Pemerintah daerah terus menggelar tes gratis bagi warga. Upaya ini dilakukan karena jumlah warga terpapar Covid-19 terus meningkat.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
BATAM, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau mengimbau warga Tanjung Pinang segera mengikuti tes metode rantai reaksi polimerase atau PCR massal. Pemerintah Provinsi Kepri menggelar tes PCR gratis karena jumlah kasus terus bertambah, terutama setelah Gubernur Kepri Isdianto dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat lalu.
Sekretaris Daerah Kepri Arif Fadillah di Tanjung Pinang, Senin (3/8/2020), mengatakan, hingga Senin siang sudah 770 orang diambil sampel usap tenggorokan di Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib, Tanjung Pinang. ”Sesuai perintah gubernur, siapa pun yang mau tes PCR silakan saja. Kami bikin tiga tenda pelayanan. Semua boleh datang dan gratis,” katanya.
Sabtu (1/8), Isdianto mengumumkan positif terpapar Covid-19. Kini, ia melakukan karantina mandiri di rumah dinas di Tanjung Pinang. Dari data pelacakan kontak, Isdianto diduga tertular dari stafnya, DPS (28), yang dinyatakan positif Covid-19 pada 28 Juli.
Isdianto baru dilantik menjadi Gubernur Kepri definitif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada 27 Juli. Sehari kemudian, ia kembali ke Tanjung Pinang dan menggelar sejumlah acara perayaan bersama warga, tokoh masyarakat, serta perwakilan bupati dan wali kota di Kepri.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, kini di lingkungan pemprov ada 12 orang positif Covid-19. Jumlah kasus positif kemungkinan besar bertambah mengingat tes PCR masih berlangsung dan belum semua sampel usap pasien selesai diperiksa di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam.
Adapun daerah pegunungan tengah Papua, kasus positif Covid-19 terus meluas. Sebanyak 61 orang di kawasan itu positif Covid-19. Juru bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19, Silwanus Sumule, di Jayapura, saat dikonfirmasi, Senin, membenarkan informasi peningkatan kasus di wilayah pegunungan Papua. Sebanyak 61 kasus pasien positif Covid-19 ditemukan pada 7 Juli hingga 2 Agustus.
Kasus tertinggi ada di Kabupaten Jayawijaya, yakni 29 orang, dan Lanny Jaya 15 orang. Daerah lain yang telah ditemukan kasus Covid-19 adalah Tolikara, Puncak Jaya, Mamberamo Tengah, dan Yalimo.
”Jumlah pemeriksaan Covid-19 di daerah pegunungan rendah karena kondisi geografis yang sulit dan minimnya alat. Selama ini hanya RSUD Wamena yang bisa periksa sampel usap,” ujarnya.
Adapun dokter yang bertugas di daerah pegunungan sesuai dengan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua hanya 122 tenaga dokter untuk 8 kabupaten. Silwanus menuturkan, penyebab utama meningkatnya kasus Covid-19 di area pegunungan Papua diduga dari pergerakan orang antarkabupaten melalui jalur tradisional, misalnya dari Jayawijaya ke Lanny Jaya.
Di Jawa Tengah, penambahan kasus positif Covid-19 terus terjadi. Kabupaten/kota di Jateng diminta terus melakukan tes dan tak terlena dengan status zona kuning atau hijau. Daerah-daerah risiko tinggi atau merah cenderung berada di pantai utara ke arah timur, seperti Kota Semarang serta Kabupaten Jepara, Demak, dan Kudus. Di area selatan ke barat cenderung kasusnya rendah. Namun, tes masih perlu terus digencarkan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin, mengatakan, ia terus mengingatkan bupati/wali kota untuk tes. Menurut dia, jangan sampai kabupaten/kota sengaja tak melakukan tes demi mempertahankan citra sebagai daerah dengan status risiko rendah atau zona hijau.
”Harus menyadari (risiko) dan tak boleh lengah. Jangan takut tes (lalu kasus bertambah). Saya selalu ingatkan soal citra ini. Daerah yang mulai kuning atau menuju hijau jangan senang dulu karena sekarang penambahan ke merah hampir merata,” ujar Ganjar.
Lebih serius
Berbagai upaya pemerintah daerah mengendalikan kasus positif Covid-19 pun belum menunjukkan hasil signifikan. Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara bertambah 755 kasus dalam sepekan terakhir akibat penerapan protokol Covid-19 yang longgar. Penularan di sejumlah kluster pun belum terkendali. Universitas Sumatera Utara memperpanjang penutupan kampus selama sepekan.
”Seorang dokter yang menangani langsung pasien Covid-19 juga meninggal pekan ini karena terinfeksi Covid-19. Seharusnya ini mendorong masyarakat agar lebih serius menerapkan protokol Covid-19. Mari kita berkontribusi mengurangi beban tenaga kesehatan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah.
Mari kita berkontribusi mengurangi beban tenaga kesehatan.
Sementara itu, penularan di kluster rumah Keuskupan Agung Medan sudah bisa dikendalikan. Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap bersama 7 orang positif Covid-19 di rumah sakit.
Di Purwokerto, Jateng, tiga pastor dan dua karyawan Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto, yang sudah dinyatakan negatif hasil tes usap (swab) tenggorokannya, diminta karantina mandiri 10 hari setelah dirawat isolasi di rumah sakit. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas menunggu hasil tes usap 32 orang yang pernah kontak erat dengan mereka. ”Mereka tetap isolasi mandiri sepuluh hari,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto AR Siswanto Budi Wijoto. (NDU/FLO/DIT/NSA/IKI/DKA/TAM)