Arus mudik diprediksi meningkat saat mendekati Idul Adha pada Jumat (31/7/2020) besok. Protokol kesehatan mutlak diutamakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Oleh
Tim Kompas
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS— Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan, jumlah kendaraan atau penumpang pada masa libur Idul Adha 1441 Hijriah, akhir pekan ini, akan meningkat. Protokol kesehatan tetap dijalankan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
”Kami memperkirakan ada peningkatan sekitar 30 persen dari jumlah biasanya di masa Covid-19,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi pada konferensi pers virtual, Rabu (29/7/2020).
Puncak arus mudik diprediksi 29-30 Juli, sementara puncak arus balik diperkirakan 2-3 Agustus. Lintasan utama yang dipantau adalah Merak (Banten)-Bakauheni (Lampung), Tanjung Kalian-Tanjung Api-Api (Bangka Belitung), Ujung-Kamal (Jawa Timur), Ketapang (Jatim)-Gilimanuk (Bali), Padangbai (Bali)-Lembar (NTB), dan Kayangan-Pototano (NTB).
Anak buah kapal dan pengguna jasa wajib mematuhi protokol kesehatan. Pengecekan suhu tubuh dilakukan saat pengguna jasa masuk ke pelabuhan.
Pembelian tiket dilayani secara daring sehingga tidak ada penjualan tiket di pelabuhan. Tiket elektronik dapat dibeli melalui laman www.ferizy.com, aplikasi Ferizy, ataupun gerai Alfamart, maksimal H-60 sampai lima jam sebelum keberangkatan. Syaratnya, pengguna jasa melapor dua jam sebelum waktu berangkat.
Kereta tambahan
Guna mengantisipasi tingginya minat masyarakat pada libur hari raya Idul Adha tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah perjalanan kereta. Hal ini dilakukan dengan mengoperasikan KA Mutiara Selatan dengan rute Gambir-Malang pergi-pulang.
”Semoga masyarakat dapat terbantu dengan layanan KA Mutiara Selatan dalam menyambut libur Idul Adha,” kata Vice President Public Relations KAI Joni Martinus.
Jika hasil tes cepat reaktif, perjalanan dibatalkan. Biaya tiket dikembalikan penuh.
Jumlah penumpang kereta api dari Jakarta diperkirakan melonjak menjelang Idul Adha 1441 Hijriah. Pada saat bersamaan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I menambah empat perjalanan kereta api menuju Jawa Tengah dan Jatim.
Di Surabaya, Jatim, KAI menyediakan tes cepat untuk penumpang bertarif Rp 85.000, termasuk di Stasiun Surabaya Gubeng. ”Jika hasil tes cepat reaktif, perjalanan dibatalkan. Biaya tiket dikembalikan penuh,” kata Manajer Humas KAI Daop VIII Surabaya Suprapto.
Mengkhawatirkan
Di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Rabu siang, terlihat banyak warga yang hendak mudik. Slamet (40), warga Cipondoh, Kota Tangerang, mengatakan, dirinya akan mudik ke Pamekasan, Madura, Jawa Timur, untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga besar.
Hermawan Saputra dari Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, dari segi regulasi, sudah tidak ada lagi yang bisa membatasi pergerakan warga ke luar daerah. Ia menyayangkan ketiadaan kebijakan khusus dari pemerintah untuk menangani Covid-19 dengan menahan arus mudik.