Seorang Anak Hilang Terseret Arus Laut di Pantai Bahtera Jaya Ancol
YR (11) hilang terseret arus laut saat berenang di Pantai Bahtera Jaya Ancol, Jakarta Utara. Proses pencarian YR diperkirakan memakan waktu 6 sampai 7 jam.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seorang anak berinisial YR (11) hilang diduga terseret arus laut saat berenang di Pantai Bahtera Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (19/7/2020) siang. Pantai itu merupakan tempat bersandar kapal-kapal nelayan dan selama ini tertutup untuk aktivitas renang karena gelombang laut di tempat itu cukup deras.
Kepala Kepolisian Sektor Pademangan Komisaris Joko Handono mengatakan, YR hilang terseret arus laut saat berenang bersama salah satu temannya di Pantai Bahtera Jaya, Ancol, pada Minggu sekitar pukul 12.00. YR ke pantai itu bersama empat kerabatnya yang rata-rata masih berusia di bawah 10 tahun dengan menumpang odong-odong dari tempat tinggal mereka di Koja, Jakarta Utara.
”Tiga teman YR karena masih kecil-kecil, mereka hanya bermain di pinggir pantai. Jadi, yang masuk ke tengah itu hanya YR dan satu temannya. Dari cerita teman yang selamat, saat mereka lagi berenang ada tarikan dari dasar laut sehingga YR kemudian hilang,” kata Joko, di Jakarta, Minggu sore.
Ia menambahkan, pantai itu selama ini tertutup untuk akses publik karena dijadikan sebagai tempat kapal nelayan untuk bersandar. Pantai itu juga dihindari masyarakat sekitar, terutama untuk aktivitas renang karena memiliki gelombang yang cukup deras.
”Pantai itu tidak diperuntukkan untuk berenang karena kalau untuk renang harus ada pengawasnya seperti di Ancol. Cuma kadang warga memanfaatkan pantai itu untuk melihat laut dan ada yang coba-coba untuk renang,” kata Joko.
Komandan Pleton Sektor 5 Pademangan dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Hugeng P menambahkan, petugas sudah dikerahkan mencari korban. Penyisiran dipusatkan di sekitar tempat YR hilang. Namun, hingga Minggu sore, YR belum ditemukan karena petugas terkendala gelombang laut di sekitar pantai itu yang deras dengan kedalaman mencapai 9 meter.
”Kami menyiapkan penyelam yang andal dengan perlengkapan mumpuni dan aman. Kami sudah siap, tetapi karena arus laut cukup tinggi, aktivitas selam kami terbatas,” ujarnya.
Kami menyiapkan penyelam yang andal dengan perlengkapan mumpuni dan aman. Kami sudah siap, tetapi karena arus laut cukup tinggi, aktivitas selam kami terbatas.
Ia menambahkan, proses pencarian korban membutuhkan waktu paling cepat minimal 6 sampai 7 jam. Namun, cepat atau lambatnya korban ditemukan tergantung kondisi gelombang laut.
”Kami juga sudah menyampaikan kepada nelayan sekitar untuk menemukan mayat atau sesuatu yang mencolok segera disampaikan kepada kami. Kami membutuhkan kerja sama dan informasi dari para nelayan,” katanya.