Pedagang Pasar Palmerah Deg-degan Ikuti Tes Covid-19
Banyak pedagang menghindari tes cepat dan tes usap di Pasar Palmerah, Gelora, Jakarta Pusat. Padahal tes ini penting untuk mencegah penularan sekaligus memutus mata rantai Covid-19 di pasar.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pedagang dan warga mengikuti tes cepat dan tes usap di Pasar Palmerah, Gelora, Jakarta Pusat, Rabu (17/6/2020). Hasil tes usap akan keluar dalam rentang waktu sepekan.
Puskesmas Tanah Abang bersama Perumda Pasar Jaya menggelar tes cepat dan tes usap di halaman Pasar Palmerah. Puluhan pedagang dan warga mengikuti tes tersebut.
Sebanyak 40 orang pertama langsung menjalani tes usap, sedangkan sisanya menjalani tes cepat. Apabila hasil tes cepat reaktif, langsung berlanjut dengan tes usap. Secara keseluruhan, puskesmas menyediakan 60 alat tes usap dan 100 alat tes cepat.
Warsito (26), karyawan toko perabotan, mengaku, sempat enggan mengikuti tes itu karena takut. Pengelola pasar pun memberikan pemahaman sehingga dirinya memberanikan diri. Jantungnya berdebar saat petugas mengambil sampel lendir dari saluran pernapasannya.
”Deg-degan ikut tes. Tadi agak sakit di bagian hidung pas petugas ambil cairan,” ujar Warsito.
Kini ia menanti hasil tes usap itu. Hasilnya akan keluar dalam rentang waktu 5-6 hari. Petugas terkait akan menyampaikan hasilnya melalui sambungan telepon.
Paranto (43), pekerja proyek di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, mengikuti tes usap atas inisiatif sendiri untuk keperluan pekerjaan. ”Saya ikut tes ini untuk keperluan pekerjaan. Ada syarat negatif Covid-19,” ucap Paranto. Sebelumnya ia gagal mengikuti tes usap di Pasar Bendungan Hilir karena kuotanya habis.
Banyak pedagang menghindari tes cepat dan tes usap. Pengelola pasar bersama pihak Kelurahan Gelora, Satuan Polisi Pamong Praja, Polri, dan TNI berkeliling pasar meminta mereka untuk mengikuti tes. Upaya itu tidak sepenuhnya berhasil karena sebagian pedagang sudah menutup lapak dagangan dan pulang.
Menurut Warsito, pengelola pasar sudah menginformasikan kepada pedagang tentang tes itu sehari sebelumnya. Akan tetapi, ada pedagang yang belum terdata, tidak bekerja karena ganjil genap pengoperasian pasar dan kendala lainnya.
Seperti di toko tempatnya bekerja. Hanya dua karyawan yang mengikuti tes dari empat orang. Dua karyawan tidak ikut karena tidak ber-KTP DKI Jakarta.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Sari Ulfa mengatakan, sudah ada koordinasi jadwal tes dengan pengelola pasar. Selanjutnya pengelola menyediakan tempat untuk tes. Tes itu diikuti pedagang dan warga sekitar.
”Sekarang penyaringan (screening) dulu, nanti ada tes lagi supaya semua pedagang bisa diperiksa,” kata Ulfa.
Untuk orang dengan hasil tes positif Covid-19, petugas puskesmas akan menelusuri riwayat kontak. Penelusuran terutama pada orang yang melakukan kontak erat. Mereka itu wajib mengikuti tes usap.
Berdasarkan data laman Covid-19 DKI Jakarta, hingga saat ini tercatat 9.092 kasus positif Covid-19 di Ibu Kota. Sebanyak 1.416 pasien dalam perawatan, 4.329 dinyatakan sembuh, 2.764 isolasi mandiri, dan 583 meninggal.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat hingga Senin (15/6/2020), terdapat 64 pedagang pasar di DKI Jakarta positif Covid-19. Seiring temuan itu, Perumda Pasar Jaya menerapkan ganjil genap operasional pasar untuk memutus mata rantai Covid-19.