Senin Besok, BPTJ Tambah Titik Layanan Bus Gratis di Stasiun KRL
Guna membangu mengurangi kepadatan penumpang KRL, mulai Senin (20/07/2020), BPTJ bersama Dishub DKI Jakarta menambah layanan bus di stasiun selain di Stasiun Bogor, yaitu di Cilebut, Bojong Gede, dan Citayam.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi penumpang kereta komuter yang terpantau berlebih di setiap awal pekan, lintas instansi pemerintah meliputi Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyiapkan bus sebagai angkutan alternatif bagi pengguna KRL. Pada layanan, Senin (20/07/2020) pagi, layanan bus tidak hanya ada di Stasiun Bogor, tetapi juga disiapkan melalui Stasiun Cilebut, Stasiun Bojong Gede, dan Stasiun Citayam.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti dalam siaran pers BPTJ, Sabtu (18/07/2020), menjelaskan, langkah penambahan titik layanan bus itu dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang KRL di stasiun. Bus-bus itu tersedia di jam sibuk pagi hari.
Ada 125 bus yang telah dialokasikan. Sebanyak 80 bus, terdiri dari 30 bus sedang dan 50 bus besar, akan disiapkan sebagai angkutan alternatif untuk keberangkatan dari Stasiun Bogor dengan tujuan Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Dukuh Atas/Sudirman, dan Stasiun Tebet.
Untuk titik keberangkatan Stasiun Cilebut akan disediakan 7 bus sedang dan Stasiun Bojong Gede sejumlah 8 bus sedang. Bus-bus itu untuk tujuan meliputi Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Dukuh Atas/Sudirman, dan Stasiun Tebet.
Untuk Stasiun Cilebut, lanjut Polana, titik keberangkatan bus berada di Perumahan Pesona Cilebut. Sementara untuk Stasiun Bojong Gede, bus akan disiapkan di Terminal Angkot Bojong Gede.
Selanjutnya, untuk keberangkatan dari Stasiun Citayam akan disiapkan bus sedang 5 unit. Untuk keberangkatan dari Stasiun Citayam ini, bus akan melayani masyarakat dengan tujuan Stasiun Sudirman, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Juanda.
Selain dari stasiun-stasiun di atas, masyarakat Bogor juga dapat memanfaatkan layanan 10 bus besar yang akan disiapkan melalui Botani Square dengan tujuan Stasiun Sudirman/Dukuh Atas dan Stasiun Juanda.
Kemudian, untuk pengguna KRL dari Bekasi yang akan memanfaatkan layanan angkutan alternatif, disediakan 15 bus besar di Stasiun Cikarang. Tujuannya adalah Stasiun Manggarai dan Stasiun Dukuh Atas/Sudirman.
Polana melanjutkan, meski telah disediakan angkutan alternatif berupa bus, bukan berarti antrean calon pengguna KRL di stasiun akan hilang sama sekali. ”Tetap akan ada potensi terjadinya antrean di stasiun,” kata Polana.
Hal ini, menurut Polana, karena terkait dengan adanya penegakan protokol kesehatan yang harus dilalui para pengguna dengan memenuhi prosedur-prosedur yang telah ditetapkan untuk naik ke kereta komuter.
”Adanya ketentuan penegakan protokol kesehatan seperti dilakukannya pengukuran suhu tubuh dan adanya keharusan menjaga jarak baik sebelum ataupun selama berada di dalam stasiun, secara otomatis akan mengakibatkan terjadinya antrean,” ungkap Polana.
Menurut Polana, segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam bertransportasi hendaknya dapat dipahami masyarakat. Itu karena saat ini tengah terjadi pandemi.
Oleh karena itu, Polana berpendapat dibutuhkan pemahaman masyarakat jika memang harus terjadi antrean. ”Yang kita usahakan bersama saat ini adalah bagaimana proses antrean dapat berjalan dengan secepatnya,” ujar Polana.
Penyediaan bus sebagai angkutan alternatif bagi pengguna KRL ini, menurut Polana, merupakan langkah pemerintah agar ketika terjadi penumpukan dapat segera teratasi. Di sisi lain Polana juga mengharapkan pemahaman dan kerja sama dari masyarakat jika terdapat kemacetan akibat dampak dari penyediaan bus pada stasiun-stasiun yang telah ditentukan.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menambahkan, layanan bus yang diakses secara gratis juga tersedia pada Jumat (17/07/2020). Bus-bus alternatif itu berangkat saat jam sibuk sore hari dari sejumlah titik stasiun di DKI Jakarta. Adapun pengoperasian bus sebagai angkutan alternatif itu adalah supaya protokol jaga jarak aman antarpenumpang di dalam kereta komuter bisa terjaga.
Pengoperasian bus sebagai angkutan alternatif itu adalah supaya protokol jaga jarak aman antarpenumpang di dalam kereta komuter bisa terjaga.