PT Transportasi Jakarta mulai mengujicobakan dua bus listrik di rute Blok M-Balai Kota. Sejauh ini, performa bus ini masih sesuai ekspektasi.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Uji coba bus listrik Transjakarta sudah berlangsung seminggu. Sejumlah pelanggan bus listrik menyatakan bus ini lebih nyaman karena suaranya lebih lembut ketimbang bus Transjakarta biasa.
Bus listrik EV1 yang melayani rute Balai Kota-Blok M beroperasi sejak Senin (6/7/2020). Sejumlah warga meluangkan waktu untuk mencoba bus ini, Selasa (14/7/2020) siang. Aditya (22), misalnya, menaiki bus listrik dari Halte Bundaran Senayan, Jakarta. Ia turun di Monumen Nasional. Dia mengetahui pengoperasian bus listrik dari akun Twitter PT Transjakarta.
”(Bus) ini lebih nyaman. Suaranya lebih halus dibandingkan Transjakarta,” katanya ketika ditemui dalam bus listrik yang berangkat menuju Balai Kota.
Hal serupa disampaikan oleh Daeng (40). Dia sudah dua kali menaiki bus listrik. ”Busnya enggak berisik, yang heboh cuma penumpangnya. Ha-ha-ha,” katanya.
Bus listrik ini berhenti di halte-halte non-BRT di sepanjang jalur Blok M-Balai Kota. Petugas memeriksa suhu tubuh setiap penumpang. Selama uji coba, layanan ini masih gratis. Namun, penumpang harus tetap melakukan tap in dan tap out kartu uang elektronik.
Lima ibu juga sengaja meluangkan waktu karena penasaran dengan bus listrik ini. Informasi mengenai bus listrik beredar di grup Whatsapp yang mereka ikuti. ”Makanya kami berlima nyobain, tadi naik di Blok M,” ujar Lili (53). Ketika bus berhenti di depan Monas, mereka berlima keluar dan berfoto dengan latar belakang bus listrik.
Saat ini, kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Disposanjoyo, baru tersedia dua bus listrik dari PT Bakrie Autoparts, agen bus BYD di Indonesia. Bus ini sudah memenuhi persyaratan dan dokumen untuk beroperasi. ”Yang lainnya masih berproses. Semoga bisa segera terlaksana,” katanya.
Dia melanjutkan, uji coba bus listrik sudah memasuki tahap ketahanan baterai. Selama seminggu pertama, bus beroperasi selama 10 jam (10.00-20.00). Dua bus ini terbukti tangguh, baik dari sisi baterai, mesin, maupun pendingin udara.
”Selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 12 jam dan akan ditingkatkan lagi hingga 17 jam sesuai dengan waktu operasional harian Transjakarta,” katanya. Dia menambahkan, bus listrik ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain ramah lingkungan, bebas emisi, dan biaya perawatan jangka panjang lebih murah.
Dua bus yang beroperasi saat ini adalah single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6. Jarak keberangkatan atau headway berkisar 45 menit.
Dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan, bus single low entry memiliki kapasitas 25 orang baik untuk duduk maupun berdiri. Sementara bus medium memiliki kapasitas 11 orang dan tidak ada penumpang berdiri.