Kasus Positif Covid-19 Masih Ditemukan di Pasar Tradisional
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Shofiah, mengatakan, sampai saat ini penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak di wilayahnya berasal dari kluster Pasar Cileungsi.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pasar tradisional masih menjadi tempat rawan penularan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor. Hal ini terlihat dari masih ditemukannya kasus positif Covid-19 yang berasal dari kluster Pasar Cileungsi, Bogor.
Berdasarkan data pemantauan harian kewaspadaan infeksi Covid-19 yang dirilis Selasa (9/6/2020) malam, terdapat penambahan delapan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor. Dari tambahan delapan kasus tersebut, enam di antaranya teridentifikasi berasal dari kluster Pasar Cileungsi.
Sebelumnya, Minggu (7/6/2020), juga terdapat penambahan tujuh kasus positif Covid-19 dari kluster Pasar Cileungsi. Secara keseluruhan, total positif Covid-19 dari kluster Pasar Cileungsi 26 kasus. Adapun total positif Covid-19 di Kabupaten Bogor hingga Selasa tercatat 254 kasus dengan 54 kasus dinyatakan sembuh dan 15 orang meninggal dunia.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Shofiah, mengatakan, sampai saat ini penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak di wilayahnya berasal dari kluster Pasar Cileungsi.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Shofiah, mengatakan, sampai saat ini penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak di wilayahnya berasal dari kluster Pasar Cileungsi.
Kasus positif Covid-19 di Pasar Cileungsi pertama kali teridentifikasi saat Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan tes usap tenggorokan di pasar tradisional tersebut, beberapa waktu lalu. Dari hasil tes usap, tiga pedagang pasar dinyatakan positif Covid-19.
Ditemukannya kasus positif Covid-19 tersebut membuat Pemkab Bogor menutup sementara Pasar Cileungsi dan melakukan sterilisasi dengan cara menyemprotkan disinfektan. Namun, Pasar Cileungsi dibuka kembali pada 5 Juni seiring dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi atau proporsional.
Selama pembukaan kembali, Pasar Cileungsi dibatasi jam operasionalnya mulai pukul 04.00 hingga 13.00. Isni Jayanti dari bagian Humas PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor mengaku, saat ini belum ada rencana penutupan pasar meski kasus positif Covid-19 dari kluster Pasar Cileungsi semakin bertambah.
Kendati demikian, PD Pasar Tohaga yang menaungi Pasar Cileungsi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya pemeriksaan suhu tubuh dan pemakaian masker bagi pedagang ataupun pengunjung. Selain itu, tempat cuci tangan juga telah tersedia di 40 titik.
Melonjak
Sementara itu, data kasus positif Covid-19 di Kota Bogor pada Rabu (10/6/2020) menunjukkan terjadi lonjakan hingga 16 kasus. Secara keseluruhan, total positif Covid-19 sebanyak 135 kasus dengan 62 kasus dinyatakan sembuh dan 15 kasus meninggal dunia.
”Ini adalah kasus positif terbanyak selama pandemi Covid-19 di Kota Bogor. Sebagian besar 16 kasus positif ini setelah kami pelajari adalah karena adanya penularan kasus yang bersumber dari rumah sakit rujukan,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya saat konferensi pers secara daring.
Selain rumah sakit, kata Bima, sebagian kasus merupakan penularan yang terjadi di luar Kota Bogor. Adapun sumber penularan beberapa kasus positif lainnya terjadi di salah satu kantor di Balai Kota Bogor.
Saat ini Pemkot Bogor tengah melakukan langkah-langkah untuk memperkuat protokol kesehatan. Langkah tersebut salah satunya dengan memerintahkan dinas kesehatan untuk mengaudit terkait fasilitas dan sistem protokol kesehatan tidak hanya di rumah sakit rujukan Covid-19, tetapi juga di seluruh rumah sakit dan puskemas di Kota Bogor.