Keterangan Kerabat Dekat Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Motif Penembakan di Kelapa Gading
Polisi kembali melakukan olah TKP kasus penembakan pengusaha pelayaran di Jakarta Utara. Keterangan kerabat dekat terus dikumpulkan untuk mengerucutkan motif pembunuhan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi kembali menggelar olah tempat kejadian perkara penembakan yang menewaskan Sugiarto (51), seorang pengusaha di bidang pelayaran, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (14/8/2020). Keterangan dari saksi, keluarga, dan rekan korban terus dikumpulkan untuk mengetahui motif pembunuhan serta terduga pelaku.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyampaikan, olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara yang dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Semua rekaman kamera pemantau dan juga proyektil yang ditemukan dari TKP sudah diserahkan ke Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) untuk memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku.
”Sekarang ini tim masih terus mendalami. Kemungkinan akan memeriksa beberapa saksi lain, juga akan mengecek kembali apakah kemungkinan ada kamera pemantau yang lain,” kata Yusri. Korban ditembak saat akan kembali ke rumah untuk makan siang. Korban yang kembali ke rumah dengan berjalan kaki itu berada sekitar 50 meter dari kantornya saat ditembak orang tak dikenal.
Saat menuju rumah, tiba-tiba ada orang dari belakang korban mengacungkan senjata dan menembaknya sebanyak empat kali hingga korban meninggal. Dari keterangan saksi, pelaku penembakan berjumlah satu orang. Namun, diduga ada satu pelaku lagi yang menunggu di motor. Setelah menembak korban, kedua terduga pelaku kemudian melarikan diri.
Sementara itu, Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi menerangkan, polisi kembali menggelar olah TKP untuk memastikan tidak ada alat atau barang bukti yang tertinggal.
Dari olah TKP, polisi menemukan satu proyektil lagi yang diduga berasal dari senjata yang ditembakkan pelaku. Selain itu, ada tambahan satu selongsong peluru lagi yang polisi temukan. Total ada lima selongsong dan satu proyektil yang sudah diamankan polisi.
Hasil visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menunjukkan proyektil yang ditembakkan pelaku tidak ada yang bersarang di tubuh korban. Seluruh proyektil tembus sehingga pelaku diduga menembak korban dari jarak 5 hingga 10 meter.
Delapan saksi
Sejauh ini polisi telah memeriksa delapan saksi. Polisi juga tengah meminta keterangan terhadap dua saksi lain. Adapun usaha untuk mengetahui pelaku dari menggambar sketsa wajah belum bisa optimal. Polisi kesulitan menggambar sketsa wajah pelaku lantaran saat ini banyak orang mengenakan masker di jalan. Pelaku, kata Budhi, juga mengenakan masker yang menutupi sebagian wajahnya.
”Menurut informasi saksi, pelaku sudah cukup lama mengintai di TKP sehingga ada beberapa saksi yang kami perlu lakukan pendalaman,” kata Budhi.
Saksi-saksi yang diperiksa polisi mencakup keluarga, karyawan, dan tetangga korban. Dari keterangan para saksi, polisi mencoba mengetahui keseharian korban. Informasi-informasi dari saksi berguna bagi polisi untuk mengerucutkan kemungkinan motif pembunuhan.
”Semua kemungkinan kami dalami. Semua informasi yang kami dapat kami jadikan pertimbangan,” ujar Budhi.