Pedagang di Blok M Square Masih Khawatir Berjualan
Pelonggaran pembatasan sosial menyisakan kekhawatiran pada sebagian pedagang Blok M Square, Jakarta. Mereka merasa belum aman dari paparan virus korona baru.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rencana pembukaan pusat perbelanjaan pada Senin, 15 Juni 2020, sebagian pedagang di Blok M Square masih khawatir berjualan. Hal ini karena adanya kasus 52 pedagang pasar di Jakarta yang terinfeksi virus korona baru penyebab Covid-19. Namun, mereka harus mulai beradaptasi untuk menghadapi pelonggaran pembatasan sosial.
Pantauan Kompas, Sabtu (13/6/2020), kawasan Blok M Square, Jakarta Selatan, masih sepi dengan aktivitas warga. Meski demikian, di depan pintu masuk ada petugas keamanan yang tetap bersiaga memeriksa suhu tubuh pengunjung. Selain itu, di beberapa lantai dekat pintu masuk, lift, dan kios dipasang plakban untuk menandakan jarak berdiri.
Karena mulai efektif beroperasi pada 15 Juni, hanya ada beberapa kios yang buka, seperti toko perhiasan dan toko optik. Para pedagang pun belum ada yang berjualan meski mereka sudah membuka kiosnya. ”Ini saya hanya merapikan kios terlebih dahulu. Soalnya sudah mulai berdebu karena hampir dua bulan tidak berjualan,” ucap Ardi (55), pemilik toko optik di Blok M Square.
Ardi menuturkan, dirinya sebenarnya masih khawatir untuk berjualan karena adanya kasus 52 pedagang pasar di Jakarta yang positif Covid-19. Namun, ia tidak bisa hanya terus-menerus berdiam diri di rumah.
”Kalau jualan secara daring, sepi pembeli. Selain itu, meskipun selama dua bulan tidak ditempati, kami pedagang tetap harus membayar sewa kios sebesar 25 persen per bulan. Harga sewa kiosnya sekitar Rp 3 juta per bulan,” ucapnya.
Ardi menjelaskan, untuk menghindari penularan Covid-19, dirinya menyediakan cairan antiseptik atau hand sanitizer di kiosnya. Kursi-kursi untuk pembeli pun ia atur jaraknya sekitar 1 meter. ”Saya juga akan mengingatkan supaya pembeli tetap menggunakan masker demi kebaikan bersama,” lanjutnya.
Adrian dari bagian pengelola Blok M Square menjelaskan, pusat perbelanjaan tersebut akan menerapkan sistem ganjil genap mulai 15 Juni nanti. Selain itu, protokol kesehatan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi juga akan diterapkan.
”Di Blok M Square ini ada 3.887 kios, nantinya hari Senin (15/6/2020) hanya akan buka setengahnya karena ada sistem ganjil genap. Ini saya juga sedang mengecek kesiapan kios menjelang buka,” ujarnya.
Adrian mengatakan, para pedagang sejak Sabtu, 13 Juni, sudah diperbolehkan datang merapikan kios mereka. Nantinya, selama masa PSBB transisi, Blok M Square hanya akan dibuka pukul 08.00-14.00.
Sementara itu, Rani (47), pedagang perhiasan di Blok M Square, mengeluhkan sistem ganjil genap diberlakukan. Namun, ia hanya bisa pasrah karena situasi pandemi tidak memungkinkan untuk masyarakat berkerumun di pusat perbelanjaan.
”Saya pun belum yakin ketika dibuka pada 15 Juni nanti sudah ramai pembeli. Apalagi hanya buka pukul 08.00-14.00 karena biasanya ketika sore baru ramai pembeli,” ucapnya.
Senada dengan Ardi, Rani pun masih khawatir untuk berjualan di kios karena jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak karena desakan ekonomi yang kian terpuruk. ”Saya juga berharap supaya normal baru ini bisa mengembalikan kondisi ekonomi yang tidak menentu di tengah pandemi ini," ujarnya.