Akhir Pekan Panjang di Puncak, Satpol PP Hanya Kerahkan Personel Tingkat Kecamatan
Satpol PP Kabupaten Bogor tidak bisa hanya berkonsentrasi pada kawasan Puncak. Sebab, terdapat titik lain yang perlu diawasi terkait penerapan protokol kesehatan, termasuk Stadion Pakansari setiap Minggu pagi.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mengantisipasi kepadatan wisatawan di kawasan Puncak saat akhir pekan panjang, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor, Jawa Barat, baru mengerahkan personel dari kecamatan setempat, yaitu dari Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Cisarua. Ramainya pengunjung membawa risiko penularan Covid-19. Peran Satpol PP dibutuhkan untuk edukasi pentingnya protokol kesehatan, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap pelanggar jika dibutuhkan.
”Itu situasional. Jika nantinya kondisi di atas (Puncak) mengharuskan kami meluncur, ya, nanti kami bagi anggota,” ucap Asep Agus Ridhallah, Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, saat dihubungi pada Jumat (31/7/2020). Sejauh ini belum ada laporan masalah kekurangan personel dari anggotanya di tingkat kecamatan di Puncak untuk pengawasan protokol kesehatan.
Kebijakan pengerahan petugas itu cukup berbeda dengan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor. Kepala Satlantas Polres Bogor Ajun Komisaris Fitra Zuanda saat dihubungi pada Kamis (30/7/2020) mengatakan, 187 personel satlantas diterjunkan untuk pengaturan arus kendaraan di Puncak selama akhir pekan panjang, Jumat-Minggu (31/7/2020-2/8/2020).
”Itu karena kami melihat adanya kerawanan dengan adanya long weekend ini, tidak seperti akhir pekan biasanya,” kata Fitra. Namun, fokus pihaknya adalah mengupayakan kelancaran arus kendaraan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan bukan ranah satlantas.
Kami melihat adanya kerawanan dengan adanya long weekend ini, tidak seperti akhir pekan biasanya.
Agus beralasan, satpol PP tingkat kabupaten tidak bisa hanya berkonsentrasi pada kawasan Puncak. Sejumlah titik di Kabupaten Bogor juga mesti diawasi. Contohnya Stadion Pakansari yang setiap hari Minggu dipadati warga untuk berolahraga, dan menurut dia jumlahnya bisa ribuan orang sehingga membawa risiko penularan Covid-19 yang juga besar.
Terkait pengawasan di Puncak, Agus mengatakan, ada rata-rata 10 personel di setiap kecamatan, dan mereka bertugas dengan sistem giliran kerja/sif. Mereka diminta berpatroli ke tempat-tempat yang kerap dikunjungi wisatawan untuk memastikan mereka senantiasa mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Agus tidak terlalu menekankan personel di sana untuk mengenakan sanksi kepada pelanggar. ”Saya sudah menginformasikan, yang penting tidak terlalu berlebihan. Artinya, kita lebih banyak melakukan teguran,” ujarnya.
Di kawasan Taman Safari Indonesia di Cisarua, antrean kendaraan di gerbang masuk terjadi pada Jumat pagi. Namun, Yulius H Suprihardo dari Humas Taman Safari Indonesia menjelaskan, itu adalah antrean kendaraan sebelum loket dibuka sekitar pukul 08.15. Mereka kemungkinan meyakini terjebak kemacetan jalur Puncak jika berangkat lebih siang.
Meski demikian, saat sudah di dalam, Yulius menjamin jarak aman masih bisa tercipta di antara para wisatawan. Keramaian pengunjung yang meningkat dibanding hari-hari sebelumnya selama pandemi ini tidak lantas membuat petugas kesulitan mengatur.
”Jangankan ini. Yang Lebaran normal sebelum adanya Covid-19 saja kami tidak keteteran,” ujarnya.
Antrean di loket masuk Taman Safari Bogor pun tidak terus-menerus terjadi. Bahkan, Yulius mengatakan, dari awalnya mengoperasikan empat loket, pihaknya kemudian mengurangi menjadi tiga loket karena jumlah kunjungan melandai.
Sebelumnya, Yulius menyebutkan, tidak ada pembatasan pengunjung berdasarkan usia dan domisili. Anak kecil ataupun orang lanjut usia boleh datang. Wisatawan dari daerah mana pun boleh masuk. ”Kalau pengunjung kita batasi, otomatis akan berkurang pengunjungnya, sementara PAD (pendapatan asli daerah) wajib hukumnya,” ujarnya.
Namun, Yulius memastikan pihaknya siap menegakkan protokol kesehatan dalam beroperasi agar risiko penularan Covid-19 bisa diminimalkan. Petugas di Taman Safari senantiasa mengimbau pengunjung menjaga jarak dan memakai masker.
Tidak ada pembatasan pengunjung berdasarkan usia dan domisili. Anak kecil ataupun orang lanjut usia boleh datang. Wisatawan dari daerah mana pun boleh masuk.
Taman Safari Bogor tidak menetapkan kuota kunjungan. Sebab, menurut Yulius, pola pergerakan wisatawan keluar-masuk Taman Safari umumnya membuat kepadatan orang dalam satu waktu kecil kemungkinan terjadi. Selain itu, area berwisata di Taman Safari Indonesia yang begitu luas juga membuat pengunjung leluasa menjaga jarak fisik. Secara keseluruhan luas Taman Safari Bogor lebih kurang 200 hektar.