Lebaran pada Saat PSBB, Volume Sampah Jakarta Turun
Selama Lebaran 2020, Dinas LH DKI Jakarta mencatat volume sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang menurun. Sampah akan kembali meningkat di H+3 Lebaran.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat adanya penurunan akumulasi sampah warga Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang saat Idul Fitri 2020. Pada hari pertama Lebaran, Minggu (24/5/2020), sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang sebanyak 2.195 ton dengan 432 perjalanan truk sampah. Lebaran hari kedua, total sampah mencapai 6.995 ton dengan 1.299 rit truk sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, Senin (25/5/2020), menjelaskan, berdasarkan pengalaman empiris pada tahun-tahun sebelumnya, tonase sampah menurun saat pra dan pasca-Lebaran. Namun, tahun ini terjadi sedikit perubahan pola karena ada pandemi Covid-19 yang diikuti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang berdampak pada aktivitas pusat perbelanjaan dan kuliner dalam skala besar, yang selama ini juga menjadi penghasil sampah.
Data tahun 2019, pada saat H-1 Lebaran, tonase sampah mencapai 7.145 ton dengan 1.321 rit truk sampah. Jumlah sampah turun drastis pada hari Lebaran dengan tonase hanya 1.959 ton dengan ritase 376 rit.
Truk-truk pengangkut sampah DKI Jakarta mengantre saat memasuki tempat penimbangan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (9/11/2015). Andono memperkirakan, sampah akan kembali normal pada H+3 atau pada Rabu (27/5/2020). Saat itu, tukang-tukang gerobak RT/RW yang sempat libur merayakan Idul Fitri telah kembali bertugas dan akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah setiap rumah warga mulai dikirim ke tempat penampungan sementara (TPS).
Dinas Lingkungan Hidup, lanjut Andono, sudah melakukan antisipasi kemungkinan peningkatan tonase tersebut. ”Kami siap. Pola dan strategi operasi sudah kita antisipasi,” katanya.
TPST Bantargebang tempat diprosesnya sampah Jakarta pun, kata Andono, tetap beroperasi 24 jam selama libur Idul Fitri 1441 H. Sebanyak 300 personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah tersebut.
”Per hari ini dwelling time atau waktu rata-rata truk sampah mengantre, menimbang, dan menurunkan sampah sampah di sana hanya 2 jam 15 menit. Ini salah satu indikator pengelolaan TPST Bantargebang tetap normal,” katanya.
Kosongkan TPS
Andono juga mengungkapkan, sebelum Lebaran, para sopir truk sampah sudah diinstruksikan untuk mengosongkan tempat penampungan sampah sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta.
Pengosongan dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 Lebaran. Selain itu, agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.
”Sampah jika lebih dari tiga hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” katanya.
Berdasarkan data timbangan sampah di TPST Bantargebang, tercatat sampah yang dikirim ke sana sebelum kebijakan bekerja dari rumah (WFH), periode 1-15 Maret 2020 mencapai 9.346 ton per hari. Selama diberlakukannya WFH, 16 Mare-9 April 2020, rata-rata 8.485 ton per hari. Sementara saat PSBB, periode 10 April - 22 Mei 2020, rata-rata sampah warga Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang hanya mencapai 6.602 ton per hari.
Sementara, pada saat malam takbiran hingga hari Idul Fitri 1441 Hijriah, Sabtu (23/5), Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan 2.500 petugas kebersihan, ratusan truk sampah, dan 88 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper. Langkah itu untuk memastikan Ibu Kota tetap bersih.