Memasuki masa PSBB transisi, di sejumlah pasar tradisional ditemukan pedagang terinfeksi virus korona baru. Perumda Pasar Jaya melakukan penutupan pasar dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya milik DKI Jakarta memastikan upaya penanganan pasar dengan para pedagang yang terinfeksi virus korona sudah dilakukan. Perumda Pasar Jaya menutup sementara pasar-pasar tersebut dan melakukan penyemprotan disinfektan.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin, Rabu (10/6/2020), menjelaskan, langkah-langkah itu sudah dilakukan di Pasar Klender di Jakarta Timur ketika di sana ditemukan 20 pedagang positif Covid-19.
”Untuk Pasar Klender sebenarnya sudah dilakukan penutupan ketika ada pedagang terinfeksi Covid-19 dan kami langsung melakukan penyemprotan (disinfektan) pada saat itu,” ucap Arief.
Selain di Pasar Klender, langkah serupa juga sudah dilakukan di Pasar Lontar dan Pasar Serdang.
”Di sana kita melakukan penutupan pada saat itu dan kemudian melakukan sekaligus penyemprotan-penyemprotan terlebih dahulu. Dan, itu kita non-aktifkan pasarnya sehingga kemudian kita pastikan pasar itu sudah steril lagi untuk kemudian bisa dilakukan aktivitas ekonominya,” ujar Arief.
Adanya temuan kasus positif di pasar, jelas Arief, Perumda Pasar Jaya berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta. ”Jadi, ini kerja sama kita dengan kasatpol PP untuk mereka pengunjung yang juga masih belum menyadari bahaya Covid ini. Mereka ditertibkan untuk kemudian selalu memastikan menggunakan masker,” ucap Arief.
Perumda Pasar Jaya, kata Arief, dibantu dinas kesehatan, melakukan beberapa tes cepat dan uji usap. Wali kota, jelas Arief, ikut mengoordinasikan, membantu untuk memastikan tes-tes itu di pasar tradisional di Jakarta yang jumlahnya cukup banyak.
Gilbert Simanjuntak, anggota Komisi B dari Fraksi PDI-P, menyatakan, adanya temuan kasus positif di pasar, seharusnya bukan tes-tes swab atau PCR yang digencarkan, melainkan pencegahan secara ketat.
Pencegahan ketat dikerjakan melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat, yaitu menggunakan masker, cuci tangan dengan hand sanitiser, hingga jaga jarak. ”Pemimpin atau pamong setempat harus turun langsung dan memberikan contoh kepada masyarakat. Camat, lurah, RT, dan RW harus terlibat. Selain itu juga harus ada penegakan secara tegas,” kata Simanjuntak.
Pemimpin atau pamong setempat harus turun langsung dan memberikan contoh kepada masyarakat. Camat, lurah, RT, dan RW harus terlibat. Selain itu juga harus ada penegakan secara tegas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti selaku bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memaparkan, sampai Rabu terdapat penambahan jumlah kasus positif 147 kasus. Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta ada 8.423 kasus.
Dari jumlah tersebut, 3.517 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 551 orang meninggal. ”Sebanyak 1.426 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.929 orang melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 17.746 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 12.406 orang.
Sementara pada Selasa, 9 Juni 2020, dilaporkan penambahan kasus konfirmasi Covid-19 yang cukup tinggi di DKI Jakarta 234 kasus. Peningkatan penambahan kasus ini terdiri dari laporan kasus baru, baik dari laporan RS maupun hasil active case finding puskesmas, ditambah akumulasi kasus yang baru dilaporkan oleh RS.
Penambahan kasus itu, lanjut Widyastuti, rinciannya adalah 84 kasus yang dilaporkan oleh 28 RS di Jakarta; 110 kasus yang dilaporkan oleh 20 puskesmas di Jakarta sebagai bagian dari peningkatan active case finding pada sasaran dan wilayah yang berisiko, seperti pasar, tempat-tempat umum, RW wilayah pengendalian ketat (WPK)/RW rawan; bagian dari active case finding puskesmas dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan No 94/SE/2020 tentang Active Case Finding Covid-19 tanggal 4 Juni 2020; serta dari 2 RS (1 RS vertikal dan 1 RS BUMN) baru melaporkan data akumulasi kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 40 kasus.