Antrean panjang terjadi di berbagai stasiun kereta rel listrik, Senin (6/7/2020) pagi. Hal ini menandai aktivitas warga kembali ke normal lama.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komuter harus mengantre berjam-jam untuk mengakses kereta rel listrik, Senin (6/7/2020) pagi. Hal itu terjadi lantaran aktivitas warga kembali normal saat pembatasan operasional angkutan umum masih berlangsung.
Berliana Dewi (21) mengantre sejak pukul 05.00 hingga pukul 06.00 untuk masuk ke dalam gerbong kereta relasi Bogor, Jawa Barat, ke Jakarta Kota, Jakarta. ”Saya sampai di Stasiun Bogor antrean sudah memanjang dan memutar balik dari pintu masuk mobil sampai parkiran motor dekat loket,” ujar Dewi.
Kereta yang dinaiki staf kantor pemerintahan di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, itu berangkat pukul 06.42. Kondisi di dalam gerbong padat. Penumpang memenuhi semua bangku yang tersedia, sisanya berdiri.
Menurut dia, baru kali ini antrean penumpang sepanjang itu terjadi semenjak pembatasan sosial berskala besar. Biasanya antrean panjang baru terjadi pukul 06.00 ke atas. ”Baru kali ini pukul 05.00 sudah mengular sangat panjang. Perkantoran sudah kembali normal sehingga terjadi kepadatan seperti hari ini,” ujarnya. Aktivitas kantornya sudah kembali normal tanpa pembagian sif kerja.
Pagi itu, petugas melalui pengeras suara mengatur penumpang supaya antre sesuai tanda yang ada di stasiun untuk jaga jarak. Penumpang bandel yang berupaya menyerobot masuk dan berdesakan langsung ditegur agar segera mengikuti ketentuan. Antrean penumpang juga terjadi untuk pengguna bus gratis. Dewi menuturkan sulit menjaga jarak karena penumpang saling dorong supaya cepat masuk ke dalam bus.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, ketika memantau antrean penumpang di Stasiun Bogor, mengatakan, terjadi peningkatan penumpang dua kali lipat dari biasanya. Itu terjadi lataran banyak sektor usaha di Jakarta kembali beroperasi.
Harus ada evaluasi pembagian sif kerja, pembatasan kapasitas penumpang, dan bus gratis untuk mengurai kepadatan penumpang karena tidak banyak membantu. ”Harus evaluasi total sistem pembagian sif kerja dan jumlah kapasitas penumpang. Termasuk layanan bus gratis karena bukan solusi,” kata Bima.
Meningkat
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat peningkatan jumlah penumpang sebesar 7 persen dibandingkan pada Senin (29/6/2020) lalu. Antrean penumpang terjadi sejak pukul 05.30 di Stasiun Bogor, Stasiun Cilebut, Stasiun Bojong Gede, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Rangkasbitung. Hingga pukul 10.00 tercatat 166.044 pengguna kereta.
Vice President Corporate Communications KCI Erni Sylvianne Purba, dalam siaran pers menjelaskan, operator meningkatkan kapasitas angkut mulai Senin ini. Setidaknya ada 10 perjalanan lintas Tangerang yang menggunakan lima kereta dengan rangkaian 12 gerbong dan 1 kereta dengan rangkaian 8 gerbong. Total perjalanan di lintas Tangerang saat ini 98 perjalanan per hari dengan keberangkatan awal dari Stasiun Tangerang menuju Stasiun Duri pukul 04.30 dan keberangkatan akhir dari Stasiun Duri menuju Stasiun Tangerang pukul 21.10.
Penambahan itu sesuai dengan tren pergerakan penumpang yang semakin ramai. KCI mencatat 4.798 penumpang di Stasiun Tanggerang meningkat 53 persen dibandingkan Senin lalu. ”Dengan penambahan, total perjalanan mencapai 947 perjalanan per hari,” kata Anne.
KCI mengharapkan kerja sama pengaturan sif kerja. Sebab, pengaturan sif kerja paling memungkinkan saat ini untuk mengurai kepadatan seiring peningkatan penumpang yang mencapai 9-10 persen setiap pekan sejak masa transisi.