Libur Panjang, Warga Bersiap Pulang Kampung
Menjelang libur panjang akhir pekan ini, calon penumpang kereta api memenuhi stasiun untuk mengikuti ”rapid test”. Tes ini menjadi syarat untuk menggunakan layanan kereta api antarkota.
JAKARTA, KOMPAS — Layanan rapid test di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020) siang, dipadati warga yang hendak pulang kampung pada libur panjang akhir pekan ini. Mereka rela mengantre hingga berjam-jam demi mendapatkan hasil rapid test berbiaya murah. Rapid test menjadi salah satu syarat untuk menggunakan kereta api antarkota.
Kodrat (36), karyawan swasta asal Jakarta Pusat, datang ke Stasiun Pasar Senen bersama istri sekitar pukul 09.30 untuk menjalani rapid test. Setibanya di sana, ia mendapatkan nomor antrean 360. Berselang 1,5 jam menunggu, petugas masih melayani pemilik nomor antrean 200.
”Itu tadi mas-mas yang ngobrol sama saya dapat antrean 167 baru dipanggil. Padahal, dia datang pukul 07.00,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.
Kodrat dan istri berencana pulang ke Wonosari, Yogyakarta, Kamis (12/8/2020), menggunakan kereta api Bengawan. Ia akan kembali ke Jakarta pada Selasa (18/8/2020) menggunakan kereta api yang sama.
Ia mengaku membeli tiket kereta api Bengawan sekitar dua hari yang lalu. Menurut dia, saat itu tempat duduk yang tersedia masih relatif banyak. Akan tetapi, setelah dilihat dari aplikasi KAI Access pada Rabu siang, tiket kereta api yang sama sudah ludes.
”Mumpung ada libur (hari kemerdekaan RI), sekalian saya tukar libur sama teman biar bisa agak lama di kampung,” uarnya.
Tujuan Kodrat pulang ke Wonosari adalah untuk menjenguk mertua dan anaknya yang masih duduk di kelas VI SD. Sudah satu tahun ini ia urung menengok keduanya. Pandemi Covid-19 membuatnya harus berpikir dua kali sebelum pulang ke Wonosari.
”Sudah sejak Agustus tahun lalu saya tidak nengokin anak. Lebaran Idul Fitri juga gak bisa pulang,” katanya.
Pada libur Idul Adha lalu, Kodrat dan istri sebenarnya sempat pulang ke rumah orangtua Kodrat di Purworejo, Jawa Tengah, karena urusan mendesak. Namun, keduanya tidak sempat berkunjung ke tempat anak di Wonosari karena keterbatasan waktu.
Saat itu, keduanya menggunakan bus untuk pulang ke Purworejo. Semua bangku terisi penuh. Praktis, sekitar 12 jam perjalanan, ia dan istri harus berdesak-desakan di dalam bus berjendela tertutup bersama puluhan penumpang lain. Terlebih, tidak ada kewajiban bagi penumpang untuk membawa rapid test.
Belajar dari pengalaman tersebut, Kodrat memutuskan untuk pulang menggunakan kereta api kali ini. Selain kesehatan penumpang terjaga karena persyaratan rapid test, protokol kesehatan yang diterapkan di kereta api juga jauh lebih ketat.
”Kalau pakai kereta, kan, juga ada pelindung wajahnya. Ada tempat isolasi sementara juga di gerbong buat yang sakit,” katanya.
Nurul (35), warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, juga tak sabar ingin pulang ke Malang, Jawa Timur. Sudah sekitar tujuh bulan lamanya, ia harus menahan rindu bertemu dengan istri dan anaknya di kampung halaman.
”Libur Idul Fitri dan Idul Adha enggak bisa pulang. Jadi, saya belain pulang pas ada libur ini. Cuti dan libur jadi sepuluh hari,” katanya.
Baca juga: Jasa Ekspedisi Melalui Kereta
Menurut rencana, ia akan berangkat ke Malang pada Jumat (14/8/2020) menggunakan kereta api Matarmaja dan pulang pada Minggu (23/8/2020) dengan kereta api yang sama. Agar tidak kehabisan tiket, Nurul mengaku membeli tiket sejak 10 hari yang lalu.
Kendati masih berangkat dua hari lagi, Nurul memilih mengikuti rapid test pada Rabu ini agar tidak terburu-buru. Datang sekitar pukul 08.30, ia mendapatkan nomor antrean 253. Saat itu, petugas baru melayani pemilik nomor antrean 80.
”Selisihnya masih banyak. Saya tinggal muter-muter, sekarang udah antrean 200,” katanya.
Hingga Rabu siang, calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen untuk mengikuti rapid test. Kursi tunggu yang diberi tanda pembatasan fisik terlihat tak mampu menampung calon penumpang. Mereka terpaksa duduk di sepanjang pintu masuk area stasiun.
Hal yang sama juga terlihat di Stasiun Gambir. Kursi antrean terlihat penuh. Calon penumpang yang tidak kebagian kursi terpaksa harus berdiri. Berdasarkan pantauan, semua calon penumpang terlihat mengenakan masker.
Ovit (25), warga Senen, Jakarta Pusat, datang ke Stasiun Gambir sejak pukul 08.30 untuk mengikuti rapid test berbiaya Rp 85.000 tersebut. Panjangnya antrean membuatnya baru dilayani sekitar pukul 12.00. ”Ramai banget. Dari pagi baru kelar sekarang,” katanya saat ditemui di Stasiun Gambir.
Menurut rencana, Ovit akan pulang kampung ke Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (14/8/2020), menggunakan kereta api Mataram. Ia akan kembali ke Jakarta pada Minggu (23/8/2020) menggunakan kereta api Argo Dwipangga.
”Kebetulan ada banyak libur pekan depan. Sisanya saya bisa bekerja dari rumah di Solo,” ujarnya.
Ovit mengaku, dirinya sudah enam bulan ini tidak pulang ke Surakarta menengok orangtuanya, termasuk saat momen libur Idul Fitri dan Idul Adha. Saat itu ia masih waswas dengan risiko penularan Covid-19.
Beri promo
Sementara itu, dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun RI Ke-75, PT Kereta Api Indonesia Daop 1 memberikan sejumlah promo. Mulai 10-17 Agustus 2020, penumpang kereta api Argo Parahyangan berkesempatan mendapatkan voucer tiket gratis melalui sistem pengundian di dalam gerbong.
”Penumpang kereta eksekutif juga berkesempatan mendapatkan 17 voucer tiket gratis kereta eksekutif pada 17 Agustus 2020,” ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan tertulisnya, Rabu siang.
Selain voucer tersebut, PT KAI Daop 1 Jakarta juga memberikan potongan harga untuk penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir secara terbatas. Penumpang berkesempatan membayar 75 persen dari harga tiket selama 6-31 Agustus 2020.
Setidaknya ada sembilan kereta api yang menawarkan potongan harga tersebut. Lima kereta dari Stasiun Gambir ialah Turangga, Sembrani, Argo Bromo Anggrek, Bima, dan Mutiara Selatan. Empat kereta lainnya dari Stasiun Pasar Senen ialah Mataram, Kertajaya, Matarmaja, dan Sawunggalih.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta telah menambah lima perjalanan kereta api selama Agustus. Dengan begitu, terdapat 13 kereta api yang beroperasi di Daop 1 Jakarta saat ini.
”Penambahan kereta api terus kami lakukan secara bertahap. Saat ini ada enam kereta api yang beroperasi di Stasiun Gambir dan tujuh lainnya di Stasiun Pasar Senen,” kata Eva.
Pertama adalah kereta api Argo Parahyangan dengan tujuan Gambir-Bandung pukul 18.10 yang akan berangkat tanggal 3, 7, 14, 21, dan 28 Agustus 2020. Kedua adalah kereta api Argo Parahyangan (Gambir-Bandung) pukul 18.48 yang berangkat tanggal 3-31 Agustus 2020.
Selanjutnya, ada kereta api Matarmaja (Pasar Senen-Malang) pukul 10.30 yang akan berangkat setiap tanggal 3, 5, 7, 10, 12, 14, 17 ,19 ,21, 24, 26, 28, dan 31 Agustus 2020. Selain itu, ada kereta api Sawunggalih (Pasar Senen-Kutoarjo) pukul 18.25 yang berangkat setiap akhir pekan tanggal 7, 8, 9, 14, 15, 16, 21, 22, 23, 28, 29, dan 30 Agustus 2020.
Penambahan terakhir adalah kereta api Mataram (Pasar Senen-Solo) pukul 21.05. Kereta ini hanya berangkat setiap hari Jumat, yakni tanggal 7, 14, 21, dan 28 Agustus 2020.
Selain lima kereta tersebut, masih ada delapan kereta api yang sebelumnya beroperasi pada Juni dan Juli. Empat kereta berangkat dari Stasiun Pasar Senen setiap hari, yakni kereta api Bengawan, Serayu, dan Tegal Ekspress. Sementara satu kereta lainnya, yakni Kertajaya, hanya berangkat pada akhir pekan.
Sementara itu, empat kereta api lain yang berangkat dari Stasiun Gambir adalah Turangga, Bima, Sembrani, dan Argo Bromo Anggrek. Semua kereta hanya berangkat untuk akhir pekan.