua luka bacok di punggung, luka lecet di jari kaki kanan, dan kiri. Sementara kerabatnya, Yaris, tewas dengan luka bacok di punggung, kepala, dan luka lecet di dengkul kiri.
”Kami menemukan barang bukti senjata tajam jenis celurit di lokasi kejadian. Para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Matraman untuk diotopsi,” katanya.
Eko (29), salah satu warga sekitar, mengatakan, kelompok yang menyerang para korban datang dari arah Bekasi. Saat melintas di jembatan layang Jalan Pramuka, mereka melihat ada lima remaja yang tengah duduk mengobrol.
”Dua dari anggota kelompok itu kemudian turun dari sepeda motor. Mereka bawa samurai dan celurit,” katanya.
Saat lima remaja itu diserang, warga sekitar yang mendengar kejadian itu meladeni kelompok sepeda motor itu. Tindakan itu sebagai upaya membela diri karena kampung mereka diserang orang tak dikenal.
”Dua warga kami meningggal. Mereka kena luka bacok. Luka paling banyak itu di bagian punggung dan kepala,” kata Eko.