Simpul Macet di Megamendung Belum Terurai, Padat Total di Jalur Puncak
Kemacetan panjang hingga 10 kilometer, dari arah Jakarta-Puncak ataupun sebaliknya. Di masa pandemi Covid-19, wisatawan tak patuh protokol kesehatan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan libur Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia dimanfatkan warga untuk berwisata di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Tak pelak terjadi kemacetan cukup panjang dari arah Jakarta menuju Puncak dan sebaliknya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Fitra Zuanda mengatakan, kondisi lalu lintas di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpantau padat. Hingga pukul 18.00, petugas masih mengatur lalu lintas dan menerapkan sistem satu arah (one way) dari obyek wisata Puncak menuju Jakarta dan sekitarnya.
Fitra melaporkan, penerapan sistem satu arah dari jalur lalu lintas Puncak menuju Jakarta cukup repot karena selain banyaknya kendaraan roda dua dan empat, para pengendara banyak yang tidak tertib. Hal itu membuat sekitar 200 petugas bekerja ekstra melancarkan arus lalu lintas.
Hingga sekitar pukul 17.20, kata Fitra, masih proses pembukaan arus satu arah dari arah bawah. Dari arah Jakarta masih terpantau padat antrean kendaraan bermotor yang didominasi mobil pribadi. Pembukaan arus satu arah menuju arah Jakarta dan sekitarnya baru sampai Cilember karena banyak kendaraan sepeda motor yang tidak tertib sehingga menghambat proses pembukaan arus satu arah.
Bahkan, berdasarkan laporan pantauan petugas lapangan, berkisar pukul 15.00-16.00 terjadi kemacetan panjang hingga 10 kilometer dari arah Jakarta-Puncak dan sebaliknya. Tak hanya itu saja, penerapan satu arah sejak pukul 12.00 hingga sekitar pukul 16.00 mengakibatkan antrean kendaraan dari Jalan Tol Ciawi ataupun arteri Tajur, Kota Bogor-Pasar Ciawi di Kabupaten Bogor. Selain di jalur utama, di jalur alternatif menuju Puncak Pandan Sari juga terpantau padat.
”Kondisi lalu lintas saat ini memang padat. Volume kendaraan naik cukup tinggi mencapai 40 persen dibandingkan dengan hari kemarin. Proses one way cukup terhambat karena adanya titik-titik kemacetan seperti di Megamendung. Kondisi masih belum tembus. Petugas masih usaha dorong dulu kendaraan dari Jakarta ke Puncak. Saat ini, kita akan berlakukan one way ke arah Jakarta,” kata Fitra yang memimpin langsung pengaturan lalu lintas di jalur Puncak, Bogor, Minggu (16/8/2020).
Proses one way cukup terhambat karena adanya titik-titik kemacetan seperti di Megamendung. Kondisi masih belum tembus. (Fitra Zuanda)
Penerapan arus satu arah yang biasa menjadi solusi petugas Satlantas Polres Bogor, lanjut Fitra, kurang efektif di beberapa titik. Arus lalu lintas cukup lancar terjadi di sekitar kawasan simpang Gadog, Pasir Muncang dan Pasir Angin. Di Simpang Megamendung, Cipayung Datar, Taman Safari, Taman Wisata Matahari hingga masjid At-Ta’awun terpantau padat.
Fitra mengatakan, sesuai prediksi, Minggu merupakan puncak arus balik wisatawan di kawasan puncak. Kondisi kemacetan atau kepadatan lalu lintas jalur Puncak juga akan terjadi pada besok, Senin.
”Kami berharap para pengendara sabar dan tertib lalu lintas. Karena jika tidak tertib kondisi lalu lintas akan semakin padat,” kata Fitra.
Fitra melanjutkan, selain mengatur arus lalu lintas, pihaknya juga membantu memberikan arahan kepada para pengunjung wisata untuk patuh dan disiplin protokol kesehatan. Sejak hari Sabtu, Unit Dikyasa Satlantas Polres Bogor membagikan masker gratis kepada para pengunjung wisata.
”Pembagian masker menyasar ke pengunjung yang ketahuan tak mengenakan masker. Ini proses kontrol kepatuhan juga. Kami sosialisasi kedisiplinan protokol kesehatan. Pembagian masker ini juga dalam rangka HUT Ke-75 Republik Indonesia,” kata Fitra.
Sementara itu, Kepala Satuan Pamong Praja Kabupaten Bogor Asep Agus Ridhallah mengatakan, protokol kesehatan di ruang publik atau tempat wisata menjadi permasalahan yang tak kunjung menjadi perhatian atau kepedulian para pengunjung.
”Masih saja ada yang abai terhadap protokol kesehatan. Masker dipakai, tetapi hanya tutup dagu dan mulut. Ada alasan lupa membawa. Tetap kami jalankan teguran hingga sanksi. Enggak boleh ngeyel, harus patuh protokol kesehatan. Beberapa kali kami temui ada yang kerumunan, kami bubarkan,” kata Agus.
Agus mengingatkan, kepada wisatawan agar tidak memandang remeh atau abai terhadap protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Arus kendaraan padat sepekan ke depan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mencatat ada kenaikan arus lalu lintas pada periode libur panjang di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia dan Tahun Baru Islam 1442 H.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi mengatakan, berdasarkan data di Gerbang Tol Cikampek Utama, tercatat pada periode normal jumlah kendaraan melintas sebanyak 27.514 kendaraan. Namun, sejak Kamis (13/8/2020), total kendaraan menuju arah Trans-Jawa sebanyak 30.208 kendaraan. Pada Jumat (14/8/2020) hingga Sabtu (15/8/2020), sudah tercatat 45.104 kendaraan.
”Pada Jumat ada kenaikan 64 persen dibandingkan dengan lalu lintas harian normal. Sejauh ini, berdasarkan prediksi Kemenhub, puncak arus mudik pada periode libur panjang ini ada dua, yaitu Jumat (14/8/2020) dan Rabu (19/8/2020),” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Minggu.
Prediksi Kemenhub, puncak arus mudik pada periode libur panjang ini ada dua, yaitu Jumat (14/8/2020) dan Rabu (19/8/2020).
Selain itu, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek secara umum terpantau ramai lancar dan terkendali di kedua arah, baik arah Jakarta menuju Cikampek maupun arah Cikampek menuju Jakarta. Kecepatan berkisar 60-80 km per jam. Kendaraan yang melintas didominasi kendaraan pribadi, bus, dan truk.
”Dari hasil laporan di lapangan, terjadi perlambatan di sepanjang menjelang rest area Km 50 dan Km 57. Kedua rest area itu terlihat ramai oleh kendaraan pribadi. Arus lalu lintas dari Jakarta menuju Bandung ramai, ada peningkatan volume, sedangkan yang menuju Cikampek lancar. Di GT Cikampek Utama terpantau lancar dan tidak ada antrean di kedua arahnya,” kata Budi.
Untuk mencegah kepadatan volume lalu lintas di sepanjang jalan tol, lanjut Budi, Ditjen Perhubungan Darat sudah mengeluarkan SE.17/AJ.201/DRJD/2020 tentang Pembatasan Operasional Angkutan Barang pada Masa Arus Mudik dan Arus Balik Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-75 Tahun 2020 dan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah.
Pengalihan arus lalu lintas angkutan barang dari jalan tol menuju jalan arteri akan berlaku dalam periode arus mudik dan balik di Tol Jakarta-Cikampek. Selama arus mudik, angkutan barang akan dikeluarkan di Gerbang Tol Cikarang Barat dan dapat masuk kembali di Gerbang Tol Palimanan. Untuk arus balik, angkutan barang keluar di Gerbang Tol Palimanan IV dan dapat masuk kembali di Gerbang Tol Cikarang Barat.
Pembatasan arus mudik berlaku pada 14 Agustus 2020 pukul 12.00 hingga 15 Agustus 2020 pukul 12.00 untuk periode HUT Ke-75 RI, serta pada 19 Agustus 2020 pukul 12.00 hingga 20 Agustus 2020 pukul 12.00 untuk periode Tahun Baru Islam 1442 H.
Pembatasan arus balik berlaku pada 17 Agustus 2020 pukul 08.00 sampai 18 Agustus 2020 pukul 08.00, serta 23 Agustus 2020 pukul 08.00 sampai 24 Agustus 2020 pukul 08.00.