Sambut HUT Jakarta dengan Bantu Penjaga Budaya Betawi
Berbagai pembatasan yang terpaksa dibuat di masa pandemi Covid-19 membuat kesulitan mendera hidup seniman Betawi.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Senin (22/6/2020), Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta memasuki usia 493 tahun dengan beragam keprihatinan akibat pandemi Covid-19. Para seniman penjaga budaya Betawi pun terpukul karena pembatasan berbagai kegiatan yang selama ini jadi sumber mata pencarian mereka. Untuk itu, menyambut hari ulang tahun Jakarta, warga diajak membantu 100 seniman Betawi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan sejumlah penggerak kesenian Betawi, termasuk organisasi masyarakat Betawi Bangkit dan Muhammad Amrullah alias Kojek Rap Betawi, menggalang dana dari warga melalui Kitabisa.com untuk disalurkan kepada 100 seniman Betawi. Guna semakin menggugah semangat berdonasi, konser amal virtual #dirumahaje dihelat pada Minggu (21/6/2020) sore di kompleks Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Konser disiarkan langsung lewat media sosial sehingga masyarakat cukup dari rumah bisa menikmati bermacam penampilan yang tetap mengusung kebudayaan Betawi, baik yang masih kental tradisional, seperti tarian, maupun yang berpadu dengan seni modern, berupa musik jazz Betawi, dibawakan Lantun Orchestra.
”Budaya Betawi satu bagian dari kekayaan kita sebagai sebuah bangsa,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di sela-sela konser. Karena itu, semua yang ada di Jakarta punya tanggung jawab agar budaya Betawi hadir, lestari, terus dikembangkan, dan memberi manfaat.
Ariza mengatakan, para seniman merupakan pahlawan yang memastikan budaya Betawi tetap hadir di bumi Indonesia. Namun, berbagai pembatasan yang terpaksa dibuat di masa pandemi Covid-19 membuat kesulitan mendera hidup mereka.
Kojek menuturkan, kemeriahan HUT Jakarta tiap tahun identik dengan kesibukan yang amat dinikmati para seniman Betawi. Di berbagai tempat ada acara yang berarti ada pekerjaan untuk para penjaga warisan nenek moyang itu.
”Kemeriahan ulang tahun Jakarta adalah keriaan juga buat pelaku seninya dan pastinya berkah buat dirinya bahkan keluarganya,” kata Kojek seperti tertuang dalam cerita pengantar di halaman penggalangan dana Kitabisa.com. Namun, tahun ini, keriaan semacam itu tidak mungkin terjadi.
Kemeriahan ulang tahun Jakarta adalah keriaan juga buat pelaku seninya dan pastinya berkah buat dirinya bahkan keluarganya. Namun, tahun ini, keriaan semacam itu tidak mungkin terjadi.
Pengumpulan bantuan dibuka hingga 23 hari ke depan. Pada Minggu pukul 18.22, uang yang terkumpul Rp 1,23 juta. Penggalang menargetkan total Rp 50 juta terhimpun sehingga setiap seniman sasaran bisa menerima Rp 500.000.
Namun, Ketua Umum Betawi Bangkit David Darmawan mendorong pelaku seni untuk tidak berdiam dengan keterpurukan dan memanfaatkan peluang dari era kemajuan teknologi informasi, seperti yang sekarang sedang digiatkan organisasinya.
”Kami Betawi Bangkit merupakan wadah masyarakat Betawi yang mengombinasikan seni budaya Betawi dan teknologi,” ujarnya.
Salah satu upaya Betawi Bangkit adalah mendorong sanggar-sanggar seni silat atau maen pukul Betawi agar melek teknologi. Selain untuk memanfaatkan media sosial mempromosikan kebudayaan, pengurus sanggar maen pukul dipicu agar berkolaborasi dengan pelaku seni bela diri luar negeri sehingga kesenian maen pukul makin tersohor ke mancanegara. David pun sedang membuat proyek bersama pegiat parkour dari Mesir serta capoeira dari Brasil.