”Car Free Day” Kota Bekasi Digelar pada 5 Juli 2020
Hari bebas kendaraan bermotor atau ”car free day” akan mulai digelar di Kota Bekasi pada 5 Juli 2020. Warga tak bermsker dilarang mengikuti CFD.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kota Bekasi mengizinkan warganya mengikuti kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day pada 5 Juli 2020. Kebijakan ini bertujuan memberi kesempatan bagi warganya kembali berolahraga setelah hampir tiga bulan berdiam di rumah akibat pandemi Covid-19. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi menyarankan kebijakan itu ditunda sementara setelah adanya kerumunan orang pada hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Kota Bekasi akan menggelar hari bebas kendaraan bermotor (CFD) pada 5 Juli 2020. Langkah ini bertujuan untuk membuat warga Kota Bekasi bahagia. Olahraga juga bertujuan memperkuat imun warga agar tidak mudah tertular virus korona baru penyebab Covid-19.
”Nanti kami evaluasi setelah 5 Juli 2020 untuk melihat sejauh mana CFD ini berimplikasi terhadap kluster baru Covid-19. Kami optimistis karena di beberapa tempat yang menjadi pusat kegiatan belum menunjukkan ada tambahan kluster baru,” ujarnya.
Tri menambahkan, CFD digelar pemerintah daerah untuk menghibur masyarakat yang selama masa pembatasan sosial berskala besar membatasi aktivitasnya guna menekan penularan virus korona baru penyebab Covid-19.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi Abi Hurairah dihubungi secara terpisah mengatakan, sekitar 200 personel Satpol PP Kota Bekasi akan dikerahkan untuk memastikan warga mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Sebagian petugas akan berjaga di enam titik akses masuk menuju tempat CFD di Jalan Ahmad Yani.
”Petugas akan mengawasi warga yang mengikuti CFD di enam titik itu. Warga yang tidak pakai masker kami kembalikan. Kemudian di dalam area CFD warga harus jaga jarak dan tidak bergerombolan. Kami akan mobile mengawasi kepatuhan warga pada protokol kesehatan,” kata Abi.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Bekasi berencana untuk membatasi jumlah peserta CFD pada 5 Juli nanti. Oleh karena itu, selain mengawasi kepatuhan warga pada protokol pencegahan Covid-19, petugas juga menghitung jumlah orang yang masuk dalam area CFD.
Pemerintah Kota Bekasi berencana untuk membatasi jumlah peserta CFD pada 5 Juli nanti.
”Dari hasil rapat, ada pembatasan jumlah peserta. Namun, kami lihat dulu, masih fokus pada masalah pengamanannya. Nanti besok akan kami pastikan jumlah peserta CFD,” ujarnya.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Nicodemus Godjang, menilai kegiatan CFD belum saatnya untuk digelar. Hal ini juga sudah disepakati bersama antara Pemkot Bekasi dan DPRD Kota Bekasi untuk terlebih dahulu melihat perkembangan kasus baru Covid-19 di kota itu.
”Namun, kami berharap masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dengan pandemi Covid-19. Sebab, kekhawatiran yang terus membayangi akan membuat stres dan mengakibat imun tubuh turun,” kata anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan itu.
Ia menambahkan, DPRD masih terus memantau perkembangan kasus baru Covid-19 di Kota Bekasi. Jika ada tren kenaikan kasus, DPRD akan kembali meminta Pemkot Bekasi menunda kegiatan CFD pada 5 Juli 2020.
Jika ada tren kenaikan kasus, DPRD akan kembali meminta Pemkot Bekasi menunda kegiatan CFD pada 5 Juli 2020.
Berdasarkan data laman corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi hingga Kamis (25/6/2020) sore sebanyak 19 kasus. Adapun angka kesembuhan pasien positif Covid-19 sebanyak 324 orang, dan pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 34 orang.