Tempat Wisata Sepi, Mal Ramai Saat Libur Idul Adha
Sejumlah tempat wisata di DKI Jakarta terpantau sepi pada hari libur Idul Adha, Jumat (31/7/2020). Pengunjung dibatasi dan diminta menerapkan protokol kesehatan. Di Tangerang warga memilih berlibur di mal.
Oleh
KRISTI UTAMI / I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tempat wisata di DKI Jakarta terpantau sepi pada hari libur Idul Adha, Jumat (31/7/2020). Pengunjung di tempat wisata dibatasi dan diminta menerapkan protokol kesehatan meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.
Animo pengunjung di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada hari libur panjang Idul Adha tidak terlalu tinggi. Sebelum pandemi, jumlah pengunjung di Ancol pada hari libur akhir pekan 10.000-20.000 orang per hari. Selama pandemi, pengunjung yang datang tak lebih dari 7.000 sehari. Jumat, misalnya, pengunjung yang datang meningkat menjadi 8.365 orang.
Jumat siang, suasana Ancol sepi. Loket-loket penjualan tiket dan pintu masuk yang biasanya dijejali pengunjung tidak ramai orang. Antrean pengunjung yang biasanya mengular di depan pintu masuk wahana juga tidak terlihat.
Di wahana Ontang-Anting, misalnya, jumlah pengunjung yang naik wahana tersebut sekitar 100 orang pada Jumat. Sebelum pandemi Covid-19, wahana itu dinaiki hingga 2.000 orang dalam sehari.
Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, Ancol dibuka terbatas. Pengelola hanya mengizinkan penduduk dengan kartu tanda penduduk DKI untuk berwisata di Ancol.
”Selain itu, anak dengan usia di bawah 9 tahun dan ibu hamil juga belum diperbolehkan masuk kawasan Ancol. Pengunjung dengan usia di atas 60 tahun hanya boleh berkunjung dari pukul 06.00-10.00 di area pantai, pasar seni, dan ruang terbuka hijau Allianz Ecopark,” kata Head Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari.
Selain dibatasi, pengunjung juga diminta menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter, dan mencuci tangan. Sebelum masuk, suhu tubuh pengunjung juga diperiksa. Hanya pengunjung dengan suhu tubuh di bawah 37,3 derajat celsius yang boleh masuk.
”Kami berkomitmen untuk tetap menjaga kebersihan dan kesterilan seluruh wahana ataupun prasarana umum yang berada di kawasan rekreasi. Kami juga menyiapkan fasilitas cuci tangan dan cairan pembersih tangan serta melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin,” imbuh Rika.
Sepinya pengunjung membuat sebagian pedagang makanan dan minuman di Ancol terpaksa tutup sementara. Adapun pedagang yang masih berjualan mengaku sepi pembeli.
”Harusnya, hari libur menjadi kesempatan kami meraup rezeki. Tetapi, hari ini malah sepi, jadi hanya laku sedikit,” ujar Rita (33), penjual minuman di Ancol.
Sebelum pandemi, Rita bisa menjual sedikitnya 1.000 gelas minuman dalam sehari. Jumlah penjualan akan bertambah menjadi 2.500 gelas pada akhir pekan. Sepanjang Jumat, Rita hanya bisa menjual 43 gelas minuman.
Taman Wisata Ragunan
Di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, jumlah pengunjung pada Jumat 201 orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah rata-rata pengunjung harian selama pandemi, yakni 250 orang.
”Mungkin karena hari ini masih Lebaran di rumah, jadi animo masyarakat untuk berwisata belum tinggi,” ujar Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana.
Ketut menambahkan, sebelum pandemi, rata-rata pengunjung harian di Taman Margasatwa Ragunan mencapai 8.000 orang per hari. Pada akhir pekan, jumlah pengunjung 20.000-50.000 orang dalam sehari.
Sementara itu, sebagian warga Tangerang Raya memilih menghabiskan masa libur akhir pekan dengan mengunjungi mal dibandingkan dengan berwisata di alam terbuka. Warga menilai penerapan protokol kesehatan di mal jauh lebih terjamin dibandingkan dengan wisata alam. Kendati demikian, pihak manajemen mal merasakan peningkatan pengunjung saat Idul Adha tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.
Deretan mobil mengantre untuk masuk ke area parkir Aeon Mall BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat siang. Di dalam mal, meja-meja makan penuh dengan pengunjung yang tengah menikmati santap siang. Adapun di gerai pakaian, beberapa pengunjung bersama keluarga masing-masing sibuk memilih pakaian yang terpajang di rak.
Libur Idul Adha dimanfaatkan sebagian warga Tangerang Raya untuk menikmati wisata belanja di mal. Suwito (30), warga Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, adalah salah satunya. Ia datang ke Aeon Mall bersama seorang rekannya.
Suwito memilih menghabiskan waktu libur dengan berbelanja. Momentum libur Idul Adha awalnya hendak dimanfaatkan Suwito pulang kampung ke Purwokerto, Jawa Tengah. Namun, pandemi Covid-19 membuat Suwito mengurungkan niat pulang kampung.
”Di Purwokerto, kata keluarga saya, kalau ada orang dari luar daerah mau masuk, harus karantina. Jadi, saya mending tetap di Tangerang. Agak repot kalau harus karantina,” katanya.
Ia tak mengetahui obyek wisata alam di Kabupaten Tangerang karena baru enam bulan tinggal di sana. Oleh karena itu, ia menerima ajakan rekannya untuk pergi ke mal seusai menunaikan shalat Id. Suwito merasa pergi menghabiskan waktu berbelanja di mal bisa mengusir kebosanan.
Pengunjung mal lainnya, Meisye (25), lebih memilih pergi ke mal dibandingkan dengan wisata alam. Hal itu karena bagi Meisye, penerapan protokol kesehatan di mal jauh lebih disiplin dan ketat dibandingkan dengan tempat wisata alam terbuka. ”Sepertinya lebih aman kalau main ke mal,” kata Meisye.
General Manager Operation Aeon Mall BSD City Amelia, menyampaikan, kunjungan di Aeon Mall BSD City selalu meningkat setiap hari libur nasional. Terlebih Idul Adha tahun ini yang jatuh pada libur panjang akhir pekan. Namun, kenaikan tingkat kunjungan pada Idul Adha tahun ini tidak begitu signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa karena pandemi Covid-19.
”Jumlah pengunjung biasanya semakin meningkat dimulai saat jam makan siang hingga menjelang tutup. Perkiraan peningkatan (Idul Adha tahun ini) sekitar 20 persen dibanding hari biasa,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Di Teraskota Mall, Tangerang Selatan, Banten, peningkatan pengunjung saat libur Idul Adha juga cenderung terjadi setiap tahun. Manajer Promosi dan Leasing Teraskota Mall Herliana Dewi menyampaikan, khusus untuk tahun ini peningkatan pengunjung saat Idul Adha diprediksi tidak terlalu signifikan daripada tahun lalu. Salah satu faktor adalah pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya bisa dikendalikan sehingga Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih menerapkan pembatasan sosial.
”Pada hari biasa di Teraskota dalam sehari ada sekitar 4.000 pengunjung. Libur Idul Adha sekarang mungkin hanya naik jadi 4.500 orang,” kata Herliana.