Polisi Temukan Kuburan Baru di Rumah Kontrakan Pria Penganiaya Istri di Bogor
Polisi masih memastikan identitas jenazah dan keterkaitannya dengan AA, yang juga penganiaya istri dengan alasan istrinya itu tidak bisa memasak.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kepolisian Resor Bogor masih menyelidiki penganiayaan oleh AA (37) terhadap istrinya, SM (17). Selain penganiayaan, dari penyelidikan sementara, diketahui ada kuburan di rumah kontrakan AA di Griya Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Polisi masih menyelidiki keterkaitan kuburan itu dengan AA.
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy dalam keterangannya, Sabtu (9/5/2020), menyampaikan, penyelidikan kasus penganiayaan oleh AA menemukan adanya korban lain yang meninggal. Namun, polisi belum bisa memastikan identitas dan hubungan kuburan dan jenazah itu dengan AA.
Hasil sementara visum menunjukkan, jenazah berjenis kelamin perempuan tersebut telah membusuk. Jenazah juga hanya tersisa tulang belulang dan jaringan lunak yang sudah mencair, sedangkan hasil otopsi menemukan resapan darah pada tulang pelipis kiri dan pendarahan pada otak bagian kiri.
Menurut Roland, dalam mengembangkan penyelidikan kasus itu, Polsek Parung Panjang dibantu oleh Unit Identifikasi Polres Bogor dan Tim Forensik Rumah Sakit Polri Soekanto. ”Saat ini tim sedang melakukan pemeriksaan hasil otopsi lebih lanjut,” ujarnya. Berdasarkan pemeriksaan sementara, mayat dikubur bulan Februari lalu.
Kasus ini terungkap setelah SM yang dianiaya dan disekap AA berhasil kabur dari rumah kontrakannya pada Sabtu, 2 Mei. Ketua RT 003 Griya Parungpanjang Desa Kapasiran, Saban, mengatakan, SM kabur dari rumahnya dengan cara meloncati plafon toilet dan menjebol tembok.
Setelah berhasil keluar, SM langsung meminta bantuan warga sekitar. Menurut Saban, saat keluar dari rumah, SM mengalami luka-luka seperti bekas pukulan dan lebam mengering. Ia juga terlihat kurus dan pucat, yang menurut pengakuannya jarang diberi makan suaminya.
Kepala Polsek Parung Panjang Komisaris Nundun Radiaman mengatakan, AA ditangkap polisi sehari setelah laporan dari warga. AA yang berprofesi sebagai penjual roti keliling mengaku, salah satu alasannya menganiaya SM karena istrinya itu tidak bisa memasak.
Terkait jenazah yang dikubur, menurut Nundun, SM pernah melihat suaminya melakukan kekerasan terhadap almarhum. ”Kekerasan terus berlangsung hingga pertengahan Februari, hingga akhirnya sakit dan meninggal,” katanya.
Informasi yang diterima polisi, perempuan yang telah meninggal itu merupakan orang dengan gangguan jiwa yang coba disembuhkan AA.