Sebagian warga membatasi peringatan hari ulang tahun ke-493 Jakarta di sekitaran rumah. Cara perayaan yang meriah dan mengundang kerumunan dihindari demi mencegah penularan Covid-19.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
Sejumlah gang permukiman di wilayah Jalan Kramat Pulo, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, tampak tertutup pada masa pembatasan sosial berskala besar transisi. Penutupan kawasan karena pandemi Covi-19 masih berlangsung meski Jakarta memperingati hari ulang tahun ke-493, Senin (22/6/2020).
Hasan (55), warga Kramat Pulo Dalam, sangsi dengan kondisi sepinya permukiman saat ini. Dia merindukan perayaan seperti pada 2019, jalan raya di kawasan Kramat Pulo penuh dengan arakan ondel-ondel dan sejumlah lomba. Hanya kemeriahan yang dia ingat saat itu.
Walakin, kondisi PSBB sekarang membuatnya terkungkung di lingkungan permukiman saja. Situasi tersebut pun masih bisa dipahami karena Kramat Pulo berdekatan dengan salah satu kawasan zona merah penularan Covid-19 di Kelurahan Kramat.
”Ya, kalau sekarang, rasanya sepi dan sedih, sih. Sekarang, acara seru yang hanya ada satu tahun sekali ini justru harus dirayakan di rumah. Padahal, Kramat Pulo, kan, salah satu kawasan produksi ondel-ondel yang selalu meriah tiap perayaan ulang tahun Jakarta,” tuturnya.
Begitulah kondisi sebagian lingkungan masyarakat saat menjalani peringatan ulang tahun Ibu Kota di masa transisi PSBB. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, situasi pandemi mensyaratkan adaptasi masyarakat dalam perihal pembatasan sosial. Dia berharap, seluruh warga bekerja sama demi membuktikan kepada generasi sesudah ini bahwa kita dapat melawan pandemi Covid-19.
Adaptasi mensyaratkan berbagai perubahan. Pada hari ini, misalnya, segala bentuk kegiatan hiburan dipindahkan ke layanan virtual. Senin siang hingga sore, ada pula tur virtual ke sejumlah ruang publik, meliputi Taman Ragunan, Museum MH Thamrin, dan Sea World Ancol.
Selama pandemi, berbagai platform e-dagang juga dioptimalkan untuk melayani hasrat berbelanja masyarakat. Platform serupa juga dioptimalkan untuk menggantikan acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang absen karena pandemi. Ketua Panitia Hari Ulang Tahun DKI Jakarta Saefullah mengatakan, berbagai layanan digital tersebut akan dimaksimalkan demi mencegah kerumunan masyarakat.
”Kegiatan Jakarta Fair dan Jakarta Great Sale dengan terpaksa tidak kami laksanakan di masa pandemi. Kami pindahkan semua itu ke platform daring demi mencegah situasi kerumunan,” ungkap Saefullah dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6/2020) silam.
Sebagian warga kota berinisiatif tetap memberi nuansa perayaan di tengah situasi pandemi. Di lingkungan kawasan Kramat Pulo, sebagian masyarakat memasang ondel-ondel di gang masuk permukiman. Tujuannya, agar tetap ada suasana ulang tahun kota di sekitar rumah.
Ratna (47), warga Kramat Pulo Dalam, menyebut ondel-ondel itu berasal dari salah satu usaha sewanya. Pemasangan ondel-ondel di permukiman juga karena keyakinan untuk menolak malapetaka. ”Kami, masyarakat Betawi, kan yakin begitu. Ya, mudah-mudahan Covid-19-nya segera beres,” ungkapnya.
Terkait itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh Nugroho mendukung berbagai keputusan pemerintah yang bertujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Jangan sampai euforia perayaan di Ibu Kota justru menimbulkan kluster penularan baru.
Teguh menyoroti pembukaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) kawasan Sudirman-Thamrin pada Minggu (21/6/2020). Dia khawatir muncul kluster penularan baru, yang bahkan membeludak setelah aktivitas kerumunan di sana. ”Pembukaan HBKB itu tidak urgen, tidak menyangkut hajat hidup orang banyak, pasti sulit mengontrol pengunjung,” tuturnya.
Potensi kerumunan semacam itu sebaiknya dihindari, mengingat saat ini adalah masa PSBB transisi. Apabila warga semakin tidak patuh dan berkerumun, masa transisi dikhawatirkan tidak akan beranjak ke level yang lebih baik.
Ahli perkotaan dari Perencanaan Kota dan Real Estat Universitas Tarumanagara, Suryono Herlambang, menyarankan pemerintah sebaiknya belajar dari kluster penularan yang terjadi di pasar belakangan ini. Seperti pada Minggu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan ada 79 pedagang di 12 pasar tradisional yang positif Covid-19.
Tentunya, kondisi penularan Covid-19 yang belum cenderung turun akan menyulitkan berbagai kegiatan. Kedisiplinan dan pengawasan ketat menentukan. Untuk sementara, biarkanlah perayaan ulang tahun kota hanya ada di sekitar rumah.