Perayaan Idul Fitri di Gang Sempit Kampung Luar Batang
Di gang-gang sempit permukiman padat penduduk, warga Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, menunaikan shalat Id menyambut Idul Fitri 1441 H. Masjid kebanggaan mereka ditutup untuk shalat akibat Covid-19.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 tidak menghalangi warga Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, merajut kebersamaan dan menjalin silaturahmi di hari kemenangan Idul Fitri 1441 Hijriah. Lebaran di masa sulit akibat mewabahnya virus korona baru yang tengah melanda dunia tak mengurangi keberkahan Idul Fitri di kampung padat penduduk itu.
Idul Fitri 1441 H tahun ini memang berbeda. Masjid bersejarah dan kebanggaan warga setempat, Masjid Jami Kramat Luar Batang, yang berdiri sejak 1739 itu ditutup untuk shalat Id akibat pandemi Covid-19. Masing-masing warga disarankan menjalankan shalat Id di rumah masing-masing.
Namun, karena kampung itu termasuk salah satu daerah padat penduduk, tidak semua warga di sana bisa menggelar shalat Id di rumah karena kondisi rumah yang sempit. Warga setempat, masing-masing dipimpin kepala keluarganya, menggelar shalat Id di jalanan depan beranda rumah masing-masing.
Virus korona membuat kami semakin akrab. Mungkin karena kampung kami di-lockdown.
”Keluarga saya sepuluh orang, di rumah tidak cukup. Jadi, tempat paling ideal beribadah di bulan penuh berkah ini, ya, di sini,” kata Sungkono (45), salah satu warga Kampung Luar Batang, Minggu (24/5/2020) pagi.
Selesai menunaikan shalat Id, warga bersilaturahmi dan berangkulan menyambut hari kemenangan setelah satu bulan berpuasa. Selama masa pandemi Covid-19 dan penerapan pembatasan besar sosial berskala besar di Jakarta, warga setempat memang terkurung bersama. Kampung mereka dikarantina dan akses masuk atau keluar bagi pendatang dibatasi.
Jalanan di gang itu yang selama ini menjadi akses keluar masuk kampung terlihat dipadati warga yang bersilahturahmi, menjadi tempat menghidangkan aneka penganan Lebaran, dan tempat mengobrol. Di gang itu, sebagian warga juga saling mengucapkan hari raya Idul Fitri dan meminta maaf kepada keluarga, kerabat, dan kenalan melalui panggilan video.
Bagi Sungkono, Lebaran di tahun ini memiliki berkah tersendiri. Sebab, di saat tak bisa mudik, tetangga menjadi keluarga pertama yang menyodorkan tangan untuk saling memaafkan saat selesai menunaikan shalat Id.
”Virus korona membuat kami semakin akrab. Mungkin karena kampung kami di-lockdown. Ya, setiap hari, kalau bosan, ngobrolnya sama tetangga,” kata warga asal Makasar, Sulawesi Selatan, itu.
Sementara itu, bagi Nany (40), salah satu warga, dengan ditutupnya Masjid Jami Kramat Luar Batang untuk shalat Id dan peziarah, dirinya lebih banyak memiliki waktu bersama keluarga. Pada tahun-tahun sebelumnya, di saat selesai shalat Id, ia biasanya segera menyiapkan bunga dan air mawar untuk dijual kepada peziarah yang akan berkunjung ke masjid tersebut.
”Tahun ini di rumah saja, bersama keluarga. Silahturahmi dengan keluarga besar juga lewat telepon. Kalau soal rezeki masih bisa dicari,” ujar lelaki tiga anak itu.
Menurut Nany, Masjid Jami Kramat Luar Batang di perayaan Idul Fitri sebelumnya biasa ramai dikunjungi warga seusai shalat Id. Di masjid tersebut terdapat makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, saudagar dari Yaman. Dialah yang membawa ajaran Islam ke pesisir Jakarta.
Shalat di masjid
Di Kota Bekasi, Wali Kota Rahmat Effendi menunaikan shalat Id di dekat kediamannya di Masjid Al Kautsar, Pekayon Indah, Bekasi Selatan. Pemerintah Kota Bekasi mengizinkan warganya menggelar shalat Id di masjid yang ada di lingkungan RW-nya sepanjang kawasan itu termasuk kelurahan zona hijau atau bebas pasien positif Covid-19.
Di Kota Bekasi, ada sekitar 1.000 dari 1.280 masjid yang tersebar di 51 kelurahan diperbolehkan menggelar shalat Id. Sebelum pelaksaan shalat Id, Pemerintah Kota Bekasi juga telah menggelar tes cepat bagi warga di masing-masing RW untuk meminimalkan penularan virus korna tipe baru penyebab Covid-19.
”Ada beberapa masjid yang kemudian meniadakan shalat Id. Itu kami hargai karena merupakan bagian dari hak masing-masing,” ujar Rahmat.