Polisi Tunggu Hasil Sidik Jari Terkait Kematian Karyawan Metro TV
Sidik jari pada pisau yang diduga menjadi alat untuk membunuh Yodi Prabowo ditemukan dua atau tiga hari setelah kejadian. Ada kemungkinan telah terpapar cuaca. Sidik jari diharapkan mengungkap identitas pembunuh Yodi.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya terus mendalami kasus pembunuhan karyawan Metro TV, Yodi Prabowo (25). Polisi tengah menunggu hasil dari laboratorium forensik mengenai sidik jari pada pisau yang tergeletak di dekat jenazah Yodi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, polisi masih berupaya memperoleh sidik jari pada pisau dapur yang ditemukan di dekat jenazah Yodi. Proses identifikasi dan analisis berjalan lambat karena barang bukti ini baru ditemukan beberapa hari setelah kejadian.
”Mudah-mudahan hasil sidik jari segera keluar supaya bisa tahu DNA pemegang terakhir pisau yang ada di TKP (tempat kejadian perkara). Sidik jari itu baru ditemukan setelah dua atau tiga hari sehingga telah terpapar cuaca dan alam,” kata Yusri.
Sidik jari (pada pisau) itu baru ditemukan setelah dua atau tiga hari sehingga telah terpapar cuaca dan alam.
Polisi juga masih mendalami telepon seluler korban dan rekaman video dari dua kamera pengawas (CCTV) yang diambil di sekitar lokasi. Gambar video diklaim buram sehingga masih diproses. Lokasi di tempat kejadian juga terus diperiksa.
Yusri melanjutkan, sejauh ini polisi telah memeriksa 29 saksi dan jumlah saksi diperkirakan akan bertambah. ”Kami mengambil keterangan dari saksi-saksi yang bersangkutan, baik orang terdekat, kantor, maupun orang terakhir bersama dia,” ujarnya.
Selesaikan kasus
Sebelumnya, News Director Metro TV Arief Suditomo meminta agar kepolisian segera menyelesaikan kasus pembunuhan Yodi. Yodi merupakan editor video Metro TV sejak 15 Desember 2015. Ia terakhir bertugas di kantor Metro TV pada 7 Juli 2020.
”Kami memohon kepada pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyidikan sehingga kami dapat menemukan titik terang kejadian ini. Metro TV tidak hanya akan mengenang Yodi dalam doa, tetapi juga akan memperjuangkan keadilan untuk almarhum,” ujar Arief.
Yodi Prabowo (25), editor video Metro TV, ditemukan meninggal di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2020 pukul 11.45, oleh warga setempat. Di tempat kejadian, polisi menemukan sejumlah barang milik Yodi. Beberapa di antaranya adalah dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM Mandiri, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, serta tas.
Dua hari sebelum jenazahnya ditemukan, tiga warga Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan, menemukan sepeda motor Honda Beat berwarna putih milik Yodi. Motor itu terparkir dalam keadaan mati di sebuah warung bensin.