DKI Jakarta Gandeng Bogasari untuk Kembangkan Usaha Kuliner
Untuk membantu pemulihan ekonomi Jakarta karena pandemi, Dinas PPKUMKM bekerja sama dengan swasta untuk memberi pelatihan pengolahan pangan berbasis terigu kepada warga Jakarta. Sasaran awal untuk 3.500 warga DKI.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk memberdayakan warga dan memberikan keterampilan kala pandemi Covid-19, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills menggelar pelatihan kuliner. Pelatihan yang menjadi bagian dari program Jakpreneur itu dipandu ahli kuliner dan ditargetkan dapat diikuti 3.500 peserta.
Andri Yansyah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM DKI Jakarta, menyatakan, pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus dalam pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 ”Tujuannya untuk bisa membentuk pengusaha-pengusaha kecil yang tangguh dalam menghadapi semua tantangan,” katanya, Senin (17/8/2020).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya telah mengalokasikan anggaran untuk pemberdayaan dan pengembangan UMKM. Namun, alokasi anggaran terkoreksi akibat pandemi Covid-19. Kolaborsi dengan pihak swasta menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan anggaran yang terpangkas.
”Kami berkomunikasi dengan pihak swasta supaya mau berkolaborasi dengan kami, memberikan CSR dalam bentuk pelatihan meski singkat. Kedua, dalam masa pandemi, banyak lapisan masyarakat yang jiwa sosialnya, sensitivitasnya, terhadap masalah tinggi. Lapisan masyarakat ini harus kita ajak ngobrol, komunikasi, supaya berkolaborasi,” tuturnya.
Selain bekerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills, DKI Jakarta juga menggandeng pihak perguruan tinggi.
Pelatihan yang digelar bersama Bogasari dilakukan secara daring atau dalam bentuk webinar selama tujuh kali. Setiap kali pelatihan singkat diharapkan diikuti 500 peserta sehingga total pelatihan bisa menjangkau sekitar 3.500 orang.
Secara terpisah, Anwar Agus, Vice President People Organization & Development (POD) PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills, dalam siaran pers tertulis menjelaskan, pelatihan daring diberikan oleh Bogasari tanpa berbayar. ”Pelatihan ini sebagai bentuk dukungan penuh kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi DKI, dalam melahirkan UKM baru sebagai upaya menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Anwar Agus.
Secara resmi, pelatihan mulai dijalankan pada Rabu (12/8/2020), dipandu baker dari Bogasari Baking Center (BBC) yang berlokasi di pabrik Bogasari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelatihan dibagi dalam tujuh gelombang dan diikuti 485 orang setiap gelombang, yang kesemuanya merupakan warga DKI Jakarta. Pelatihan akan berlangsung setiap hari Rabu dengan menggunakan aplikasi Zoom.
”Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor bahan makanan dan memiliki pelanggan 65 persen adalah UKM, Bogasari optimistis bahwa usaha kuliner berbasis tepung terigu sangatlah potensial dan bertumbuh selama pandemi Covid-19 ini,” kata Anwar.
Terkait materi pelatihan, Bogasari sengaja menawarkan kepada Pemprov DKI resep yang mudah dan praktis untuk diolah para peserta, yakni cinnamon churros dan cheese stick. Apalagi, ribuan peserta hendak membuka usaha makanan sehingga patut dipertimbangkan tingkatan kemampuan dan peralatan serta permodalannya. Namun, setiap gelombang hanya mendapatkan satu resep dan pembagiannya diatur oleh Dinas PPKUKM.
Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, menuturkan, kerja sama dengan pihak swasta itu memang merupakan bagian dari upaya Pemprov untuk membangkitkan lagi perekonomian Jakarta. Salah satunya pelatihan dengan Bogasari untuk memberikan bekal kepada pelaku sektor UMKM.
”Kalau kerja sama dalam rangka penguatan UMKM, kami kerja sama dengan semua, dengan perusahaan rintisan atau start up, juga dengan para pelaku dunia usaha. Kami kerja sama dengan semua elemen,” kata Riza Patria.
Apalagi, lanjutnya, target UMKM yang disasar tidak kurang dari 200.000 UMKM baru di Jakarta. ”Sekarang ini terus dilakukan pendataan,” ujarnya.